Aku Bukan Anak Pungut
tok
uga adiknya Sisi langsung keluar dari dalam kamar s
inya tidak lagi marah dan menghancurkan pintu. Kare
n mengunci pintu kamarnya, lagi pula ibunya sudah berpesan pada Sisi dan ju
" ibunya Sarah me
an ayahnya masuk
idak begitu, Ayah pasti bakalan pulang marah-marah!" kata Ibunya Sarah dengan nad
itu!" bentak A
ang dan memberi uang belanja untuk kamu. Jadi, kamu jangan sekali-kali untuk melar
inis pada istrinya dan berjalan sempo
kamu siapkan makanan untuk ayah kamu i
ar suaminya memanggil Sar
kurung di gudang,"
menoleh kear
h apalagi
ang bekerja dia
ulang aya
pabrik tempat Sarah dan Sisi
in malu!" kata ayahnya Sara
ah kemudia
k dari pabrik tempat Sarah dan Sisi bekerja?"
ya
untuk mendekati pria kaya raya itu? Dia kan pemilik satu-satunya
y. Jadi, yang berhak mendapatkan Alby adalah aku, Yah!" serobot Sisi yang langsung keluar dari
sung tertawa mendengar ap
diam dan melihat sang aya
ria kaya itu. Bagi ayah kamu dan Sarah sama saja. Yang pentin
epas, dan kemudian masuk ke
jika Sarah dekat dengan Alb
ngan Alby. Kamu jangan khawatir, nanti ibu akan memperingatkan hal itu
a,
isi pada akhirnya masuk kembali ke
ambilkan makanan untuk Sarah yan
nan itu menuju ke gudang
edalam gudang. Ia melihat putrinya yang barusan ia si
membangunkan Sarah dengan
dan mengucek-ngu
a,
. Dan satu hal lagi, jika sampai kamu berdekatan dengan Alby dan membuat adikmu Sisi menangis, apalagi patah hati, jangan kira kamu akan bisa tidur di dalam rumah. Selamanya kamu akan ku kurun
ji," ucap Sarah sambil
ubuhmu dan beristirahatlah di kamarmu!" tutur ibunya yang kemu
Siapakah hamba sebenarnya di mata mereka, Tuhan ... Kenapa mereka begitu membenci hamba? Apakah hamba ini hanya anak pungut m
abannya. Pernah suatu hari yang lalu Sarah pernah bertanya
Kenapa kamu bertanya pada kami m
ini anak kalian, Ayah ... Ibu? Aku sudah lelah, jika memang aku bukan anak kalian berdua, kenapa kalian berdua t
, Tapi sekarang kamu membentak kami. Lebih baik kamu masuk saja kedalam gudang!" kata ibunya
kedua orang tuanya. Bukan jawaban yang nanti bakal ia
ubuhnya. Setelah rasa sakitnya reda, ia mencoba untuk memejamkan matanya agar ia bisa tertidur dan ia harus bisa bangun pagi untuk bekerja. Jika sampai ia membolos bekerja, ia bakal akan disiksa kembali oleh ibunya, kalau tidak begitu pasti ayahnya. Apalagi ayahnya yang selalu minta uang darinya. Walaupun ayahnya su