Meringkus Gairah
lau aku yang terangsang?" Nada
coba mengelak, menari
gang meski kau menyentuh
b singkat, mulai menyesa
ruhan! Sentuh aku sep
bilang? Taruhan?"
eh terus dari tadi d
di itu buk
ma sepuluh menit, kau boleh menyentuh bagian mana saja di tubuhku. Kalau aku mulai mendesah, kau
rapa jam yang lalu. Semua berawal di hari sebelumnya,
*
YANG
sebahu, bertubuh kecil dengan dada besar yang bu
i, ke sini
menghampiri lelaki p
apa,
saja membuang-buang banyak wakt
g. Sebagai karyawan penyedia layanan jasa, Ryu telah mengajak gadis itu berkeliling melihat tempat t
rasa
pa jumlah yang berhasil kau jual untuk bulan
pi tampaknya dia
nuruti permintaan setiap pelanggan, maka kau tidak cocok untuk pekerjaan ini.
an dari manajernya, Ryu kembali k
membuat Anda
ali," bal
ntuk penyesalan, lalu mulai me
nya semua itu memerlukan uang muka untuk beberapa b
kerjalah dengan baik,"
an seksual dengan pemilik rumah? Jika Anda tidak bisa, maka jangan ha
k membantah dan hanya d
Anda masih tidak mau, aku punya kamar kosong di rumahku, apa kau mau tinggal di sana? Aku bahkan
iknya. Saat itu Ryu merasa telah menang, beranggapan klien s
Mohon maafkan sikap sombongku, jangan
kat wajah menatap tajam, menun
anku cuma satu-satunya cara untuk mendapatka
tu, karyawan dan juga klien
begitu," kil
ng di rumahnya asal bersedia berhubungan
am, pelanggan." Ryu mengelak sambil t
endaratkan sebuah tamparan keras di pi
ernah serius ingin menyewakan kamar itu pada siapa pun. Entah apa alasannya, tapi set
bertemu Momo di depan stasiun. Wanita itu hanya berdiri meli
hai," sa
n terakhir kali ..
egera menyela, "Benar juga, soal yang kemarin, ya? Mohon ma
r itu," la
at sulit dicari. Aku permisi dulu, ya." Ryu cengar-
n sesuatu yang disengaja. Di dalam kereta Ryu dan Momo bertemu lagi,
dak bisa lari lagi seperti sebelumnya. Untuk mengalihkan perhatian,
pintu kereta ditutup. Gerbong mulai sesak, orang yang berdiri d
enekan untuk beberapa saat. Ryu merasakannya, tapi pura-pur
u diam-diam mencuri pandang ke arah dada Momo, di antaranya tali tas pakai
akan gadis itu masih sama dengan kemarin. Tas be
...," batin Ryu
h Momo. "Ayo ke po
dinding gerbong, berdiri di hadapan wanit
Jadi, kau harusnya punya sesuatu untuk
tak menyenangkan, lalu menolakku atau mengatakan tak ada kamar yang tersedia, bahkan tanpa membiarkanku untuk melihat tempatnya dulu. Buruk
arnya aku tidak serius saat
arnya koso
dak bisa. Kamu kabu