Beautiful Nerd
Tamara. Ia segera pergi ke toilet untuk mengangkat telepon. Men
ke studio setelah s
r dua minggu setelah wawancara ter
saja mendapatkan kabar kalau ada pemot
bilang pemotretan
at angin apa, model baru itu menghubungi Susan lagi dan menerima taw
asat buruk kalau model baru itu menje
e. Bag
u harus tetap ke sana,
berang telepon. "Oh, Syukurlah. Aku sudah men
Sampai ketemu
ia melihat Keane yang meniki tangga. Menatapnya seolah-olah baru saja menemukan ba
bukannya tidak mau terlihat
ku ingin
ara
ra dengan teman sekel
aling bertau
eluar!" Tersulut rasa kesal dan malu. Keane berteriak tepat di depan
adiknya itu gemas. Keane menepis tangan Alena jengkel. "Tidak perlu berteriak-teriak seperti itu aku sudah bisa mendengar
kesimpu
boleh pulang malam. Aku akan tahu kalau kalian melangga
ak kecil lagi
kecil. "Bawakan sesuatu saat kalian
ga terakhir. Keane berbalik
g dan mendongak ke atas
a memberi semangat. Wajah Kean
tersenyum lembut. Ia bisa meli
n, tapi di balik semua itu. Keane punya
ada yang mengganggu dirinya. Bahkan Keane pernah berkelahi dengan teman sekelasnya saat Alena diejek gadis aneh oleh temannya. Be
saat melihat saudara kemba
ini, dia juga ada pemotretan." Keane menge
t manis," kata Keene. Ia sengaja menggodanya, menyadari
an wajahnya ke arah lain, selaian menatap Keene. Ia benci terlihat malu, ketahuan jika
*
er dari sekolahan, ia meihat satu mobil mewah berwarna abu-abu. Supir berdiri di samping mobil
ia sudah melepas kaca mata dan memakai jaket. Tak lupa melepas karet yang mengikat ra
ghampiri Leanne dan membawa g
tanya Leanne, melepas
jelas Tamara. "Tolong ambilkan wig yang di sebelah tas itu. Nanti buat rambutnya b
au perempuan?
u sempat ke ruangannya dan dia benar-benar seksi." Tamara berujar penuh gira
sekolah," gumam Leanne,"memangnya
ta." Tamara berujar sambil mengedipkan ke
kekasih yang sedang jatuh cint
ah. Mungkin kita
rias Leanne dan mengatakan pada gadis itu, bahwa ia harus
. Ia keluar dari ruang rias, melirik ruang sebelahnya. P
dulu sebelum sesi pemotretan yang sela
k. Hay, Daniel
, tersenyum pada Leanne. "Kau t
malu. "Terima
pat kursi dan meja yang kosong. Leanne duduk di bagian tengah. Gaun selutut motis bunga yang dibalut jake
aru yang sudah siap. Memperhatikan L
erpasangan dengan Leanne, kan?" kata Tamara p
Leanne yang tengah berdiri di samping jendela deng
tanda sesi pemotretan Leanne berakhir. Gadis itu se
na?" tan
berujar lembut, "kau memang gadis
u Tamara mem
berjalan menghampirinya dengan seseorang yang sangat ia kena
an denganmu. Dia Ray Dixon. Ray, kau pasti sudah ta
ng, seperti tak mengenali Leanne. Laki-laki itu mengu
Leanne terangkat begitu saja. Mem
ik-baik saja?"
ecara bergantian. "Oh, Ray, senang berkenalan denganmu. Semoga kita bisa bekerja
tu s
l. Tidak jika melihat bagaimana sikap laki-laki yang terkesan acuh pada segala hal. Demi Tuhan, ia tak bisa
am tangan Leanne tanpa ragu. Merasakan geta
inya disentuh oleh Ray. Tangan dingin laki-laki i
gugup," b
intah. Membiarkan pose di mana tangan kiri Ray menyentuh wa
ang sangat b
menghindari laki-laki itu. Dengan gugup, i
hat 10 menit!
hat Leanne pergi menghampiri Tamara. "Aku benci model baru itu. Su
k jauh darinya. Laki-laki itu menatap Leanne seperti harimau yang la
i model. Tapi, yang jelas, orang menyebalkan itu adalah teman sekelasku.
agaimana ini." Tangannya membekap mulutnya sendiri. Melirik Ray dari balik bahu
ak menyadarinya, k
nya." Tamara menatap Ray yang sudah tak menatap ke
emberi aba-aba agar Leann
ne. Ia menghela napas panjang s
rbaik make-up-nya. Kali ini ia memakai gaun warna merah muda. Rambutnya tetap bergelombang dengan p
yang terakhir untuk malam i
bisa melakukannya, b
Leanne selalu bisa melakukannya tanpa masalah apapun. Tapi, dengan
ngannya melingkar sempurna di pinggang Leanne. Menarik tubuh gadis itu mendekat pada
Gadis itu langsung menutup kedua matanya gugup.
aat melihat Ray mengejeknya.
narik tubuh Leanne lebih dekat
h berbicara
ia ingin mendorong Ray, tapi tubuhnya serasa kaku. Berusaha untuk berkata, tapi bibirnya kelu. Yang mampu ia rasakan hanyalah kelembutan bibir Ray yang
eruan Derek membuat Leanne kembali sadar. Melangkah mundur, sekil
g basah. Kepalanya menoleh ke arah Ray. Laki-lak