icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Transaksi Hati

Bab 5 Terpesona

Jumlah Kata:1066    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

nunjukkan pukul setengah enam sore. Namun, Ziva orang yang dia tunggu belum juga keluar. Padahal sudah mengirim pe

unggu walau sedetik. Pria itu tidak suka membuang waktu. Ah, jika bukan sudah berjanj

lagi, aku akan segera pergi. Besok akan aku tuntut dia masalah

ntar

i depan kantor setengah jam yang lalu. Begitulah perkiraan waktu saat pria itu mengirimnya pesan. Namun, karena pekerjaannya belum selesai membuatnya tid

ela mobilnya yang terbuka di lobi kantor, dia dapat melihat wajah Arga dite

Arga," ucapn

arena terlalu lama menunggu. Setengah jam. Itu adalah rekor terbaiknya dalam menunggu. Jika, b

, depan-belakang, takut ada yang melihatnya memasuki atasan. Dia bisa me

sedang sepi. Dirasa cukup am

a segera melajukan mobilnya ketika p

aimana jika ada yang melihat kita? Nanti jadi bahan gosip." Ziva mengut

ita akan menikah. Cepat atau lambat

ngguk-angg

arakan dengan orang yang tidak dekat dengannya. Sementara Ziva yang gugup di dalam mobil Arga berdu

ga berhenti di depan butik yang merangkap

" tanya Ziva sambil m

uarga saya dengan pakaian kerja kamu itu," sahut Arga s

arga Pak Arga?" Mata Ziva me

juga harus mengenal keluargamu lebih dulu. Namun, hari ini kita bertemu keluargaku dulu. Jadi, ayo keluar

untuk membeli pakaian di butik ini. Apa kita tidak

idak usah pikirkan itu.

i, P

gi. Jam makan malam sebentar lagi. Jadi j

a lagi. Menyusul Arga yang s

atangan Ziva dan Arga ketika mereka mema

jar Arga sambil melirik Ziva, "Sekalian r

guk, "Mari, Mbak," ucapnya sambil men

omentar, mengik

*

g sudah cantik dari borok tanpa make terlihat semakin cantik. Apalagi ketika perempuan itu sudah mengganti bajunya dengan midi dress selutu

riasan dan pakaian kerja terpesona melihat penam

yang kurang apa?" tanya karyawa

mudian dia meletakan high heels berwarna silver dengan tongkah 5 cm di depan k

," ucapny

u tidak mau, Ziva mencoba high

ang dia pilih sangat pas di kaki Ziv

embayaran, Ziva dan Arga ke

mobil mereka berhenti di ru

terlihat seperti pasangan normal,"

. "Apa yang har

saya, Arga saja. Jangan panggil saya Pak. Orang tua saya bisa curig

gguk lagi,

mel

ang tidak gatal, "Maaf, Pak – eh,

h, selanjutnya. Orang tua saya nanti pasti akan banyak bertanya. Mungkin mereka sudah

nama Arga tanpa embel Pak. Rasanya amat tidak

t namaku, Ziva. Kamu harus t

ng, Ziva kembali be

ka mendengar nada suara Ziva lebih

menga

merasakan tangan Ziva dingin saat meraih tanga

anjang, kemudian men

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka