Not time to Marriage
gadis yang sedang berdiri di tiang
a ingin sekali merasakan lebih nik
eiring dengan angin sepoi-sepoi yang membuatnya tak kalah seman
*
pa figur yang sudah tersusun dengan rapi pada tempatnya, seo
ngat keras, membuat ruangan itu seakan
nita dengan higheels yang berada di tangannya, dan juga dress merah yang di
daaan dari orang yang dia takuti, sampai-sampai dia masuk
gkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga itu, dia
nterupsi yang dia dapat seakan membahagiakan malam ini, dia
si yang paling tepat untuk sek
a ganguan ayah," ucapnya sembari mencoba unt
yalakan senter ponsel yang berada di ranselnya, dia te
dis itu rasakan, dia mencoba untuk bangun, ternyat
g pintu, untungnya dia hanya mengatai ayah
tenang meskipun di dalam
kan mengalami penyi
enapa tadi aku meng
likinya, sekali lagi dia tetap mencoba untu
tidak tahu lagi harus mengatakan seperti apa kepada p
ikir dia akan di tampar karena perilaku yang menyimpang ini, namun tidak disang
ihnya dia menutup kamar, dan mulai melakukan kebiasaan setiap harin
lelah, dia kembali lagi pergi ke atas ranjan
an saja. Bibirnya yang tipis dan juga manis, membuat lelaki siapap
*
bunya selalu datang dan membuka gorden dari anak gadis
unya, selalu saja menggangu kebahagiaan dari gadis
dia mengingat bahwa pagi ini dia harus pergi ke kampus,
auh dari posisi tidurnya, dia segera beranjak, pergi ke kam
enapa aku harus b
n mereka, kenapa
" ucapnya terpotong mendenga
gangkatnya namun naasnya nanti kalau dia tidak sampai di kam
esai, dia kembali mencoba memakai liptint dan j
a, dia segera meninggalkan ruangan i
yang terlihat sudah akan
Chealse dengan nada su
ang selalu okey, dan juga mobil yang selalu berganti-ganti dia bawa, dia selalu memamerkan kekayaannya mel
ng dia miliki juga tidak sebanding dengan kepintaran siswi lain, dia berumur 21 tahu
idak pergi ke bar, menghabiskan uang dengan minuman keras serta alkoho
adis yang bernama Chealse itu. Dia b
h?" tanyanya
u jengkal mulutnya, melainkan dia hanya berde
pir habis, dia berlari tanpa permisi kepada ayahnya, dia tidak ingin terlambat ka
dis bisa berbuat sepeti itu, dia menghentakkan kaki kuat dan pergi
mai itu, dengan kecepatan yang dia miliki, mampu mem
natap dirinya mulai dari atas dan juga bawah, dia tidak p
uatu yang me
mata," terjangnya bagai singa tanp