icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SHEILA, GAIRAH LIAR BERSELIMUT DENDAM

Bab 4 Manusia Berhati Batu

Jumlah Kata:1666    |    Dirilis Pada: 31/07/2022

Revian yang berjalan dengan gaya khasnya yang angkuh. D

epat, Bos. Berat, nih,"

tanya, lalu memindai tubuh pemuda it

saja kamu bilang berat," sahut Revian cuek. Ia membuka jas yang

ngkan dia di ranjang!" titah

di ranjang tanpa izin, Bos marah-marah lagi," gerutu Benny s

at omongan pedas dari Revian. Namun, baru saja beberapa

," katanya seraya menyodorkan

u pergi dari hadapan Revian. Berlama-lama di depan pria yang

junya, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ia berdiri mematung menatap Sheila yang terbaring telentang di

a jam lalu dipertontonkan gadis itu kepadanya. Bentuknya yang chubby, daging kenyal berwarna merah mu

nya sendiri saat merasakan

alan gelisah dengan pandangan yang tak lepas dari tubuh Sheila. Dada yang membusung indah itu bergera

n dari mulut Sheila. Matanya masih terpeja

terisak. Gadis itu menangis, air mata

ndekatinya, lalu menggamit lengan

matamu, Sheila," ujar Revian lalu men

berada di atas dada mengepal kuat, dii

rgi, jangan tinggalka

. Jika bukan karena perjanjian mereka beberapa waktu lalu ia pasti sudah meninggalkannya sendiri di ho

gar urusan kita juga selesai!" ucap Revian yang

erhasil membangunkannya dari tidur panjang itu. Sheila membuka mata perlahan, memutar bola matanya beberapa saat u

ingga tatapannya membentur pada sosok Revian yan

rotes Sheila sambil memeriksa tubuhnya sendiri, lalu ber

yang seolah mencurigainya telah melaku

a seperti apa? Heh?" ucapny

aha untuk waspada," sahut Sh

ya Sheila lagi. Ia pun mencoba mengingat-ingat kejadia

rah saat teringat betapa memalukan perbuatannya di depan lelaki itu. Namun, waj

perasi, tetapi ternyata itu adalah momen terakh

ru Sheila yang langsung m

justru terduduk tanpa mampu bangkit lagi. Air matanya kembali luruh tak terkendali.

da sampai pemakaman ibu saya selesai?

eila. Bukan robot,"

i Bapak lagi kalau pemakaman ibu saya sudah seles

untuk bangkit. Meskipun tubuhnya terasa berat, tetapi akhirnya i

am sang direktur yang terus mengawasin

n mengantarmu," ucap Rev

bisa pergi sendiri deng

tidak akan melarikan diri. Kamu adalah asetku sekarang. Jangan lupa aku sudah membayar uang muka yang b

anya lagi saat mereka su

ila pasrah. Dia bisa apa dengan

lagi membalasnya. Lagi pula, kepergian ibunya yang sangat mendadak telah menguras habis energi

a. Jerit pilu Sheila membahana di ruangan rawat inap di mana ibunya terbaring kaku. Pasca operasiny

*

duduk terdiam memandangi peti mati sang ibu perlahan diturunkan ke liang lahat. Air matanya mengucur

itu. Akan tetapi Sheila masih duduk sambil memeluk batu nisan yang bertuliskan nama sang ibu.

an kedua tangan berada di dalam kantung celana. Wajah yang tampa

ih lama?" tanyan

luka. 'Sungguh manusia tidak puny

sakah Bapak memberi saya privasi sampai besok? Saya masih ingin

atu nisan itu dengan erat seolah tid

untuk apa lagi menungguinya di sini?

sa simpati akan kesedihan saya? Tega sekali Bapak berbicara seperti itu tent

n bagaimana kehidupannya kelak sa

vian sambil melangkah mendekat. Tatapannya tajam menghujam, se

tidak punya simpati di muka bumi ini

a kakinya menendang batu yang a

bumu di rumah sakit. Aku juga yang telah menyiapkan liang untuk pemakamannya. Aku juga yang mencarikan pastur untuk memimpin doa. Apakah semua it

sadar beringsut mundur, terpojok melihat tatapan

sedikit lebih lama bersama ibu," cicit Sheila dengan wajah pucat. Nyalinya me

elingkar di pergelangan tangannya,

lagi. Kesepakatan kita batal, kembalikan uang yang s

angkah menjauhi Sheila yang masih memeluk nisa

proses hukum karena telah menggelapkan uang perus

terhe

uli dengan wajah cantik Sheila yang menatap

ng dalam jumlah yang besar. Sebagai pebisnis sejati tentu saja ia tidak mau merugi kehilangan uang itu tanpa mendapatkan baran

tersisa s

uang waktu untuk terus mengutuk lelaki itu di dalam hati, ia pun kembali memeluk nisan san

a di hadapanku dalam hitungan ke sepuluh, jangan s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pilihan Pelik2 Bab 2 Tawar Menawar Keperawanan3 Bab 3 Bawa Dia ke Hotel4 Bab 4 Manusia Berhati Batu5 Bab 5 Tubuh Kamu adalah Milikku6 Bab 6 Memberi Kepuasan7 Bab 7 Belum Berpengalaman8 Bab 8 Seseorang dari Masa Lalu9 Bab 9 Sepenggal Kisah Pilu10 Bab 10 Malam Pertama11 Bab 11 Benih-benih Cinta yang Mulai Bersemi12 Bab 12 Rahasia yang Terungkap13 Bab 13 Kemelut di Hati Revian14 Bab 14 Cemburu dan Curiga15 Bab 15 Sebuah Hukuman16 Bab 16 Menara Pengasingan17 Bab 17 Jangan Benci Aku18 Bab 18 Gairah Berujung Petaka19 Bab 19 Menghilang20 Bab 20 Berbagai Kemungkinan Terburuk21 Bab 21 Titik Balik22 Bab 22 Welcome to The XCort23 Bab 23 Pelanggan yang Nekad24 Bab 24 Merancang Pembalasan25 Bab 25 Bertemu Seteru26 Bab 26 Pertunjukan Solo27 Bab 27 Siksaan Kenikmatan28 Bab 28 Terjebak Permainan Erotis29 Bab 29 Bertemu Sang Dominan30 Bab 30 Somnophilia31 Bab 31 Pengkhianatan32 Bab 32 Ketakutan Sheila33 Bab 33 Dalam Hitungan Kesepuluh34 Bab 34 Terlalu Basah35 Bab 35 Identitas Sang Lady36 Bab 36 Siasat Licik Jessica37 Bab 37 Terancam 38 Bab 38 Bukan Orang yang Sama39 Bab 39 Cosplay Pertunjukan40 Bab 40 Wanita Pertama41 Bab 41 Langkah Baru42 Bab 42 Kejutan di Pagi Hari43 Bab 43 Membangunkan Macan Tidur44 Bab 44 Hanya Bersenang-senang 45 Bab 45 Private Meeting Room46 Bab 46 Buka Pakaianmu!47 Bab 47 Dominasi Seorang Revian48 Bab 48 Perlawanan Sheila49 Bab 49 Mengalah untuk Menang 50 Bab 50 Kebenaran yang Terkuak51 Bab 51 Pertunjukan Striptis di Mobil52 Bab 52 Kebakaran Hebat53 Bab 53 Misteri di Balik Tragedi54 Bab 54 Perdebatan Tak Berujung55 Bab 55 Menuju Titik Terang56 Bab 56 Membangunkan Sisi Liar57 Bab 57 Gairah Mematikan58 Bab 58 Merancang Pesta59 Bab 59 Rayuan di Pagi Hari60 Bab 60 Kecantikanmu Membuatku Berubah Pikiran61 Bab 61 Bintang Pesta62 Bab 62 Misteri di Balik Sosok Claudia63 Bab 63 Sheila Menghilang64 Bab 64 Mencari Keberadaan Sheila65 Bab 65 Terbongkar!66 Bab 66 Awal Kehancuran67 Bab 67 Pukulan Telak untuk Revian68 Bab 68 Masa-masa Kritis69 Bab 69 Berakhir di Sini70 Bab 70 Hadiah Perpisahan71 Bab 71 Wasiat yang Mengejutkan72 Bab 72 Pertalian Darah73 Bab 73 Hasrat Bercinta74 Bab 74 Desah Erotis di Ruangan Direktur75 Bab 75 Rendezvous Dua Hati76 Bab 76 Membangkitkan Libido yang Terbelenggu77 Bab 77 Game Over78 Bab 78 Penyerangan 79 Bab 79 Petunjuk di Atas Meja80 Bab 80 Reuni Dendam dan Cinta81 Bab 81 Pergulatan di Ruang Tengah82 Bab 82 Kesepakatan Baru83 Bab 83 Rekonsiliasi84 Bab 84 Aku Bisa Memuaskanmu Hingga 11 Kali85 Bab 85 Rencana Terselubung86 Bab 86 Kejutan yang Tak Diharapkan87 Bab 87 Ancaman Baru88 Bab 88 Beragam Keanehan di Rumah Steve89 Bab 89 Sisi Lain Steve Adolf90 Bab 90 Rayuan Basi91 Bab 91 Mata Rantai yang Hilang92 Bab 92 Fakta yang Masih Tersembunyi93 Bab 93 Petunjuk Penting 94 Bab 94 Tabrakan yang Tak Terelakkan95 Bab 95 Pertolongan Mobil Pintar96 Bab 96 Tertangkap Basah97 Bab 97 Kejutan Demi Kejutan98 Bab 98 Antara Dua Hati99 Bab 99 Akhir Pencarian100 Bab 100 Aroma yang Mengundang Keintiman