ANITA ( Pernikahan atas penukaran jaminan)
kan hal untuk Anita sendiri. Biasanya ia duduk dari Malaysia ke Kamboja 5/4 jam. Be
engan Kamboja. Mungkin tidak, karena Filipina
Boleh dikatakan lama sih. Setelah itu mereka pun menghampiri Anita. Anita tentu menarik kopernya, namun Antoni malah mengalihka
koper ke belakang mobil, lalu Anita sudah duduk di belakang posisi supir
ina. Ia tidak pernah melihat kota Filipina. Entah kenapa mata Anita terasa
g, wajah wanita itu terlihat sangat pulas. Ia pun tanpa ragu menyandarkan kep
eluarkan ponselnya, dan membuka kamera, lalu mengangkat sedikit ke arah wajah di mana Anita sedang tertidur sang
osisinya, tetapi dibalik senyuman
minuman kepada Anita. Anita menoleh
ada isi obat apa pun?!" ta
un meminum hingga seperempat. Antoni suka liha
l kau, mungkin kau sudah ku jad
ngatakan sesuatu?" Anita bertanya. Ia harap t
mengatakan sesuatu? Per
nan mereka. Andre mengintip lewat kaca depan spion, di sa
*
gi apalagi, Anita pun mendongak sampai pegal lehernya. Antoni menarik kop
berhenti di sana. Ia seolah melihat jelas sekali. Posis
erpaku diam di sana. Antoni baru saja mel
rus cepat bangun. Masih banyak yang harus aku kerjakan?!
tu terjadi, bahkan kamar yang ia tidur nanti bersebelahan dengan Antoni,
*
dah tersedia. Ia tidak bisa bayangkan kamar selebar ini ia tidur seorang diri? Ia menarik
g langit gambar tersebut. Belum lagi aroma kamar ini juga sangat wangi, bersih, sejuk, dan adem. Ap
nya dan memejamkan matanya. Ia ingin merasakan kebahagiaan sej
toni menggosok rambut yang masih basah habis keramas. Ia tidak sengaja mencuri perh
tar, takut Andre tiba-tiba kembali dari urusannya. Merasa aman, ia
t pulas itu. Ia menyingkirkan anak rambut menutupi wajah imut itu. Cukup lama
ng merasuki dirinya. Sesekali menyentuh
ungkin bagian sisi kelembutan dari sifat wanita ini. Sayang pada keponakan, kedua mempunyai s
hi wanita bukan karena cinta, tetapi sebagai budak seksnya. Anita tiba-tiba bergerak memindahkan posisinya, Antoni segera menjauhkan tangannya, ia takut wanit
*
sudah berapa jam dirinya tertidur. Ia pun bangun dan terbengong siapa yang menyelimuti dirinya. Daripada banyak berpikir, ia pun lekas turun dari temp
i di hidungnya. Di sana seseorang sedang menyiapkan makan malam, ad
i aku masak. Ayo, makan! Pasti kamu sudah lapar dari tadi tid
berhadapan dengannya. Tanpa sengaja kedua kaki mereka bersentuhan, membuat Anita tersentak kaget. Meja
a murah, biasa tidak pernah makan seperti ini
sayuran hijau di atas piringnya. Antoni ma
da Anita, kalaupun dirinya sudah dinik
nikah sama aku?" ungkap Antoni, membuat
Anita. Anita langsung meneguhkan hingg
Aku hanya tidak tega kau didu
ksud dari ungkapan