MY Nerdy Wife
da di sana, sambil menikmati camilan chiken pop corn melihat kembali pergelangan tangannya lima belas menit berlalu, namun sang sahaba
n, macetos bebeb, pardon me," ucap perem
i kamu telat bangun kan?" kata Arcella to t
gerti aku my icy bebeb
uran di sini!" ucap Arcella, la
edikit jam karet itu berada. Dia berjalan dengan cukup terburu, sedikit bingung karena banyaknya perubahan di b
atanya yang sibuk menatap petunjuk arah pun membuat dia sembarang menarik trolinya hingga saat matanya menatap t
ru
nya sembari menegakkan wajahnya hendak menatap benda yang ada di depannya. Tak nyaman sudah perasaan Arcella karena
gi, kekar dan wangi itu sukses membuat kening dan hidung Arcella sedikit terasa berdenyut. "Maaf,
h karena berhenti mendada
a mulai berkeringat. Namun, secepat kilat gadis itu segera merubah ekspresinya karena tak ingin terlihat
saya mohon maaf," ucapnya dengan menundukkan kepalanya sejenak
t diartikan sampai punggung Arcella menghilang di balik loron
dengan wajah datar tanpa ekspresi itu. "Ya Tuhan ini sudah bertahun-tahun tapi kenapa jantungku masih saja berdegup tak karuan be
itahukan poisisinya. Setelah mendapat jawaban Cella dengan cepat bisa menemukan posisi temannya Cinta
berpelukan sejenak, setelahnya Arcella pun mengomel tak karuan pada sang sahabat. "Lama banget! A
ngan sahabatnya yang super ceroboh dan cuek itu. "Kalau kamu begini aku yakin orang-orang itu gak bakalan ada
hu kan apa artinya? Aku bakal kembali me
amu sekarang berpenampilan cantik? Mereka kan sudah gak
kan bisa dengan mudah terbuka hanya melihat orang-orang lama yang selalu ingin Arcella hindari. Nyatanya baru saja menjeja
Arcella berkata sembari
amanan di hatinya saat pesawat itu mendarat tadi. Menghadapi mimpi buruk memang tak semudah itu, saat jauh mungkin seseorang bisa berk
etap butuh waktu untuk pemulihan sejenak dan mulai menghadapi semua mimpi buruk yang mulai mendekat. Trauma itu selal
kan semua ketakutan dari dalam diri mereka masing-masing. Begitu juga dengan Arcella yang menyus
mengerti apa arti patah hati, dihancurkan dan bangkit yang dilewati oleh Arcella. Karena hal itu juga lah Cinta memilih unt
untuk segera pergi dari tempat itu. Mobil yang mereka tumpangi melaju meninggalkan parkiran, keduanya pun mu
! Tapi mending gak dapet sih tar kaya yang lalu juga! Sekalinya dapet diembat
ia gak setia trus kenapa dong harus
n tapi tetep aja lope, parahnya lagi dia beneran j
pi ngaca juga lah kamu!" ledek
lla sampai hampir terkatuk dasboard. Arcella kebingungan
inta sembari menunjuk mobil di sebelah mereka saat hendak membayar karcis parkir
ng siapa, Cin? Afgan? Atau artis siap
uk
ia
ki ganteng yang mereka kenal baik."Calon laki kamu" lanjutnya dengan tangannya ya
ki yang hanya terlihat sampingnya itu. Tak perlu melihat keseluruhan wajah lela
hati Cella, antara bahagia, sedih, lega, kecewa sudah seperti permen nan0-nano. Cel
dengan penuh art
kata Arcella dengan tatap nanar dan menghembuskan nafasnya perlahan seolah ingin membuang beban beratnya. "Apa benar
l, tapi kamu udah te
i lebih ke jebakan, bisa gak ya beru
kamu kan, Cel? Jadi Tuhan pasti akan tunjuk-kan jalan yang terbaik Cel! Kala
dari
ya laki kamu itu gak tahu penampilan kamu yang se
harus mikirin dia dan sem
ebut, sekarang Haden!" kata Cinta penuh kebencian. "Tapi Haden juga bego, dia kan tahu kela
agiaan benar-benar menghampiriku." Arcella berucap dengan pasra
ata Cinta d
n Arcella selama ini, mulai dari diperlakukan tak adil oleh keluarganya, cinta yang diambil paksa oleh kakak perempuannya, terjeb
epan yang selalu membela juga menyayangi Arcella. Sungguh sial nasib Arcella, hanya karena kepercayaan yang dianut sang nenek dar
ng pernah menganggapnya anak. Pahitnya hidup membuat Arcella tumbuh menjadi sosok perempuan kua
mendapat pujian dibanding Vanessa membuat kebencian Vanesaa pada Arcella semakin memuncak. Vanessa se
au lelaki itu memang jodoh kamu!" kata Cinta sesaat s
war!" jawab Cella den
ya orang pertama yang kamu temui sejak kaki kamu menginjak tanah Indonesia adalah dia!" kata Cinta membuat Arcella den