Kita Hanya Menikah
ya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa melakukannya dengan Elisa? Anak dari
lupa diri seperti ini? Dan bagaima
ah satu orang kepercayaannya untuk meminta bukti re
ngin kau kecewa, saat mengetahui siapa yang bersama mu malam itu." Ia terpaksa meretas
ah sejauh mungkin." Pria itu menyerahkan seg
kan mengatakannya pada siapa pun." undu
nya hanya sekali dan aku harap setelah ini tidak aka
a kembali, setelahnya ia merebahk
*
egitu nyenyak. Mungkin karena pikirannya sedang kacau atau
yakini adalah kamar penginapannya. Elisa tersenyum le
mp
k mengenakan apapun yang membalut tubuhnya. Lan
ra
dengan krystal bening yang lolos begitu s
da
gkal semua kejadian yang
emakai pakaian apapun?
Ar
semalam dengan laki-laki itu. Padahal semalam jelas-jelas dia sengaja akan me
ia hanya ingin menggoda, bukan me
li. Setidaknya, jika sampai dia hamil. Elisa
wa yang bersamanya
ti satu-persatu pakaian miliknya
mandi, lalu membersihkan tubu
�🍀
an Berl
man A
akangan ini tubuhnya terasa begitu lemas. Padahal Ia tidak pernah melakukan pekerjaan yang begi
a seakan menolak setelah mencium aroma roti bakar dan susu coklat yang ada di
an memulai sarapannya. Dia tidak
suk ke mulut, tiba-tiba peru
menuju wastafel lalu memu
n itu nampak terkejut, Mami Sintia segera berlari m
kit?" tanya
kemarin kepala El pus
knya hari ini kamu istirahat di r
banyak ke
gantikannya," sela Papi Andreas
i, P
? Kamu sementara ist
ki anak tangga menuju kamar dan ingin sege
,tiba-tiba kepalanya terasa pusing, badannya s
ua teras
uk
berteriak histeris, melihat an
uh anaknya yang sudah tergeletak di lantai, "
nik, wanita itu sudah menangis ketakuta
, Tuan Andreas segera membopong tub
okter pribadi keluarga A
am ber
tengah memeriksa Elisa. Dia sudah tidak sabar ingin m
kita bicara di luar?" ucap
saja Dok?" ucap Nyonya Sinti
Tuan Andreas. Pria paruh baya itu tidak mau berl
ikl
i kamar meninggalkan Elis
dengan putriku, Dokter?" ta
dak apa-apa." Dokter memberi penjelasan. Matanya mena
er? Elisa pingsan? Bagaimana
in segera menjelaskan, tapi
ter.
ak apa-apa, han
*
tergugu di samping Elisa. Dia tidak tega melihat keadaan putrinya
a menit yang lalu sudah sadar merasa bing
sebuah penyakit yang berbahaya. "Mi...?" tanya Elisa kem
ia yang merasa sangat sedih kini
?" tanya Elisa dengan terisak, dia tidak bisa menahan tangisn
annya, lalu mengusap air mat
a Mami, siapa ya
Elisa mengulangi pertanyaan
damu? Katakan pada Mami?" tuntut Mami S
a kembali bertanya denga
h menghamilimu!" teri
e
idak karuan, saat menden
sa dengan wajah yang
ang hamil, dan katak
yang di dengarnya, justru terdiam,
uat dirinya hamil. Padahal Ia melakukannya hanya seka
nak yang kau kandung!" sentak Mami Sintia e
nangis dengan wajah
wanita yang lemah, jadi cepat ka
an kepalanya, sam
iapa dia?" Mami Sintia
karena---...?" Elisa menutup wajahn
r matanya sambil menarik napas, be
Sebelum Papi lebih dulu menemukannya! Karena kau pasti tahu sendiri apa yang akan Papi
tidak bersalah, aku yang menggodanya, kare
Sintia hampir limbung saat me
"jawab El
sa, memang bukan sepenuhnya salah laki-laki itu. Tapi, teta
li kesini.Tapi kau harus berjanji untuk mengatakan
ia menghubungi suaminya untuk kembali ke rumah. Setelah me
a dia!" Mami Sintia ber