icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Persona

Persona

Penulis: Aprillia D
icon

Bab 1 Persona 1

Jumlah Kata:1505    |    Dirilis Pada: 17/07/2022

i lomba akademi maupun non akademi di setiap tahunnya, para guru yang tangguh dan profesional, serta gedungnya yang megah dan fasilitas yang lengkap. Setiap tahun ada

sa. Hari pengenalan ekstrakurikuler SMA Tunas Bangsa. Para senior yang memiliki tanggung jaw

muka, Drumband, Paskibra, Sispala, Voli, Ba

g dipromosikan. Dan sekarang

ala para senior ekstrakurikuler Pramuka memasuki ruangan tersebut

p lelaki bertubuh tinggi dan kurus itu, selaku ketua ekskul, memperkenalkan dir

Beberapa dari mereka terlihat mengangguk, tanda mereka sudah tidak asing lagi dengan ekstrakurikuler popul

ar peserta didik baru mengangkat tangannya. Tristan dan Restu bergantian menjelaskan sedikit perihal ekstrakurikuler pramuk

sambil melambaikan tangannya ke arah siswi itu. Siswi yang dipanggil 'Kak Syifa' itu tersenyum sambil melambaikan tangannya ke a

cap Tristan tatkala melihat banyak siswa yang mengangkat tangan. Tristan membagikan beberapa selebaran pada dua temannya untuk dibagikan ke adik kelas yang berminat

an-teman abang untuk informasi lebih lanjut," sambungnya. Ketua

ngukkan memperhatikan area sekitarnya, sesekali dia melongokkan kepala ke ruang MOS. Di t

u selesai, tuh." Gadis pemilik nametag Safira Riana itu berbalik badan dan kembali berjalan di koridor yang ramai, hendak mencari keberad

i yang menabraknya itu. Safira memandan

i aja." Matanya tertuju pada nametag si

Kak," pamitnya sambil tersenyum kaku. Safira mengangguk sambil tersenyum juga. Siswi itu pun ber

rnama Ristyana Putri itu. Cantik. Siswi itu bahkan sangat cantik. Sa

dia tersadar karena bahunya terasa di tepuk dari belak

n selebaran di tangannya.

u terkekeh. "Kenapa?

knya udah mau selesai. Gue panik lah nyariin

h kertas-kertas itu dari ta

menga

tu mendatangi teman-temannya selaku anggo

ke siswa yang berlalu-lalang di koridor itu. Safira menghela napas saat dilihatnya

lah satu siswi itu mengelu

mannya untuk memotokannya dengan Evan. Beberapa te

t risi di dekati para cewek, tapi diturutinya j

ucap cewek-cewek it

jawab

dengan Safira itu berjalan mend

, ya, di kejar cewek-cewek setiap hari? Men

dainya di kasi kesempatan buat tukaran sama cowok yang biasa aja, yang nggak

hanya t

Evan mengalihkan

i dari kejauhan yang terlihat s

Safira bicara, Safira menanggapi semuanya. Sampai akh

*

swa terlewati. Kegiatan belajar mengaja

ut tawa dan suara bercakap-cakap terdengar dari setiap kela

senyap. Hanya sesekali terdengar bisikan. Beliau ternyata tidak sendiri. Dia bersama seoran

ngnya seolah bertanya. Beberapa dari mereka saling pan

an mengajar hari ini sekaligus wali kelas mereka. Para siswa di kelas itu ber 'oh' ria sambil matanya tak lepas dari menatap siswa baru itu.

lkan nama saya Gilang Angkasa. Kalian bisa panggil saya Gilang. Saya pindahan dari Bandung. Usia saya 17

i di kelasnya tertawa, entah karena apa. Tapi Gilang tampa

u dia sampaikan. Dia menoleh ke

ngku kosong ... " Bu Nurma mengedarkan pandangan, mencari kursi kosong yang

gan para siswa yang terus memandangi. Dia duduk, melepaskan tas ranselnya, lalu menge

g membalas pandangan itu dengan tersenyum ramah. Gilang tidak masalah

ma. "Gilang, kamu yang belum punya buku paket boleh numpang sama temanmu. Gio, Farhan, bag

lang justru menggeleng, mengisyaratkan bahwa dia tak perlu dibagi bu

arhan," ucap Gio pada Gilang

pakai aja, gue nggak pake buku nggak masalah, jangan b

engangguk, "ok

an, mendengarkan penjelasa

ng Bu Nurma jelaskan. Kecuali Bu Nurma memberi tugas. Tapi

iswi yang sejak tadi memperhatikan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka