icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Paman Terobsesi Padaku

Bab 5  Pasien 235

Jumlah Kata:1371    |    Dirilis Pada: 14/06/2022

t Jiwa Lilac. Lingkungan di sekitar rumah sakit terbilang l

t yang tidak seberapa, di halaman depan, Serena menjum

iana Larm itu berhenti di

tur tingginya terlihat semakin sempurna di balut pakaian se

i sini kurang lebih selama enam tahun, tidak ada keluarga yang datang berkunjung kecuali Prince. Tolong hati-hati, emosinya kurang stabil, bahkan kami ke

ama gadis itu menghirup nafas dalam-dalam lalu mengangguk. "Ak

ince masuk lebih dulu, pasien 235 hanya bisa

ai

nangani pasien lainnya yang meme

ini seharusnya tutup satu tahun lalu, tapi aku tidak bisa membiarkan dia hidup tanpa tempat tinggal. Jadi a

da tempat ini juga. Ngomong-ngomong terima kasih karena sudah mau membawa aku

dia melanjutkan, "Aku sangat senang jika Pamanmu bi

lebar pemuda di depannya. Sepasang mata kucingnya menatap p

suara nyaring mengerikan di dalam ruangan. Aro

5 mencoba menyaki

bisa tersembunyi di balik tubuhnya, "Aku datang." Suara lembutn

menyahut setelah sua

rantai berderak di lantai seperti di awal. Kali ini suaranya lebih k

tengah ruangan, perempuan dengan kaki dan tangan di rant

ng mata lebarnya memancarkan cahaya redup, pupil hitamny

uncak kepala pasien 235. Walaupun rambut hitam panjang perempuan itu kusut dan tidak ter

eakan tangan itu adalah satu-satunya peganga

n, menyimpan banyak penderitaan, kesakitan,

ra dan penampilannya. Ia berjalan mendekat, berhenti di samp

dengan Serena. Keduanya terlihat sama dari segala sisi, hanya saja pasien 23

erena

5, dia berkata lambat agar lawan bicaranya pah

terawat dengan baik. Pupil hitamnya menyusut, cekung

l langkah mundur secara naluriah, tubuhnya menggigil ketakutan, "Kamu... A-aku b

er Serena, mengerahkan kekuatannya yang gila pa

gan pasien 235, "Jangan

elukan Prince. Pupil hitamnya menatap ganas seperti binatang ke

elnya berkaca-kaca, "Dia-dia... Kenapa dia marah padaku? Kau bilang dia

in kemari, kau yang pertama, awalnya aku berpikir dia akan baik-baik saja asalkan kita dat

. Semua orang berusaha menenangkan emosi pasien yang tidak stabil. Deringan

235. Ariana keluar dari ruangan, wajah cantikn

as luka pada bagian lengan mereka akibat tidak sengaja terg

di kurung lagi." Saran Ariana, khawatir kalau Ser

n dia pastikan, mengapa wajah mereka bisa mirip bagaikan saudari kembar, mengapa gadis itu

terjatuh ke dalam kegilaan dan b

di dapat gadis itu hingga m

menyebut dia pasien 235, tida

karena dia perlu istirahat sebentar, "Pihak kami lepas tangan ketika terjadi ses

erima

Serena melihat Prince sedang berdiri di samping ranjang pasien 2

merogoh tasnya. Menggeser ikon hijau kemudian me

l bilang mereka di tahan oleh

rumah Naya, sebenta

kut, aku tidak ingin terjadi

bawa penjaga, sudah dulu, ya

ketika pulang. Biar aku jemput, j

ke

, akhirnya dia mengambil langkah melewati ambang pintu. Masuk ke dalam ruangan temaram c

salah satu jepit rambut kesayangannya yang di berikan Xavier saat dia masi

terdiam membiarkan Serena mel

ekor duyung tersemat di sisi kiri kepalanya, terlihat berca

ulang?" Ta

ke rumah Naya menunggu jemputan datang. Sampai jumpa di sekolah besok, sekali lagi t

bisa memberitah

ke

dia ingin berbicara dengan pasien 235 walau sebentar saja. Nam

mandangi pasien 235 yang di bius, bibir tipisnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pria Gila Itu Pamanku2 Bab 2 Jangan Ganggu Serena-nya Xavier3 Bab 3 Rumah Sakit Jiwa Lilac4 Bab 4 Serena Akan Gila Karena Xavier5 Bab 5 Pasien 2356 Bab 6 Kamu Hanya Milikku7 Bab 7 Banyaknya Masalah Transparan8 Bab 8 Bahaya Ketampanan Xavier9 Bab 9 Diam-Diam Bertemu Serina10 Bab 10 Rencana Serena11 Bab 11 Rencana Lokasi Pesta Xavier12 Bab 12 Taman Kota dan Pria Aneh13 Bab 13 Kejutan Untuk Paman14 Bab 14 Izin Tinggal15 Bab 15 Semoga Maxime Baik-Baik Saja16 Bab 16 I Love You Little Blard17 Bab 17 Firasat Madam Mora18 Bab 18 Tuduhan Palsu Serina19 Bab 19 Pemalsuan dan Siasat Leon Darcen20 Bab 20 Rencana Licik Leon21 Bab 21 Kemarahan Sally pada Serina22 Bab 22 Hari Pertama Sally ke Sekolah23 Bab 23 Sisi Gelap Xavier yang Tersembunyi24 Bab 24 Keanehan Guru Olahraga Baru25 Bab 25 Nona Bungsu Gadis Pungut!26 Bab 26 Rela Mengalah27 Bab 27 Bertemu Paman28 Bab 28 Permusuhan Antara Banteng Tua dan Sally29 Bab 29 Kenapa Paman Pergi 30 Bab 30 Pertemuan Tidak Terduga31 Bab 31 Lilin Aroma dan Pencucian Otak32 Bab 32 . Banyaknya Tipu Muslihat33 Bab 33 Harus Berpisah34 Bab 34 Kejujuran dan Kematian Mora35 Bab 35 Konspirasi Dua Saudara Nangong36 Bab 36 Tragedi Kebakaran37 Bab 37 . Penculikan38 Bab 38 . Menjadi Sandera39 Bab 39 Terpuruk Sendirian40 Bab 40 Rencana Kabur Serena41 Bab 41 Jangan Bermain Api dengan Nangong Lie42 Bab 42 Beberapa Tahun Kemudian43 Bab 43 Masa Lalu Kelam Nangong Fu Ren44 Bab 44 Rencana45 Bab 45 Umpan Pertama46 Bab 46 Aroma Familier47 Bab 47 Kegelisahan48 Bab 48 Rumah Seperti Penjara49 Bab 49 Mengapa Kamu Menciumnya 50 Bab 50 Lebih Menarik 51 Bab 51 Perusahaan Xiang dan Masalah Pertama52 Bab 52 Entertainment 53 Bab 53 Jamuan Pesta54 Bab 54 Pembalasan55 Bab 55 Beberapa Kebenaran Kecil56 Bab 56 Retaknya Rumah Tangga57 Bab 57 Posisi Penerus Nangong58 Bab 58 Persaingan Pewaris59 Bab 59 Merebut Posisi Pewaris60 Bab 60 Terpengaruh Obat Illegal61 Bab 61 Musuh Lain Akan Datang62 Bab 62 Hadiah 63 Bab 63 Pertikaian64 Bab 64 Obat Terlarang yang di Modifikasi 65 Bab 65 Rencana Jahat Yifei dan Zi Ying66 Bab 66 Bergerak Diam-Diam [ ++++ ]67 Bab 67 Diracuni68 Bab 68 Racun Gu69 Bab 69 Penentuan Pewaris70 Bab 70 Pesan Terakhir yang Terungkap71 Bab 71 Lengah Sekali Saja72 Bab 72 Rencana Jahat Semakin Mendekat73 Bab 73 Menghancurkan Satu Persatu74 Bab 74 Hubungan Terlarang 75 Bab 75 Terjebak76 Bab 76 Terjerat Bersama [ ++++ ]77 Bab 77 Efek Racun Meluntur 78 Bab 78 Jalan Keluar79 Bab 79 Pulang80 Bab 80 Ketulusan Nangong Lie81 Bab 81 Menuju Pernikahan82 Bab 82 Peresmian Pewaris83 Bab 83 Pernikahan84 Bab 84 Permintaan Hamil dan Cerai 85 Bab 85 Menjadi Penyintas 86 Bab 86 Rencana Liburan Bersama87 Bab 87 Pergi Berdua88 Bab 88 Ingin Lima Anak 89 Bab 89 Liburan di Nami Island90 Bab 90 Hari ke-2 Liburan91 Bab 91 Hari ke-3 Liburan92 Bab 92 Makan Malam Romantis93 Bab 93 Hamil [ ++++ ]94 Bab 94 T A M A T