HASRAT PENUH LUKA
pun tiba di apartemen Stella. Beberapa kali Rub
hubungi nomorny
nya sebelum dia tiba di apartemen Stella. Sama saj
sedang
rtidur
ke mana dia?
edangkan di dalam ruangan, Stella memang tertidur. Begitu mendengar suara gedoran
erapa panggilan masuk dari Ruby, dan sebuah pesan yang mengatakan, jika
empat tidur, lalu berl
pintu. Dilihatnya dua sosok yang
tmu terbangun?" tanya Rub
jah Stella yang terlihat kusut, jipl
eolah bantal itu adalah Dominic. Coba kau lihat pipim
bersama Dominic ke rumah keluarga angkatnya. Kenapa rasanya, takdir senang sekali mempermainkan dirinya. Stella tak perna
ku jangan pernah kalian sebut-sebut
. Godaan Ruby mengena pada Stella, kedua pipi gadis itu langsung mer
nya dengan baik, tetap saja di dalam hati Stella hanya ada satu nama. Bahkan Dylan yang berka
kan kedua sahabat
sudah disediakan oleh pihak apartemen. Di dapur pun terdapat peralatan elektronik cukup lengkap
lu jernih dan tenang. Sejak dulu Dylan selalu berusaha menarik perhatian Stella, t
au. Aku sebentar lagi akan mengurus semuanya. Dia selalu mengancam untuk menceraikanku, dia piki
ak menyebut nama Dominic di dalam rumahnya. Tapi Dylan memancingnya dengan sebuah
erti orang yang menahan sakit perut begitu dia menyadari b
tak pernah bis
selalu mengang
dia mencintai Myra sejak pandangan pertama, dia menganggap gadis itu adalah gadis yang sangat
ersama di keluarga Wilson. Stella tahu, dia hanya anak pungut dari seb
y. Bahkan Stella tak menyadari cukup lama Ruby m
baru saja ber
apa yang sedan
belanjaan. Dominic memintaku menemaninya untuk me
ari mesin espresso yang sudah tersedia di dapur. Dia sempat berpikir, meski apartemen Stella tak ter
sejak kapan Stella menyukai kopi, karena dia baru saja menemukan satu kantong penuh
pun cukup lengkap, kau tak perlu pergi ke kafe yang ada di seberang jalan untuk menikm
la. Hanya Dylan yang menyadari di balik kacamata tebal juga wajahnya yang se
embusung dan penuh, sebenarnya tak ada yang kurang dari Stella. Tapi Dylan
lomba-lomba untuk mendapatkan gadis itu, apa ada
ng murah, tapi aku bisa mendapatkan fasilitas yang cukup
la kembali mendapatk
omi
kukan apa yang aku p
ukankah selama ini dia tak pernah mau bersikap baik, tak perlu memanggilny
an, Stella memba
tel
yang pergi sendiri ke pesta tersebut. Kurasa tak ada untungnya juga aku iku
nita itu berani membala
a. Dia tak pernah menyangka, setelah melangkahkan kakinya keluar
embuatnya berub