icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Transaksi Hati

Transaksi Hati

Penulis: Awan Senja
icon

Bab 1 Tawaran Menikah

Jumlah Kata:1508    |    Dirilis Pada: 19/08/2022

egera dioperasi secepatnya. Jika tidak, Ibu akan meninggal. Sedang

ah dengan kasar. Dia sama sekali tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya kala t

k itu? Sedangkan gajinya sebagai staf biasa di divisi humas perusahaan besar di ibu kota tidak terlalu besar. Butuh waktu dua tahun dia baru bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Itu pun kalau tidak dipotong biaya hidu

tentu saja harus menjadi tulang punggung

injamkannya uang sebanyak itu karena dia tidak mempunyai jaminan. Gajinya yang hanya staf biasa tidak memenuhi syarat. Begitu pun dengan piha

ya Mah

jer divisi humas berseru. Membuya

bak. Ad

n Pak Arga. Beliau meminta lapora

menga

tahun itu langsung pergi ke lantai paling atas, tempat di mana CEO

ar Ziva setiba di depan

gap berdiri. Ziva yang kerap menjadi perwakilan divi

laporan yang Pak Arga

hubungi beliau dulu." Mario segera

*

a yang terasa berat. Pekerjaannya sebagai CEO sudah menumpuk, belum lagi desakan dari sang ayah yang memintanya agar segera

ngembangkan perusahaan sang kakek selama tujuh tahun menjabat sebagai CEO. Hingga perusahaan m

tas apa yang harus dia lakukan? Sedangkan menikah tidak pernah menjadi daftar kamus hidup lelaki berusi

ti di film-film. Yang jadi pertanyaannya. A

kring

n lamunannya. Dengan malas dia menjawab pan

engan Anda, Pak? Beliau ingin memberikan laporan

ang, Arga berujar d

erang ganggang tele

nggilan dari Mario terputus. Pura-pura sibuk. Sebagai seorang Pi

tok

Arga diketok. Dengan suara berat m

ul di balik pintu. Dia membungkuk rend

an beberapa berkas, menghentikan ak

ik tatapan m

begitu sempurna. Alis tebal, hidung mancung, mata tajam, serta rahang kokoh yang di tumbuhi bulu-bulu halus menambah

orang seperti Arga. Orang seperti Arga mana mungkin tertarik kepada gadis miskin seperti dirinya. T

t saya dengan klien kemarin yang Anda minta," ucap Ziva setelah tersada

awa Ziva. Memeriksa laporan itu tanpa ekspresi, me

is itu terlihat begitu tenang. Membuat Arga selalu takjub dengan kepercayaan diri gadis itu. Tidak salah jika N

ga menutup berkas. Tidak banyak berkomentar, itu menan

karang kamu

selama ia menjelaskan tadi tidak gugup. Berhadapan dengan CEO yang terkenal berhati dingin t

si, Pak Arga." Ziva memb

enghiraukan sosok Ziva l

dia meminjam uang kepada atasannya itu secara langsung? Arga cukup mengenal dirinya. Reputasinya tiga tahun selama bekerja

kamu jelaskan lagi?" tanya Arga ketika

cap, "Begini, Pak Arga. Apa saya

tajam. Baru kali ini ada karyawan

tidak punya uang, Pak. Biaya operasinya cukup mahal. Saya sudah meminjam uang di bank, Pak. Namun, pihak bank tidak meminjamkan saya karena tidak memiliki jaminan. Gaji sa

m hingga pihak bank dan pihak perso

a, Pak." Ziva

s itu pinjam tidaklah sedikit. Gaji perempuan itu sebagai staf biasa dan tida

Napas Ziva tercekat. Dia tidak bisa melanjutkan kata berikutnya. Dia tidak bisa membayangkan jika benar kata itu terjadi. Hanya

ar. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dikemudian

janji. Saya akan melunasinya." Z

meminjamkan uang dengan jumlah sebanyak itu. Kamu cari

ngkah gontai dia meninggalkan ruangan Arga. Sepertinya menjual ginjal memang harus menjadi

ah Ziva yang sudah hendak menggapai ganggang pintu

menatap Arga dengan

kan kamu uang yang kamu ing

" Cahaya yang tadi redup di mata Ziva kembali b

"Bukan meminjamka

ak mengerti maksud Arga. Pria itu ingin mem

ya akan memberikan kamu u

ara

Menikahlah denganku. Maka ak

iajukan oleh Arga. Menikah dengan pria itu. Apa sekarang dia sedang bermimpi? A

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka