ANITA ( Pernikahan atas penukaran jaminan)
ada di atas tempat tidur. Apalagi selimut yang ia pakai pun double. Tetapi ia merasa itu bukan mimpi, ya, Anita m
sti kedinginan tanpa selimut. Suara pintu kamar mandi tetiba terbuka, muncul sosok tepat di depan matanya Anita
ali tidurmu?" tanya Andre membuka lemari pakaiannya.
ng setengah dada memperlihatkan seluruh postur tubuh yang atletis serta o
seperti itu?" Andre kembali b
ar, ia buka handuk menggantung di pinggangnya. Segera An
hnya tadi. Andre menarik selimut itu, kemudian Anita menurut. Anita terpukau dengan wajah Andre. Tidak jauh
in dekat, dan dekat. Pada akhirnya Andre menyentuh bibir mungil manis itu, Anita bisa merasakan se
luruh tubuh Anita. Sesekali ia menatap kedua mata Anita menatapnya sangat lekat. Tanpa sengaja Andre menggigit bibir baw
membiarkan lepas, jari-jarinya masih meraba mencari mengait ikatan itu. Anita berusaha menghentikan aksi bejat
l
ah sekali pun mendapat tamparan keras dari wanita ini. Anita langsun
!" Andre langsung bangkit dari posisiny
is kesakitan atas t
ri, PAHAM KAU!" bentak Andre membuat Anita merasa sakit bagian agar rambutnya. T
ok, kau mendapatkan lebih dari ini?!" uc
itan dari Andre tadi. Ia merasa tidak dihargai, ia pik
*
hat Andre sudah pulang dari pekerjaannya. Saat Antoni kembali, ia langsung membuka kulkas dan membuka botol minuman it
ak, kah tidurmu?" sapa Antoni ra
i menunggu balasan dari sapaannya. Tak lama kemudian Antoni meletakkan botol minuman di atas
Antoni bertanya, padaha
, hanya terjatuh,"
tu dari bos Andre? Soalnya saat aku kembali dari joging, aku lihat sudut bibirn
ya. "Tidak ada, aku sudah katakan ini hanya jatu
h menganggap kau itu ada. Dia hanya anggap kau itu sebatas pemuasan nafsu, aku sarankan sangat sampai buat amarahnya keluar, jika kau tidak membuat dirinya kesa
Ia pun mulai mengobati luka memar di bibir bawah Anita. Anita me
ara desahan manja, membua
erus menjauhkan tangan darinya. Tetapi bukan mereda, mau tak mau Antoni pun menahan
mbil menutup matanya untuk menahan betapa pedihnya itu obat. Tak lama kemudian, Anita langsung buka kedua matanya lebar-lebar. Ya, Antoni berani me
jahnya, setelah ia sadar
ntoni pun beranjak dari duduknya dan mengembalikan kotak P3K tempat semula. Anita langsung
las bibirnya, ia berhasil mendapatkan ciuman dari wanita itu. Meskipun itu adalah bekas dari Andre. Baginya cukup puas,
*
en terlihat canggung. Apalagi Anita duduk sambil mengamati aplikasi literasi, bahkan penjua
Anita sedang mengetik sesuatu di layar ponselnya, sambil curi-curi baca. Mata Ant
t, ia pun langsung mendongak, dan menoleh melihat Antoni sedang membaca sangat seriu
, posisi tinggi Anita pasti kalah, karena ting
i. Antoni menjauhkan ponsel itu walau Anita berusaha menarik kaus Antoni. Hingga menginjak kaki Antoni untuk sederajat tingginya. Anita tanpa s