icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Transaksi Hati

Bab 2 Titik Terendah Hidup Ziva

Jumlah Kata:1418    |    Dirilis Pada: 19/08/2022

iajukan oleh Arga. Menikah dengan pria itu? Apa sekarang dia sedang bermimpi? A

u." Arga beranjak menuju sofa yang ada di

terpaku dengan ragu menghampiri

ya tidak menikah, maka jabatan saya sebagai CEO akan di lengserkan. Sedangkan saya tidak p

Dahi Ziva berkeru

telah itu kita bercerai. Aku tidak hanya memberi kamu uang dua ratus juta, tapi satu mi

a lakukan? Haruskah dia menerima tawaran nikah kontrak d

. Aku tidak akan memaksa. Semua keputusan ada di tangan k

*

gi, Ziva langgung menghempaskan tubuh lelahnya di

aknya pekerjaan yang harus di selesai hari ini juga, hingga membuatnya harus pulang terlamb

s mendapatkan ua

kita bercerai. Aku tidak hanya memberi kamu uang seratus juta, tapi satu milyar

uang sebanyak itu, ibunya bisa dioperasi secepatnya. Bahkan dia dapat membeli rumah untuk mereka yang masih mengontrak. Dia juga membiayai sekolah adik-adiknya sampai

Sebuah hubungan yang diucapkan di hadapan sang khal

sambil menatap langit kamar. Apa dia harus men

u datang. Tidak. Dia memang membutuhkan uang, nam

i a

tok

a. Dengan malas gadis itu beranjak membuka pintu. Su

tok

i." Ziva mencibir kesal kala pintu

erempuan paru baya menyapa

kecemasan dengan kehadiran sosok perempuan itu. Pemilik kosannya itu pasti datang untuk menagih sewa kosnya. Pasalnya sudah tiga bulan dia menunggak membayar sewa. Se

?" ujar Ibu Kos tanpa basa basi. Kenapa alasannya men

bulan ini belum ada uang, Bu," ucap Ziva sambil menggaruk

s, "Jika, kamu tidak bisa membayar, s

g beri saya waktu sebulan lagi. Kalau bulan depan saya gajian, say

ka, dalam waktu sepuluh hari kamu tidak membayar, mak

?" Ziva mencoba memberi penawaran lagi. Dia ti

kamu masih mau tinggal di sini, kamu harus ba

ya mengangguk, "Baik, Bu. Saya usah

Ziva, "Kalau begitu saya permisi. Sep

an angkuh Ibu Kos ber

i? Kenapa masalah tidak habis menimpaku. Belum selesai masalah yang sedang menimpaku, kini masalah baru datang. Sekarang

dalam hidupnya, mengeluh. Sungguh saat ini beban yang diha

iva. Gadis yang selalu tersenyum dalam k

*

igus sahabat Ziva bertanya saat gadis itu tiba di kan

pinjaman untuk operasi ibuku. Semalam, ibu kos datang menagih sewa kosan. Katanya, ji

Va. Aku tidak bisa bantu banyak secara finansial. Keuanganku juga buruk bulan ini. Sih kembar tahun

ih, Tik. Aku tidak mau merep

gunanya teman. Saling menolong. Ja

atinya menghangat. "Terima kasih, Tika. Kamu baik sekali. Tapi

pan pun. Aku akan se

ua sahabat itu

ah gadis itu berusaha tetap profesional dalam bekerja. Namun, sayang konsentrasinya

kondisi sang ibu memburuk, dia tidak pernah tenang jika salah satu adiknya menelep

b telepon dari sang adik. Melihat Maya tampak sibuk dengan pekerjaanny

dia harus dioperasi hari juga. Tidak bisa ditu

u-parunya seakan habis. Apa yang

langan Ibu. Hanya Ibu orang tua yang kita punya

cari pinjaman," ujar Ziva. Dia berusaha

lia sungguh tidak i

ya. Kakak usahakan. Kita t

tutup dulu teleponnya," ujar Del

tunggu kabar

a,

ggilan dari Delia terputus. Sekarang apa yang harus dia lakuka

hun, kita bercerai. Aku tidak hanya memberi kamu uang seratus juta, tapi satu mily

gat kembali tawaran Arga. Haruskah dia mener

ain. Karena itu adalah satu-satunya car

, Ziva beranjak pergi ke ruan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka