icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perfect Wedding

Bab 3 Semangat dari keluarga

Jumlah Kata:1039    |    Dirilis Pada: 17/08/2022

otak berwarna krem. Sebenarnya Salsa memiliki blezer senada dengan rok itu, tapi ia memilih menanggalkannya. Ia tidak ingin terlalu berlebihan. Jika ia menunjukkan standar tingginya, taku

kamar. Pamela, wanita yang sangat disayangi oleh Salsa itu berkacak pinggang. K

in luntur. Cukup katakan bahwa dirimu sudah cantik dan siap untuk wawancara. Ayo turun! Papah sudah

erja di perusahaan besar itu. Jadi, Pamela memberikan dukungan untuk Salsa. Begitu pula dengan Ridwan, suaminya. Meski uang Ridwan sudah cukup untuk menghidupi putri satu-satunya itu, ia tetap mendukung Salsa

hususnya. Ia lebih suka memanggil Salsa dengan sebutan Bila. Katanya agar panggilanny

gan bibir yang dimajukan. Menjadi anak satu-satunya membuatnya sering mengadu soal hubungannya dengan Andri pada kedua orang tuanya.

us Pamela membuat Salsa

nggigit sandwich yang dibuatkan oleh Pamela. "

n tau kalau Mamah pengen punya anak laki-laki. Jadi Mamah suka sama Andri. Mamah harap kamu melahirk

niatan untuk menikahiku, tapi

n? Lagi pula jika bukan Andri, sia

gan arah pembicaraan Pamela sekarang. L

Elga? Dia pemilik perusahaan yang

mana saja. Jangan sampai kebiasaanmu itu berlanjut, takutnya nanti mempengaruhi nilaimu di pandangan beliau," jelas Rid

Pak Elga Altar Sandiaga atau belum? Bila mau tau seperti apa Pak Elga di m

h dan begitu berwibawa. Jika kamu berhadapan langsung dengannya, maka aura wibawany

Yang Bila tau, perusahaan

dari dunia bisnis setelah Pak Elga mengurus perusahaan. Pak Elga lebih ce

iasa terpampang di majalah bisnis, Pah?" tanya Sa

an, Salsabila. Kenapa yang kamu tanyakan adalah ke

nambah semangat Salsa. Kalau ternyata Beliau tidak set

enjadikan pria lain sebagai pandangan utamamu," ka

Pamela lebih perhatian pada Andri ketimbang dirinya. Namun ia bersyukur, karena setidaknya orang tuanya suka

a di sana setidaknya lima belas menit sebelum wawancara dimulai

kut Ridwan ke halaman rumah. Mobil mereka sudah siap di

amannya. "Kita lihat nanti saja, Pah. Lagi pula Bila

kungmu, bukan?" Ridwan menatap Salsa dengan tatapan bangganya. Sampai saat ini, ia masih tidak menyangka bahwa anak semata

cerita soal bisnis selama perjalanan. Itu membantu Salsa merasa lebih

knya!" seru Ridwan ketika Salsa sudah t

an ketika mobil yang dikendarai Ridwan melaju men

dengan begitu pelan. Ia mencoba mengesampingkan rasa

i bisa membantu bisnis Andri agar lebih maju. Dengan begitu, mereka bisa menikah dan hidup bahagia bersama. Salsa sudah terlalu lama menunggu Andri,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka