icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dua Istri CEO: Istri Simpanan Suamiku

Bab 4 Kecewa

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 20/06/2022

brina. Cara yang ampuh untuk membuat orang yan

an bersalahnya karena telah berciuman dengan pria selain suaminya. Walaupun, dalam hal ini dia

Sabrina yang sangat khas. Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan. "Tadi aku ber

Dia terus melangkah, memasuki kamar mandi dan berkata. "Lagi pula, aku tidak tah

u?" bentak Adam padanya. Dia tak mengerti me

ndi dan hendak mengunci pintu. Namun, Adam berhasil menyusulnya dan m

n, dia mengendus bau yang tak waj

bih dari ini. Apalagi, suaminya itu kini mengendusn

dengan kasar. "Apa yang kau lakukan dengan pria la

Adam!" protes

a ke dinding dengan kuat. Sedangkan tangan kanannya menekan pi

isa dibendung lagi. Pria jangkung itu kini membuat Sabrina semakin kesa

a sambil menangis. "Kamu pikir hanya kamu y

p Sabrina yang menangis dan hendak menciumnya, tetapi wanita

Maya yang pernah kau bawa keluar jalan-jalan dan makan di tempat terbuka!" bentak Sabrina kasar. Kemarahannya tak terbendung lagi. "Bagaimana denga

nahan air matanya yang semakin deras. Apalagi melihat Adam hanya

kamu saja yang boleh menyentuh dua wanita?" bentak Sabrina

i semua aku

m yang terhormat!" Sabrina keluar dari kamar mandi dan membanting pintu. Adam dengan cepat mengikuti dan menah

anya satu tujuannya! Kamar 703. Satu-satunya kamar yang akan menam

Sabrina. Apa yang salah dari rencananya? Bukankah Sabrina sudah

kedua istrinya berbulan madu secara terpisah. Namun, ayahnya akan dengan

enahan pedihnya bersandiwara. Dia memang

enaga hingga tangannya terasa sakit. Dia harus memi

amar Maya. Dia lupa mengendap-

Maya dengan penuh perhati

n apa yang sebenarnya dia pikirkan.

kau mau," usul Maya sambil menguap

bertemu langsung di sekitar sini. Tapi di hotel lain." Aka

ia tak menyadari suaminya sedang merencanak

u. Tampaknya ingin memulai kerja sama lagi." Adam menjelas

an dengan klien yang ingin bekerja sama kem

tau sekretarisnya." Adam buru-buru menjawab. "Namun, a

entu bukan khawatir bahwa Maya akan bosan. N

au hanya sehari saja!" jawab Maya dengan senyuman manis agar suam

gkin akan pergi selama em

bih penting!" Maya menjawabnya dengan senyuman lebih lebar. Sem

asa sangat ingin menyempurnakan sandiwaranya kali ini dengan kelakuan selaya

untuk Maya. "Kalau begitu, sebaiknya aku memberimu

m yang telah hafal cara menyenangkan Maya, membuat dini hari itu tak lagi dingin, melainkan sangat pan

dap-endap. Dia memencet bel kamar Sabrina, tapi tak ada sahutan. Rupanya Sabrin

dia tak bisa menghubungi Sabrina karena ponselnya dimatikan. Sekar

abrina dengan ketus

ena Sabrina masih mau mengangkat teleponnya. "Sayang, maafkan aku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka