icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Why The Grand Duke Needs A Fiancee

Why The Grand Duke Needs A Fiancee

Penulis: Latiani
icon

Bab 1 KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN

Jumlah Kata:1967    |    Dirilis Pada: 03/08/2022

istimewaan merasakan aura seseorang. Marah, sedih, kecewa, dan je

a setiap orang dari warna yang

luh lima tahun. Aku biasa d

ra. Dulu aku memilikinya, tapi karena sebuah insiden yang tidak ingin a

s yang sudah dua puluh lima tahun aku sa

*

sederhanaku di lantai paling atas, atap sebuah gedung berlantai tujuh. Di

nita yang bodoh karena di tipu. Badly, aku umu

bawa semua uang yang sudah kami

pembohong. Tapi karena dibutakan oleh perasaan, aku selalu menepisnya. Aku merasa mun

*

selingkuhan yang mengganggu hubungan orang lain. Padahal sudah jelas kalau aku memilik

enyataan itupun malah ikut bungkam karen

an, merupakan keponakan pemilik tempat

adalah hal yang seharusnya tabu untukku. Aku bahkan tidak bisa menan

mulai menurun, aku merasakan kehadi

at dan tanpa aba-aba

alaupun dia memakai penutup kepala, aku langsung ta

bian? Benarka

lemas, laki-laki itu mengangkatku, dan langsung

aku, "Jangan membenciku!" dan langsung

k sebelum kematianku, aku melihat so

..,AZIEL? Dia adalah sepupu Fabi

bu-abu. Seharusnya hitam atau kalau ia sedang marah

apa malah dia yang tampak sed

taku, berpasrah dengan

*

kakak sudah bangun?

u baru saja jatuh dari atas gedung lantai tujuh. Aku

AK

terdengar sayup, kini b

kehidupanku yang sekarang aku tidak punya adik. Apa ini kilas balik dari kehidupanku yang sebelumnya? Eiy, mas

h! Kakak s

tte suda

han membu

surga ya?" batinku agak risau kala

ang benar, tapi akupun tidak ingin berakhir di neraka. "Aku tidak m

aya sedang menatapku dengan penuh kecemasan dan seorang wanita beru

-betul sudah sadar?" Si gadis remaja

kakak dan kenapa dia sampai menangis segala?" bati

melihat gadis remaja itu memakai gaun yang agak be

rna rambutnya juga biru pucat. Warna bola matanya hijau muda terang. Mereka sedang syuting film dokumenter

li sadar. Ayah sangat takut dan khawatir. Tapi syuk

ette. Lagian aku bukan anak kamu. Pede banget dia ngaku-ngaku. Asal Om tahu ya, aku sudah membuang jauh-jauh keluargaku ya

at warna mata Pak Tua yang sedari tad

ambutnya beda, sih. Tapi lihat, rambutnya berwarna emas, tetap saja aneh.

*

karang juga!" titah si Pak Tu

api tunggu, deh! Aku jatuh dari lantai tujuh, masa

tangan kiriku. Aku semakin b

ok sialan yang aku terima dua tahun lalu itu? Jelas-jelas bekasnya tidak

ihat ornamen-ornamen yang ada di ruangan

ng mewah ini?! AKU SEBEN

pintu ruangan dengan menundukkan kepalanya kepada si l

enghampiri si Tabib dan menyeretn

Putri saya. Dia

ku dan langsung sigap m

padaku dan aku mengangguk saja. "Apa ada bagian

at mencekam dan nyeri di bagian kepalaku langsung menyentuh

kepala Anda," ujar si Tabib ketika ak

aku baru jatuh dari lantai tujuh gedung yang tinggi ya? Aku harus di CT-Scan. Kepalaku harus di periksa. Gimana kalau aku sampai g

rbicara?" tanya si Tabib melihatku y

et ngomong dalem hati mulu dari ta

-lahan mencoba untuk mengeluarkan suar

ku mulai mengel

itu sempat mencekikku sebelum melemparku. Pantas saja!" batinku lagi. Karena aku kesulitan mengeluarkan sua

er Anda. Nanti saya akan menyuruh murid saya untuk mengganti perban yang Anda gunakan di leher dan kepala.

h dariku dan langsung me

kembali. Mungkin karena sudah te

aru semenit yang lalu aku jatuh," batinku sambil membelalakka

ijit-mijit tubuh Nona Luvena. Itu akan sangat membantu. Untuk daya penglihatan, pendengaran, dan sistem saraf otaknya saya rasa semuanya mulai kembali normal. Tapi, saya akan tetap melakukan pemeriks

h terim

aya nanti untuk mengganti perban dan membawa re

*

epergian

angat kesepian karena kakak sakit," isak si gadis remaja

kamu. Apa yang akan ayah katakan kepada ibumu yang tidak bisa menjagamu ini nanti. M

reka. Aku bahkan tidak mengingat siapa mereka ...," batinku meras

i .

ukan milikku dengan cepat dan se

akan menggores leherku dengan p

itu, Nona. Anda tidak boleh

dikepalaku? Astaga! Kepalaku sakit sekali!" batinku sambil memegangi k

teriak si gadis remaja itu ketika meliha

ang," ucap seorang wanita y

lakan

ganti perban Nona Luvena," seru Tabi

a Putri saya barusan mengerang kesa

an bertanya, "Nona, apa Anda mengenal Nona ini?" t

temuan pertama kami," batinku kebingungan dengan

e adikmu," isak si gadis remaja yang awalnya pelan s

ngat saya!" adu si gadis

at Ayah?" si Pak Tua mal

bali me

apa dia tidak mengingat kami?" tanya si

a kalian. Aku juga tidak tahu sedang berada di mana dan kenapa masih hidup. Yaps, mari kita

ek shock waktu Nona mengalami kejadian yang tidak bisa di terima oleh mentalnya. Kemungkinan yang lain bi

arap Nona Luvena tida

nes

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka