Paman Terobsesi Padaku
ang tinggi di balut kemeja putih rapi menampilkan ketampanannya yang lembut dengan se
pagi hari, alis tipisnya yang di beri sed
ik salah satu kursi di dekat gadis tersebut kemudian menyandarka
? Ia meletakan sendok ke atas piring, "Paman ada di kamar, mungkin baru selesai mandi. Kakak kemari ada perlu b
ngan canggung, mengalihkan pandangan karena tidak bisa berbohong ketika dia menatap wajah lugu gadi
ah di masa depan, namun pihak perempuan telah berkata, "Aku sudah mempersiapkan sangkar indah bagi calon suamiku. Setelah kita menikah, kau akan hidup di dalam
a macam apa yang di temukan oleh keluarganya? Apakah mata Ibunya mengalami m
ang tuanya, esok hari setelah menikah, dia bisa menja
akaian santai mengingat tidak ada urusan mendesak di perusahaa
g melihat tangan Nangong Lie mendarat di atas
ia rasa dia akan mengompol di tempat setelah ketahuan menyentuh
meminta ban
rapi terangkat, kemudian dia mendaratkan sikunya ke atas meja, menopang dagu malas.
carkan aura maskulin yang memikat. Bibirnya menghela rendah, apakah Pamannya memiliki pengalama
sangat suka me
m, Serena menoleh ke arahnya, "Makan lebih ban
E
mendesak yang sangat serius, ini mempengaruhi kehidupan sahabat tampanmu ini. Jika kau mau membantu, aku bisa mencarikan tiga gadis perawa
tu mendengarkan kalimat tidak senonoh dari pemuda di samping. Bisakah Nangong Lie melihat dia masih di sini? Kul
ustru menghantarkan perasaan dingin menakutkan hingga tubuh si kecil bergidik tanpa sadar, "Makan dengan hati-hati. Tin
di meja makan atau Nangong Lie bisa merubah topik pembicaraan menja
ya ke saku celana training hitam yang dia pakai, sekali lagi,
penting akhir-akhir ini. Induk Perusahaan di pegang oleh Ayah sepenuhnya, jadi a
Panggil Xavi
meja makan berjalan mendekat, membung
milikku, beritahu Marliana agar membiarkan semua pe
ah di t
mbuka mulutnya
rjaan yang aku berikan, tanganmu sehat jadi harus di gunakan, jangan malas seolah tanganmu catat. Anggap saja ini sebagai kompensasi karena aku mau memban
ga dia bisa mempunyai sahabat tiran tua seperti Xa
kejauhan, "Ingat, jauhkan tanganmu dari pandangan mataku karena sekarang aku sedang menahan d
ah tiran tua itu menjadi seekor babi lalu menjualnya ke
kurang menyukai membaca cerita fiksi, jika bukan karena paksaan dari temannya, dia tidak akan mau, dia le
gaman Serena, mengernyit se
suasana dari buku yang dia baca, "Tidak. Temanku bilang aku harus mencari hobi baru sebagai p
u ingin meliha
punggung, berusaha menolak, "Tidak bisa. Ini b
k suka? Aku belum meliha
ah satu kebiasaan yang sering di lakuk
soal di buku paket matematika. Setelah Xavier tahu buku sialan telah membuat gadis keci
ahui oleh Pamannya atau dia bi
membaca deretan kalimat yang terpapar di lembaran kertas tipis bening, "Gadis kecil, a
h, "I-itu dari temanku, jadi aku tidak tahu apa-apa. Nana
ertekstur lembut, memutarnya agar dia bisa melihat wajah cantiknya yang memerah, "Kenapa kau tidak bilang dari
a yang tinggi dan tegap mampu membuat anak kecil menangis ketakutan. Alasan mengapa Xavie
h tidak tampan atau harus terlihat menakutkan, karena dia tidak ingin ada yang mencuri perh
na dasar dari cerita adalah membahas hubungan Penyihir Cantik dan Raja Iblis yang sering ber
tkan bagian itu di saat pe
agi Serena. Gadis itu harus menerima tubuhnya di h
r air mata, otaknya mulai tidak bisa berpiki
enggan berpisah. Ekspresi linglung terselimuti gairah pada sepas
u tahun lagi, tunggu sampai gadis keci
kurang ajar Xavier. Wajahnya masih meninggalkan bekas rona merah, bibi
aroma mint bercampur aroma berat yang
n ekspresi itu kep
ngguk tanpa
tubuh di depannya bergetar jelas, senyuman di wajah rupawannya semakin dal