SHEILA, GAIRAH LIAR BERSELIMUT DENDAM
seraya melangkah lebih dekat, sehingga membua
menyentuh dari luar," pinta
dari botol yang ada tutupnya?" ta
bergerak mundur lagi karena d
iri. Sebagai wanita dewasa, kamu pasti sudah bisa melihat bagian bawah tubuhku yang mengeras di balik denim ini. Atau ... ka
... jangan masukkan jari Anda. Berja
yang ia tumpukan di dinding. Dengan suara rendah ia b
itu, ditambah lagi dengan posisi wajah Revian yang hanya berjarak beberapa mili dari wajahnya.
m apa? Aromanya e
Pak. Ha-hanya sabun
," bisik Revian dengan s
mpel di atas bibirnya. Sheila bisa merasakan sapuan lembut dari lidahny
ila, membiarkan kejantanannya yang menge
meluncur ke area belakang. Jari-jari kokoh miliknya meremas bokong Sheila dengan penuh hasrat. Dari bokong tangan itu m
area yang berada di sela paha. Ujung jarinya men
ri yang lain," racau Revian sambil terus mengelus
lu, ia mungkin akan mengeluarkan desahan sebagai reaksi atas sentuhan yang pria itu berika
nggeram t
s meracau sambil meremas lembut bukit kecil milik Shei
lembut itu, dan bisa merasakan ada
nyata tubuh kamu juga menikma
ke udara. Revian tidak sanggup lagi menahan diri. Dari c
gan Revian, lalu menyilangkan kedua kaki
kan memasukkan jari ke sana,
menarik tangan lelaki itu, m
s detik. Sepertinya sudah cukup kala
kungkungan lengan pria itu, lalu m
duran diri pada Bapak. Sampai jumpa minggu dep
a dipercepat. Aku akan menjemputmu lusa. Persiapkan dirimu
keterkejutannya hilang. Meski berat hati, Sheila mengangguk juga kare
hut Sheila seraya memutar tubuhn
ntu itu ketika ponsel yang ada d
Mamaku? Apakah sudah selesai?" tanya She
karena tubuh Sheila seolah membeku di tempatnya berdi
I-itu nggak lucu," ucap Sheila
u Mbak tidak berhasil. Beliau meninggal di mej
AK MUNGKIN GAGAL. MAMAKU TIDA
npa sadar Sheila jatuh terduduk t
janya langsung terlompat dari kursi
engapa kamu histeris beg
, menatap Revian dengan waj
asinya gagal, Pak. Huhuhuhu ... M
i. Sheila meraung sejadi-jadinya
bur wanita yang akan ia nikahi itu. Hanya tangannya yang
in ini jalan dari Tuhan agar dia tid
ng berada di dekatnya. Bagi Sheila dunianya sudah runtuh, tidak ada lagi siapapun yang tersisa di sampingnya. B
duk dengan tubuh menangkup lantai. Sementara itu Revian berja
enangis, lebih baik temui ibum
alam posisi itu tanpa menanggapi kata-kata
tantrum seperti bayi begitu. Dewasalah,
di telinga Sheila. Ia tidak mengubah posisinya se
i begitu?' gumam Revian heran sambil melirik jam t
ih. Jangan-jangan dia pings
, lalu mengguncang tubuh wanita it
sampai kapan kamu menang
kat tubuh Sheila dari lantai. Ternyata benar dugaannya. Mata Sheila terpejam, wajahnya pucat bagaikan tak d
kali di dalam hidupnya berhadapan langsung dengan
g karena tidak ada siapa pun yang bisa dimintai tolong. Di kantor itu hanya tinggal me
elepon seseorang agar bisa memb
a sekarang!" titah Revian p
gap datang, masuk ke ruangan Revian
eila yang sehari-hari bertugas sebagai kasir utama itu. Sepanjang pengetahuannya, wanita itu tidak memiliki hubu
saya memindahkannya ke mobil. Kita ha
yang berada di area parkir khusus direksi. Sheila dibaringkan di kursi tengah, sementara Revian d
tanya Benny sambil mengemudikan
mpat itu, nggak?" jawab Revian setelah mendapa
dekat kok dari s
unggu apa lagi, langsung s
, lalu merebahkan tubuh untuk tidur. "Nanti bangunkan s
ir Revian empat tahun yang lalu, Benny sudah sangat hapal dengan kebiasaannya. Lelaki berwajah tampan itu selalu tidur saat
disebutkan Revian. Ia menghentikan laju mobil itu tepat
ucap Benny sambil menepu
engamati sekitarnya
ritahu keluarganya
bil itu lalu mengetuk pintu rumah
pintu, terlihat kebingungan saat Benny memberit
ali?" tanya Revian dari jendel
iri Revian den
ang tidak memiliki keluarga bern
i fisiknya? Kalau perlu minta bapak itu m
lak. Dia bahkan memperlihatkan salinan kartu keluarga yang tersimpan
tapi saya sudah melihat dengan teliti tadi, memang di sini al
tu kembali, fokus pada jal
ta ke mana, Bos?"
memijit kepalanya yang terasa pusing. Ia menoleh ke belaka
lepon dari seseorang di rumah sakit, '
untuk menemukan ponsel gadis itu, sayangnya n
nya terjatuh saat di
eila ke mana. Hari semakin malam, Revian sadar dirinya harus segera me
n. Bawa dia ke hotel s
asa, Bos?" tan
harus saya jawab?" Revian b
ukan mobil itu menuju hotel bintang lima tempat Revian bi