Berdamai Dengan Takdir
kan ha
mua keperluan Leo untuk ber
dirinya sudah tidak memikirkan lagi pendidikan, baginya percuma karena nyatanya, ayahnya saja yang sudah ber
di mau tidak mau dirinya harus bersekolah, walaupun sebenarnya ia malas
a sambil memastikan apakah anaknya
seragam barunya yang walaupun sudah dicuci namun ba
diilangin ya baunya?" keluh Leo yang sed
sih sedikit bau kain, kamu pakai
hnya selingkuh itu karena saat mau mencuci baju ayahnya, Sabrina mencium bau minyak wangi lain di bajun
ut membutuhkan wangi-wangian di badannya, dan ya
bu," bal
menggambil kunci mobilnya di kamar. Sabrina tersenyum set
o
sek
i sabtu, hari di mana dirinya tidak akan melakukan kegiatan
ka dong!" teriak salah s
dia juga kesel. Sudah mengerjakan dengan pusing ria eh temannya tinggal menyalin. Namun, dengan begitu Alena selalu merasa ti
a anak baru, dia laki-laki dan cakep banget!"
nya lagi sambil melempar sebuah pengh
empar-lemparan ya," ucap Igo y
a, tapi emang ada
ena lagi melihat mereka yang ribut sendiri. Menganggu kegiatan Alena yan
bil menyentil kening Alena. Hampir satu kelas juga pasa tahu dengan gadis yang serba petakilan itu
ti biasanya, yaitu menjulingkan
matanya, baru tau rasa!" ucap Lola kesal saat me
sampai itu terjadi," ucap Alena sambil bergidik. Lola hanya bisa tertawa saja melihat kelak
ya Len?" tanyanya sekali lagi pada Alena
sama rupanya,
suka lagi," goda Lola lagi. Temannya
dijaga," jawab Alena santai itu membu
terkejut menden
i manis." Mengingat siapa orang itu memb
kalian aja lo jilatin, biar leb
lena langsung memukul Lola. Bisa-bisanya
ap lagi kepada Alena, "Ngedengernya ata
sudah tidak tahan ingin me
sung berlari menghindari Alena, sementara Alena yang tak mau merasa lelah, lebih m
yang sudah mulai ngos-ngosan. Dia pun meng
eet te
eka yang sedang menyalin PR langsung menyalin se
na dengan cepat langsung menggambil setengah tumpukan buku tersebut agar Pak Gito lebih mudah membawanya.
a sekali," ucap Pak Gito pada Alena se
b Alena seraya menampi
membuat sedikit kebisingan di kelas. Pak Giro pun langsung meny
Alena. Alena kamu silahkan duduk, terimakasih sudah memba
n kalian dengan teman ba
osong yang pasti nanti akan digunakan anak baru tersebut, jadi Alena h
ohkan dengan seorang laki-laki, sang siswa baru yang masuk begitu saja. W
t, karena dirinya baru saja selesai menaruh handphone di tas
yang kemarin," gumam Alen