Dewa Itu Adalah Patungku
sampai bersih dan kering. Melinda sangat senang merawat patung beruang tanpa lelah. Rasanya seperti merawat seseorang. Meskipun neneknya memperlakukannya dengan
untuk berbaring di tempat tidur sambil membawa patungnya. Ketika dia selesai, dia melihat ke langit-langit untuk melayan
aku masih mengingat mereka? Bukankah mereka di surga?" kata an
ampir menangis. Hatinya terasa hampa tanpa ibu dan ayahnya d
ini untuk menghadapi hidupnya seperti dongeng Cinderella. Namun beberapa menit kemudian, Melinda tertidur di buaian mimpi. Tapi, ada
utupi hingga bahunya. Selimut tipis berubah menjadi kain tebal dan lembut. Tubuh Melinda kini nyaman
nyenyak..Inilah jawaban ketika kamu merawatku dengan bai
u tua dan kerah tinggi mencapai telinganya berdiri tepat di samping tempat tidur Melinda. Setelah matah
**
knya yang kejam itu bahkan tidak memperhatikan tas ransel Melinda yang terlihat menggembung dari luar. Tapi di dalamnya ada patung beruang. Dia sangat ceria karena d
rjalan ke arah mereka. Dengan tawa sinis, mereka mendekati Melinda kecil. Melinda berhenti untuk melihat dirinya d
benar lapar." kata bocah gendut yang bersikap tegar di sana. Sepertinya pemimpi
jawab tanpa rasa takut. Mereka berti
k mendorong Melinda sampai dia jatuh ke lantai. Melinda tidak menan
as tas ransel yang dikenakan Melinda sebelum membawanya ke teman-temannya yang lai
embali
bisa berbuat apa-apa selain melihat mereka bertiga. Berteriak mint
eka, ada ular berbisa biru tua di dalam tas. Tas duffel yang mereka pegang p
ang mengambil tas ranselnya kembali di lantai. Saat diperiksa, hanya ada beberapa buku dan pat
lalu malas untuk mengetahui hanya untuk melanjutkan perjalanan tanpa hambatan. Ternyata patung itu adalah patung hidup. Hanya Melinda y
**
ari itu." seorang guru di sekolah memberikan instruksi di kelas selama sesi pembelajaran. Mereka semua mengikuti inst
erjakan. Konsekuensi membuang-buang waktu terlalu banyak dengan merawat patung beruang. Dia manya. Tatapannya dalam ketakutan. Karena dia terlalu jujur, dia mengeluarkan bukunya dari tas dan meletakkannya di atas meja. G
embali di atas meja. Segera setelah itu, guru yang masih tersen
udah siap semua. Melinda agak tidak percaya. Sejauh yang tahu, dia tidak melakukan pekerjaan sekolah yang dilakukan g