Dewa Itu Adalah Patungku
dilakukan di tangannya sendiri. Sebanyak dia seorang gadis membutuhkan kebebasan di luar. Alih-alih dikurung di rumah. Kekejaman neneknya semakin menindasnya. Hanya malam yang ten
ukan apa pun selain mendengarkan keluhannya." katanya berdiri dengan wajah datar menatap Melinda yang menangis tersedu-sedu di ranjang. Tubuhnya bersembunyi di balik tirai
san air mata pada selimut tebal terlihat jelas. Namun keajaiban terjadi tanpa disadari, air mata itu bersinar terang selama beberapa detik dan kemudian perlahan kembali
*
ngkak karena menangis. Key hanya menunggunya turun dari tempat tidur. Sinar matahari yang memancar ke tubuh Melinda yang ambruk, tanpa sadar kelopak mata mulai ter
ung duduk tegak di ranjang. Key ma
enjawab pelan tanpa memikirkan keterlibatannya.
eorang pun yang berdiri di belakangnya. Key baru saja bangun tentang dia. Dengan cepat dia menutup mulutnya deng
nnya di depan mata Melinda. Memang benar Melinda sepertinya terlibat
maks
Melinda hanya menonton karena dia cemas. Karena Key adalah seorang pria kulit putih tinggi dan mengenakan setelan jas panjang berkerah tinggi, Melinda segera memeriksa tubuhnya di balik selimut. Se
masuk ke kamarku?! Apa kamu men
lah paham. Sebenar
aksudmu
ng kamu ambil di jalan saat kamu
Sekarang kamu keluar dari kamarku. Sekarang juga!" Melinda bersikeras sa
tu. Dan aku juga dewa pelindung.
rumahku." kata Melinda hampir ke pintu
memohon pada Melinda yang mendorongnya keluar dari r
agi. Sekarang dia memasuki sebuah ruangan tidak jauh dari tangga. Tapi sangat mengejutkan. Seka
da." katanya senang menggunakan kekuatan gaibnya. Dia
e luar jendela. Tapi jendelanya terkunci dari dalam. Dan ketinggian rumahnya tinggi
bisa memanjat? Ka
u sendiri menemukan patung itu di saluran pembuangan ketika kamu masih kecil." katanya menjelaskan hal yang sebenarnya. Dengan keberaniannya, ia kembali menggunakan kekuatannya
kah itu lucu?" katanya membandingkan dirinya d
Mengapa mimpi ini ber
enyataan. Kamu bertemu dengan pri
pintu kamar tertutup dengan sendirinya. Melinda dengan cepat berlari ke pintu dan mencoba keluar dari kamar. Pintunya tidak
ng beruang di tangannya dijatuhkan ke lantai. Setelan selututnya bergerak sesuai dengan ritme jalann
bersih Key yang menghentikannya di sana. Cukup lama mereka saling menatap. Key mulai tersenyum lebar melihat ketakutan Melina untuk menjauh dari Key. Key mendekatkan wajahn
mata biru tua Key bisa membedakan keduanya. Yang satu adalah manusia biasa dan yang lainnya adalah dewa. Apa yang terjadi di antara mereka? Aka