Birahi Janda Binal
ya itu saat teringat kejadian selama perjalanan di bus tadi. Ia merasa sangat bersalah pada anaknya, bukan hanya anaknya, ia juga merasa telah menghianati
g terlintas di benak Widya sa
I
lia merasakan di dalam tidurnya gelisah seperti ada yang sedang memperhatikan dirinya diluar kesadarannya. Ia merasa seperti tengah mengalami mimpi dimana dirinya dalam keadaan
urnya. Pandangannya masih lumayan kabur saat samar-samar terlihat
telah berhasil menguasai situasi setelah terbangun da
a dan ia duduk di bangku sebelah bersama
ah-muntah ya, bu? Eh, tapi benar kan itu a
suruh tidur aja biar ga terlalu dirasa pusingnya. Soalnya ini juga buat pertama kaliny
punya istri kaya ibu ini. Selain sayang anak, ibu juga cantik dan terlebih lagi p
iba-tiba kernet bus mendekati Widya dengan sedikit membukukan badanya dan memb
rdiri dan ikut menghampiri bangkunya lalu pria tersebut melakukan gerakan tangannya mengarah ke Evan yan
erakan Widya ditahan
aik ibu bantu kita. Kalo ibu mau teriak-teriak saja, yang je
. Karna dirinya merasa diancam dengan anaknya sendiri sebag
erlihat tersenyum lebar dengan jawaban yang ia dapatkan. Dengan tak sabarannya ia mengajak Widya untu
n ibu. Sekarang ibu buka celana saya dan keluarkan benda di da
a dan juga ada penumpang lainnya. Tolong janga
saya sudah nafsu sedari terminal tadi pas lihat toket ibu ini", ucapnya sambil meremas payudara Widya. Widya yang me
knya mulai membuka resleting celana komprang hitam milik si kernet. Tangannya juga masuk untuk menurunkan celana dalam yang dipake si kernet hingga sebuah benda panjang nan besabasah baru masukin ke mulut
elakukan hal tersebut sambil menahan sesak di dada akibat rasa sakit dilecehkan di tempat umum serta di
yang berisi. Pria tersebut juga telah mengeluarkan kontolnya dan tengah mengocok pelan. Tangan pria tersebut satunya berpindah ke payudara Widya dan meremasnya dengan kasar. Widya
terus masukin ke dalam. Saya suda
ut Widya dan saat itu juga ia bisa merasakan kontolnya diselimuti rasa hang
GLOK!!
lut...sshhhh...", racaunya sambil memejamkan mata de
eh penumpang pria dibelakangnya. Sekarang kedua payudara Widya tergantung dengan bebas dan sesekali
sekkan dengan pahanya lalu ia gunakan tangan kananya unt
tersebut. Ternyata hal tersebut berhasil, si kernet mulai mengerang menahan laju peju nya yang akan keluar. Si kernet kembali memegang kepala Widya dan membantu untuk lebih celat dan lebih dalam
nak banget ini mulut....Aakkkhhhh....
CROT!!!
ut kemaluan si kernet yang lebat dan bau menyengat. Widya tak bisa melawan karna kuatnya tekanan si kernet pada
hhhh...telan semuanya sam
tenggorokannya. Karna terlalu banyak dan kuatnya semburan peju tersebut membuat Widya
HAH!!
inya berkeringat. Sementara rambutnya sedikit berantakan. Si kernet belum selesai, peju yang keluar di lubang hidung Widya diseka olehnya, lalu Widya disuruh untuk menjilat jari s
s lirih Widya mulai pecah karna mendapat pel
keluarin peju nya, gih", ucap si kernet. "silahkan, pak
bali mulut Widya dipaksa untuk memuaskan kontol pria yang tak ia kenal sama sekali. Kepa
mulut ibu ini. Sshhhhh....ya terusshhhh...Aakkkhhhh...", racaunya sambi
kit menabok pelan area bagian bawah perutnya. Saat si kernet melihat Widya kembali, ternyata Widya tengah dipaksa menaik turunkan kepalanya di selangkangan penumpang prianya itu. Widya di
....telan semua, biar ibu tambah
ng terbuka bebas ke dalam cup Bra nya dan merapikan kembali bajunya. Widya diam di t
iri mencoba melewati si kernet uang masih duduk tanpa mengubah posisinya dan Widya harus melangkah diata
kibatnya. Mengerti?!", ucap si kernet sambil menekan memek Widya lumayan keras. Widya hanya diam dalam sedih dan marahnya lalu kembali melangkah untuk dud
ma ga mau kamu kenapa napa", batin Wi
orang pria yang menjijikkan. Ia tertidur dengan mimpi dimana dirinya tengah tertawa bersama almarhum suaminya dan ada Evan
Widya dalam mimpinya saat melihat su
i telah melecehkan dirinya. Ia berbicara pada Widya bahwa sebentar lagi bus yang ia tumpangi akan segera sam
gantuk dan lebih memilih untuk tetap berada di dalam bus. Evan hanya menitipkan beberapa pesanan pada Widya untuk dimakannya nanti. Mendapat jawaban tersebut dari anaknya, Widya akhirnya turun sendiri. Saat dirinya di pintu bus untu
g, bang", ucap si kernet pada si sopir s
mengajak kenalan. Widya yang tak tau harus berbuat apa dan peras
ir dan disitu Widya baru tau ternyata kerne
, pak", balas Widy
kasih ibu kenikmatan masa takut, harusnya senang loh. H
celananya ada benda yang menonjol dengan besar. "yaudah sekarang aja, bu. Saya juga sudah ga sabar pengen di puasin sama bu Widya yang canti
akan ia terima, tapi semua itu semata hanya ingin supaya tak terjadi apa-apa pada anaknya itu. Widya selain dibawa oleh Sobri dan Mamat, terdapat juga pria lain yang tak lain pe
at bangunan petak yang biasa digunakan untuk istirahat para sopir. Widya berjalan diapit oleh 4 pria
dang duduk sambil merokok. Entah siapa itu Widya sama sekali tak tau. Sementar
i tanah kuburan!", sapa Sobr
ocor kaya biasanya", kesal si perempuan tua. "Ma
e arah Widya, "b
gi, lu?! Hidup lu isinya
anti ibu Widya ini cari kontol di pinggir jalan", leceh Sobri pada Widya dengan terlalunya yang menggambarkan bahwa Widya sosok perem
ya yang seakan-akan menganggap Widya barang yang akan di perjual belikan. Di dalam lubuk hatinya Widya sangat merasa sakit oleh omongan merek
i tidur di dalam bus gue. Bayangin aja anaknya lagi tidur, ibunya malah ngentot sama 4 kontol. Hahaha", rasanya Widya ingin membunuh pemilik sua
buhnya. Berulang kali ia menelan ludahnya saat membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya di dalam sana bersama keempat pria bejat itu. Sobri membuka pintu dan mas
. Jantung Widya berdetak demgan kencang dan matanya ia pejamkan. Tubuhnya yang masih terbalut pakaian lengkap mulai diraba-raba oleh mereka berempat. Mulai dan, tapi dengan kuat tangganya disingkirkan oleh salah satu pria yang entah siapa itu. Saat itu rasanya
pinggul Widya yang menungging dan dengan perlahan ujung kepala kontol Sobri mulai masuk menembus lubang peranakan Widya. Perlahan dan per
kkkkh
melawan dengan kekuatannya, tapi apa daya kekuatan mereka berbeda dan jumlah mereka juga tak seimban
dya. Widya sendiri memejamkan mata dalam posisi setengah menungging dengan di arah kanan d
s batang kontolnya di dalam sana. Dibawah sana selangkangannya tengah bertemu dengan selangkangan Sobri sedangkan bagian atas payudarany
ba Widya, tapi tak di gubris oleh keempatnya dan Sobr
sesuatu yang keluar dari dalam dirinya, sebuah gelombang orgasme. Widya memang melawa
mulutnya, namun Mamat yang berada di sampingnya bisa mendengar dan dia juga bisa mengetah
uat Widya kaget karna saat dirinya akan mencapai puncak kenikmatan menjadi surut kembali. Widya masih bisa menahan
kembali memasukkan kontolnya dan kembali memom
pffff..." , sua
u Sobri dengan kepala mendongak ke atas
e atas. Payudaranya bergerak ke depan dan belakang mengikuti irama sodokan kontol Sobri pada memeknya. Gerakan Sobri membuat Widya makin kalang kabut akan
PLOK!!
! STOOPP!!...AAKKKHHH...", erang Widya, So
PLOK!!
.AAKKHHH...OOOWWSSHHH....SA
OP
ai orgasme kembali langsung dibatalkan oleh Sobri. Disini Widya mulai merasa uring-uringan dengan perl
k Widya telah sangat basah. Dengan sengaja Sobri memasukkan beberapa jarinya ke dalam luba
HAH!!
ut hanya berlangsung beberapa detik dimana saat jari Sobri dicabut, Sobri langsung memasukkan kembali kontolnya mengisi kubang
AK
HH!!! SS
mbali pantat berisi milik Widya. PLAK!!! Terdengar suara erangan keras kembali saat
namun hal tersebut dengan perlahan mulai berubah menjadi sebuah kenikmatan yang Widya rasakan dibarengi dengan tusukan keras oleh bat
.Aakkkhhhh...
at untuk saya ngentotin memek bu Widya. Aakkkhhhh....", racau Sobri yang kini me
an wajah Widya untuk menghadap samping. Saat itu di lumatlah bibir seksi Widya dengan nafsunya yang membara sambil terus menyetubuhi
PLAK!!
SLURP!!
kan satu kakinya untuk tumpuannya. Widya mulai kalut dimakan oleh hawa nafsu yang diberikan oleh batang kontol besar yang tengah keluar masuk di dalam memeknya tersebut. Dirinya sedang l
....sshhhh...", ucap Sobri seakan-akan sedang mencoba menghip
pak!! Pellannnn....", des
emek Widya yang sudah sangat basah akibat perbuatan Sobri. Sobri julurkan lidahnya untuk menjilat bibir memek Widya sejenak lalu dimasukkan kembali kontol besarnya meny
dya yang sempit itu. Walau sudah sangat basah, Sobri tetap merasakan bahwa kontolnya diremas dan dijepi
hhhh....sshhhh...aakkhh...", racau Widy
pa menghiraukan racauan Widya. Iya terus memompanya dengan cepat sambil meremas k
! STOOPP!!! AAKKKH
URRR
ri saat kontol tersebut masih tetap bergerak keluar masuk di lubangnya. Namun hal tersebut membuat orgasme yang Widya alami me
nya terangkat sampai membusungkan dadanya. Matanya hany
masukkan kontolnya ke dalam mulut Widya dan langsung menggerakkannya keluar masuk. Buah zakarnya memukul-mukul hid
idya. Sementara Widya yang tengah dalam kondisi orgasme panjang dan langsung disumpal mulutnya oleh kontol milik Mamat hanya gelagapan mencoba menca
luar masuk kontolnya di dalam memek Widya. Ia gempur dengan bertenaga lubang Widya yang sempit itu sam
CROT!!
baru beberapa menit mengalami orgasme panjang dibuat mengalami orgasme kembali saat peju Sobri menyemprot dengan kuat di dalam
HHHAAHHHH!!!
dua pria tersebut. Widya terlihat mangap-mangap, dadanya naik turun dengan cepat memompa udara untuk masuk ke dalam
sar itu terlepas dari lubangnya dan merasa
obri, Mamat langsung menggenjot memek Widya dengan cepat karna nafsu yang ia tahan sudah berada di ubun-ubunnya. Ia ge
kontolku, bu? Enak bukan? Besar mana sama kontol suamimu? Sshhhh...jawab Lonte!
..AAKKKKHHHH....", Widya sudah dikuasai oleh nafsu yang sedari tadi ia taha
buat memek ibu penuh dengan peju. Ssshhhhh...AAKKK
AK
yudaranya. Ia sedot puting tersebut dengan kuat membuat Widya bertambah kesetanan dibuat
!!! S
erus susu saya...se
u mau saya buat susunya keluar?", tanya
k, "iya sayahhh
keluar. Bu Widya mau saya buntingin pake peju saya ini? Aa
idya mau saya bunt
PLOK!!
a remas kedua payudaranya sendiri dan mengerang serta mendesah tanpa memedulikan orang-orang diluar sama akan deng
U....AAKKKHHHH!!! WIDYA SAYA B
CROT!!
bali dan kali itu bersama Mamat. Tubuh Widya sudah basah oleh keringat. Dadanya naik turun dengan beberapa cupang
an meminta jatah atas memek Widya untuk memuaskan mereka serta menyemprotkan peju nya di rahim Widya. Tapi untuk Rojak lebih me
a di duga-duga juga mereka kedatangan satu orang kembali yang dimana Rojaklah yang menceritakan kepada orang tersebut. Karna untuk tutup mulut akhirnya pria ters
nafsu yang mereka sajikan kepada Widya. Widya menikmati setiap persetubuhan dan setiap perlakuan yang lelakinya lakukan terhadapnya
berhentian terakhir. Baru saat itulah Widya disuruh untuk kembali mengenakan pakaiannya yang tel
erti itu Widya juga merasakan sakit yang amat, tapi rasa sakit itu kalah oleh rasa nikmat
l tersebut bulan tanpa alasan. Widya melakukan supaya dirinya bisa pergi dari mereka dan mereka akan mengira jika Widya sudah ketagihan dengan kenikmatan yang mereka berikan sehingga mereka bisa memanggil atau memakai Widya sesukanya. Jik
samb