Gadis Bucin Dan Cowok Dingin
g mulai ramai dipadati para pengunjung. Dari kalangan remaja, hingga para oran
alam ini. Sepanjang Kai berjalan, cowok itu tak henti-hentinya
an Ana tadi. Untung ada apotik kecil yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi pa
sembari memberikan kantong kresek berisi pesanan Anda kepada
" tutur Kai heran. Ia semakin penasaran deng
si mbak yang asik mengajaknya bercanda Kai sege
aikan kepiting rebus. Entah ekspresinya seperti ap
karang, baru pacaran aja sudah perhatian begitu. Apa lagi kal
usan. Kai tahu kalau itu adalah alat yang suka dipakai wanita saat sedang mens
aa
u sesegera mungkin. Hati Kai menjerit,
lu. Bahkan cowok itu tidak berani bersi
epada mbak-nya. "Terima kasih ya, Mas.Salam buat pacarnya, semoga cepat sem
tanpa terima kasih. Kai sudah sangat risih berdiri
edari tadi karena menahan emosi.A na benar-benar keter
u sukses membuat kebencian Kai semakin mendalam. Ana lebih menyebalkan dari apapun. Andai hanya ada satu wanita di muka
*
H...
am, ada api di dalam jiwanya andai saja bisa terlihat. Bagaimanapun juga Ana suda
si lain di wajah Kai selain ekspresi marah, lengkap
ak-bentak Ana gitu, emang Ana
lu ngerjain gue beli benda menjijikan kayak gitu. Otak lo di taro di mana, hah?
karang jadi Kai yang marah? Letak salahnya Ana dimana cob
lo di pake apa engga, hah?" bentak Kai semakin gila. Lantas
p Kai. Gadis itu tidak menangis wa
i yang m
k maksud datang bulan itu apaan!" Lagi-lagi Kai menonyor dahi Ana den
aksud, tapi Kai ngga mau nanya, malah nyalahin Ana begini." ujar Ana membela diri.Ia
maksud. Kai juga tidak mau bertanya. Tapi Kai tidak pernah berpikir sejauh i
gara-gara diledekin sama mbak-mbak a
emas rok sekolahnya kuat. Perasaanya berkecam
uh. Cowok itu terlihat melupakan pertengkaran yan
Ana mau nyari
hanya mengikutinya dari belakang. Langkah kakinya semakin
ggunya di depan toilet. Lantas ia segera membuka kantong krese
loh." Ana menatap Kai dengan dahi yang mengkerut kec
ja," ajak Kai dingin. Cowok itu segera be
an, perut Ana sakit banget. Ana butuh obatnya." Ana hampir me
menyembunyikan obat untuk Ana di dalam kantong celananya. Sengaja ia lakukan
tega melihat-nya. Ana seperti orang yang perutnya sedang d
yikan dari tadi. Lantas Kai berika
Kai kalau tidak ditahan. Demi apapun, cewek itu s
Kai sangat berbeda, cowok itu berperilaku sepert
satu ini," ungkapnya tulus sekali. Lantas Ana segera mengambil botol
ndangan Kai meneliti raut w
. Ana memang kalo lagi haid kayak
ayak gitu?" tan
setiap
Ia mengatur langkah kakinya lebih pela
penasaran dibuatnya. "Kaya aku sayang kamu, tapi kamunya engga...
enger ... ngga denger. K
. Percayalah, Kai yang tadinya simpat
k habis pikir, dosa apa yang ia lakukan di masa lalu. Samp
*