MY Nerdy Wife
aaa
ang terbuat dari keramik
sudah hampir lima tahun ini menghindarinya. Sosok yang setiap malam selalu dia sebut dalam doa. Lelaki yang susah payah dia
ng perlahan berjalan mendekati lelaki itu tanpa mem
au tak sadar jika darah segar sudah mengucur di kakinya karena tak sengaja menginjak salah satu pecahan piring tadi
di hatinya, luka yang menganga di kakinya bahkan tak terasa sama
yang baru saja sampai
?" tanya Alton yang sudah mulai panik karena melihat banyaknya darah di lantai. Lelaki i
sambil menunjuk kaki sang mama. "Darah mama banyak sekali!" pe
lu dengan cepat mengambil kotak P3K dan membawa cawan berisi air hangat.
negan pikirannya pun tersadar dan terkejut kala mendengar teriakan Alton adiknya.
t ceceran darah segar nan merah di lantai. Jejak kaki yang dia bisa tebak jejak kaki sang mama, lemas sudah
sang adik. Jantungnya seperti diiris sembilu. Alton tadinya ingin marah karena ulah Zale yang tak pedul
inilah Alton menyadari jika hati Zale masih sangat menyayangi nyonya Kumala- mama mere
e kembali. "Sepertinya mama harus dibawa ke rumah sakit luka nya terla
untuk berjalan mendekati nyonya Kumala dan Alton. Semakin tak kuasa air mata Zale turun ber
," pang
au tak segera dibawa ke rumah sakit!" t
akangnya dengan wajah yang tak kalah cemas. Zale begitu khawatir dan ketakutan membuat Alton tersenyum bahagia dalam hati
ukai tanpa sengaja. "Maafkan mama Zale, mama hanya bisa berbuat ini karena mama tak mau kamu menyesali semuanya
t karpet juga lantai apartemen tersebut kotor. Dengan cepat Zale memasukkan sang mama ke dalam mobil kesayangan-nya dia tak pe
kit, Alton yang duduk di bangku belakang pun keluar dan hendak menggendong sang mama. Tapi Zale be
mama saya dia terlu
n membawa beliau masuk ke dalam ruang IGD, Zale terus meng
tuan?" tanya sa
rtusuk pecahan pir
meriksa luka mama anda,"
ama adek saya, tapi pendarahannya g
uster yang bertugas mengobservasi kea
aja, kata adek saya lukanya sangat dalam makanya
at alergi
jawab Z
aja dia jawab seperti yang dia tahu. Petugas itu pun menjelaskan pada seorang dokter yang baru saja me
dapat dari Zale, dokter mulai memeriksa keadaan nyonya Kumala. "Ini luk
untuk ibu saya!" pin
t Zale hendak menduduk-kan tubuhnya di tempat yang di maksud suster tadi, Alton masuk ke dalam rua
ar nyonya Kumala. Lelaki itu bisa menebak kalau Alton tengah memberikan keterangan ten
enunggu di luar. Interogasi tentang keadaan nyonya Kumala sudah selesai dan kini saatnya A
ang, Zale sudah seperti cacing kepanasan karena dia bergerak terus-terusan membuat Alton yang tadinya sedikit santai
sampai parah harus di rumah sakit begini! Mentok paling masuk angin te
a yang lebih parah malahan!" kata Alton santai
aksud
erlihat Zale semakin khawatir setelah mendengar pernyataan Alton sang adik. Selama ini dia tak per
k pernah bertanya tentang kabar kedua orang tuanya tapi Zale selalu meminta
n amarah yang terus dia simpan membuat dia buta. Kedua orang tuanya selalu berusaha membuat
h beliau yang tak stabil dan sering tinggi membuat beliau harus berhati-hati menjaga pola hidup dan makan,
nelan air liur di dalam mulutnya. Tapi karena terlalu besar rasa sayang beliau pada Zale, beliau selalu berpesan untuk t
l ingin memberi pelajaran pada sang kakak, lelaki itu pun membiarkan Zale hampir mati penasaran. Alton terus saja cuek seolah tak mel
lang kalau kamu sering anter mama ke rumah sakit?
ontrol, mama juga pernah hampir kaya orang koma, gak bisa ngapa-nga
kan! Kenapa aku gak pernah tahu kala
sibuk membenci mama dan papa karena perempuan it
dia tahu sang mama atau sang papa menelpon-nya, dia akan membiarkan panggilan itu begitu saja. Zale terdiam dan mulai diliputi rasa sesal, dia menund
i itu merasa tak sanggup memberikan pernya
enting, yang penting sekarang bagaimana caranya memperbaiki diri sendiri. Aton menghembuskan nafasnya kasar se
yata bersih, bisa bahaya untuk mama kalau piring itu kotor. Gak bisa dibayangin apa yang bakalan