Transaksi Hati
egera dioperasi secepatnya. Jika tidak, Ibu akan meninggal. Sedang
ah dengan kasar. Dia sama sekali tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya kala t
k itu? Sedangkan gajinya sebagai staf biasa di divisi humas perusahaan besar di ibu kota tidak terlalu besar. Butuh waktu dua tahun dia baru bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Itu pun kalau tidak dipotong biaya hidu
tentu saja harus menjadi tulang punggung
injamkannya uang sebanyak itu karena dia tidak mempunyai jaminan. Gajinya yang hanya staf biasa tidak memenuhi syarat. Begitu pun dengan piha
ya Mah
jer divisi humas berseru. Membuya
bak. Ad
n Pak Arga. Beliau meminta lapora
menga
tahun itu langsung pergi ke lantai paling atas, tempat di mana CEO
ar Ziva setiba di depan
gap berdiri. Ziva yang kerap menjadi perwakilan divi
laporan yang Pak Arga
hubungi beliau dulu." Mario segera
*
a yang terasa berat. Pekerjaannya sebagai CEO sudah menumpuk, belum lagi desakan dari sang ayah yang memintanya agar segera
ngembangkan perusahaan sang kakek selama tujuh tahun menjabat sebagai CEO. Hingga perusahaan m
tas apa yang harus dia lakukan? Sedangkan menikah tidak pernah menjadi daftar kamus hidup lelaki berusi
ti di film-film. Yang jadi pertanyaannya. A
kring
n lamunannya. Dengan malas dia menjawab pan
engan Anda, Pak? Beliau ingin memberikan laporan
ang, Arga berujar d
erang ganggang tele
nggilan dari Mario terputus. Pura-pura sibuk. Sebagai seorang Pi
tok
Arga diketok. Dengan suara berat m
ul di balik pintu. Dia membungkuk rend
an beberapa berkas, menghentikan ak
ik tatapan m
begitu sempurna. Alis tebal, hidung mancung, mata tajam, serta rahang kokoh yang di tumbuhi bulu-bulu halus menambah
orang seperti Arga. Orang seperti Arga mana mungkin tertarik kepada gadis miskin seperti dirinya. T
t saya dengan klien kemarin yang Anda minta," ucap Ziva setelah tersada
awa Ziva. Memeriksa laporan itu tanpa ekspresi, me
is itu terlihat begitu tenang. Membuat Arga selalu takjub dengan kepercayaan diri gadis itu. Tidak salah jika N
ga menutup berkas. Tidak banyak berkomentar, itu menan
karang kamu
selama ia menjelaskan tadi tidak gugup. Berhadapan dengan CEO yang terkenal berhati dingin t
si, Pak Arga." Ziva memb
enghiraukan sosok Ziva l
dia meminjam uang kepada atasannya itu secara langsung? Arga cukup mengenal dirinya. Reputasinya tiga tahun selama bekerja
kamu jelaskan lagi?" tanya Arga ketika
cap, "Begini, Pak Arga. Apa saya
tajam. Baru kali ini ada karyawan
tidak punya uang, Pak. Biaya operasinya cukup mahal. Saya sudah meminjam uang di bank, Pak. Namun, pihak bank tidak meminjamkan saya karena tidak memiliki jaminan. Gaji sa
m hingga pihak bank dan pihak perso
a, Pak." Ziva
s itu pinjam tidaklah sedikit. Gaji perempuan itu sebagai staf biasa dan tida
Napas Ziva tercekat. Dia tidak bisa melanjutkan kata berikutnya. Dia tidak bisa membayangkan jika benar kata itu terjadi. Hanya
ar. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dikemudian
janji. Saya akan melunasinya." Z
meminjamkan uang dengan jumlah sebanyak itu. Kamu cari
ngkah gontai dia meninggalkan ruangan Arga. Sepertinya menjual ginjal memang harus menjadi
ah Ziva yang sudah hendak menggapai ganggang pintu
menatap Arga dengan
kan kamu uang yang kamu ing
" Cahaya yang tadi redup di mata Ziva kembali b
"Bukan meminjamka
ak mengerti maksud Arga. Pria itu ingin mem
ya akan memberikan kamu u
ara
Menikahlah denganku. Maka ak
iajukan oleh Arga. Menikah dengan pria itu. Apa sekarang dia sedang bermimpi? A