Bukan Istri Bayaran
Ali
kamu... " Aku mengguncang tubuh Mila yang masih terbungkus selimut.
il
an hanya karena tersentuh juniorku yang menegang? Megang saja pingsan apalagi melihatnya. Belum lagi
dendam karena dia aku jadi main solo sambil mandangi
n kamu jadi ngerasa nyonya besar. Kamu ngaca, tinggal disini harus tahu diri
ka. Padahal tuh anak masih virgin. Sama sekali belum kena sentuh, cuma kiss doang, itu pun sebentar. Dia melihatku ta
ngku kuat, berani banget dia main dorong-dorong. Dia benar-benar ngira kami
bungan tanpa timbal balik. Otak aku masih waras. Dasar perempuan tolol!" b
elum kejad
ku buk
elas disituasi seperti ini aku yang harusnya marah. Dimana janji dia yang akan menu
rserak di lantai. Bener-bener tuh perempuan jiwa pembantu. Naluri bersih-bersihnya langsung keluar. Aku kira pagi-pagi gini bisa ngebayar yang tadi malam.
anpa perduli matanya yang kaget, aku berjalan dengan pedenya k
andi air hangat.
rti ini yang harusnya dicari, cekatan dan sigap. Tidak lama Mila datang membawa air han
ak ada rasa panas," suruhku. Terlihat k
abnya tersenyum. Aku suka wajahnya yang canti
anpa memandang wajahnya. Sepertinya dia malas berlama-lama deng
🌹
berharap banget aku cepat-cepat keluar dari rumah ini. Aku pura-pura tidak mende
akan dia. Mataku sedikit melirik Mila yang sedang meng
ti sarapan di rumah. Sepertinya lidahku sedang melakukan kesepaka
ka nggak?" tanyanya setelah berulang kal
ihat wajahnya. Tuh perempuan nggak tahu muka orang lagi marah ya
wangi. Urusan pekerjaan rumah belakangan. Aku nggak suka masakan pedas, apa
uci muka sama gosok gigi. Cuma bajunya aja nggak g
bau apa nggak? Mana aku tahu kamu
di wastafel tadi cuci mukanya." Dia menunjuk tempat cuci piring. Astaga
harus diajak mesum pagi-pagi. Dicicil biar nggak pingsan lagi kalau ma
a. Aku menggeser piringku yang kosong sambil melihatnya yang mendekat padaku.
n cukup jauh ke kantorku. Pak Udin datang di saat yang kurang tepat. Aku menghela nafas melihatnya
, aku mengangguk. Lalu melirik Mila yang masih berdiri. Sepertinya aku harus jag
a tua itu mengkerut pasti dia penasaran dengan gadis disebelahnya. A
h aku belum pulang, itu tandanya aku gak pulang. Kamu kunci p
akut kok." Ucap
Aku gak mau nunggu lama." Kataku dengan suara serak. Aku ka
🌹
akukan? Rumah itu sudah kupasang CCTV. Aku harus tahu apa
dengan tempat yang terpisah. Bagus, aku juga jijik kalau harus satu tempat dengan bajunya. Aku meng
r pakaian. Sungguh mataku dan pikiran mesumku menyatu melihat pakaian basah gad
pernah Mang Udin melihatnya?"
ta sama Oma juga tanteku tentang Mila. Itu urusan pribadi aku
perempuan simpananku. Aku tidak perlu menganggapnya sebagai is
g wanita cantik langsung menyambutku. Dia Jovanka, sekertarisku. Senga
. Aku mengangguk sebentar, lalu kembali melihat layar ponse
n keberadaan Bapa. Hari ini dia ada peragaan fashion s
mengalihkan pikiranku pada g
🌹
sana. Kezia Dewinta--dia si pembuat insomiaku. Setiap kali dia tidak menja
pekerjaan dan pendidikan yang dia tempuh bertolak belakang. Well... o
kir kamu nggak akan datang," gadis itu memel
mu," ucapku gugup. Hanya gadis ini yang mampu memb
t. Kemana aja kamu seminggu ini, ngilang gak jelas." Dia merajuk dengan
capku menyentuh tangannya. Melihat wajahnya tidak nyaman kulepas tanganku
ng hidungnya. Harusnya kita bisa nongkrong bareng habis ini."
Tapi, aku tidak akan menyerah. Sebelum janur kuning melengkung. Masih ada kesempatanku merai
sama ingin sukses dan ambisius. Dulu aku, Kezia, dan Fabian sering ke club dan pulang pagi. Tapi
nongkrong yang paling manteb, tapi aku masih tidak berani membayangkan Kezia akan
kan tangan pada kami. Dia laki-laki yang diagungkan Kezia. Padahal dilihat
memberi sebuket bunga pada Kezia, sialan. Aku lupa memb
an basa-basi. Aku setengah hat
? Masih suka ke club cari perempuan malam?" ucapku sengaja di depan Kezia. Cowok
Jawabnya. "Kamu gimana? Udah ada yang ngasih bayi dian
ita bisa nongkrong di cafe sebentar." Kezia menengahi kami sebelum terjadi peperangan. Nyatanya tidak pernah terjadi
at mata Kezia yang berbinar melihat Fabian brengsek ini. Nyesek
kucingku belum dikasih makan kasian
cing. Kamu kan gak suka kucin
ucingnya cakep banget makanya aku
Andai dia tahu jantungku tidak pernah aman ditatapnya seperti