Cinta Untuk Sang Janda
sebelum dia berangkat bekerja untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Adara, sibuk men
angan balado telur yang menjadi kesukaan gadis kecilnya. Harum masa
enata seluruh hidangan di atas meja makan. Meja makan sederhan
pergi mandi sebelum gadis kecilnya itu bangun. Tak men
Friska agar anaknya itu segera mandi. Sebelum pukul tuj
dia sudah bangun sendiri. Namun tidak dengan hari ini, mungkin Friska merasa
dari Friska, Adara mengecup wajah sang anak dengan gemas. Merasa ada seseorang yan
ek sang ana
a akhirnya ia berhasil membuat sang g
ini sekolah
g dan menuju kamar mandi. Melihat putrinya yang masih mengantuk namun t
suaminya, Galih. Namun tidak untuk saat ini. Galih telah memilih untuk melepaskan Ada
it untuk masa depan anakmu," g
tuk menyiapkan apa saja yang perlu dibawa ke sekolah pada malam harinya. Namun Adara tak tinggal diam begitu saja, sebelum Frisk
li ke dapur, di sana sudah ada sang ibu
ternyata kamu sudah masa
l bersama kedua orang tuanya setelah perpisahannya dengan Galih
g melekat dengan baik di tubuhnya. Adara kemudian men
an mengikatnya dengan kuncir rambut berwarna ungu. Rambut lur
makan untuk sarapan bersama. Melihat menu yang ada di depan
bak Friska melihat telur
Adara memamerkan hasil masakan yang ada
pa yang mereka miliki. Tak pernah sedikitp
a, Pak, Bu." Pamit Adara
ti," jaw
n benar dan tidak merasa kesulitan,"
b Rika dan Ya
Adara mengantarkan Friska ke sekolah yang
put, Friska jangan kemana-mana dulu
lanya kemudian tak lupa Adara
untuk sampai ke tempat kerjanya.
elihat Johan turun dari
sambil berkata, "Eh ... Mbak ...
n Johan pun dengan sigap Ad
Johan,
sudah tahu dari tanda p
dipanggil 'Mas' oleh Adara. Pasal
juruan dua tahun lalu, Mbak
paikan oleh Johan, Adara pun segera
maksudnya, namun teman kerja barunya ini paham da
era membuka minimarket. Hal pertama yang dilakukan karyawan minimark
sambut dengan senyum keramahan pula yang ditampilkan oleh semua orang. Adara dapat
terlihat dari kaca minimarket. Beruntung ruangan ini diberi pendingan
t nanti saja, Sebab walaupun Adara bukan yang paling tua, namun Adara baru di lingkungan ini. Jadi, sebag
i, rambut hitam serta iris yang berwarna senada dengan rambutnya membuat Adara mengingatkan pada lelaki yang kemarin dita
masker seperti kemarin, wajah tamp
at yang mendarat begitu sempurna di bawah bibirnya. Sungguh Tuhan menciptakan lelaki yang