Kita Hanya Menikah
ahaan
k..
n!" ucap Arya tegas, saat m
di depa
a??
ik ke atas, atau Kak Ary
DAK
t keributan lagi seperti kema
lau sampai gadis itu naik, dan membuat ke
ncit. Apa yang akan di pikirkan para karyawannya, ji
apat penting yang harus di
an itu, agar dia tidak sampai naik dan membuat keributan la
sa menghampirinya, gadis itu lantas menggandeng tangan
ang kau inginkan!" ta
rbelanja di temani
sa Lis, kenapa kau selalu
cap Elisa lirih, matanya sudah terlihat berk
sengaja melihat mereka sa
i ini? Arya sungguh bi
pergi dari perusahaannya, agar tida
g tidak terlalu jauh dari kantornya. Entah apa sebenarnya yang akan di beli, yang Arya
rus berkeliling, hingga Elisa p
," ucap Elisa. Dia berbalik, dan i
ng ingin kau beli? Sudah berapa lama kita di sini? Tapi, tak satu ba
up. "Tapi aku akan ke toilet sebentar, Kakak tunggu di depan saja."
perlahan menghilang di balik pintu. Dia memutuskan kel
*
telah dari kantor Arya, mendadak ingin membeli sesuatu.Wanita itu menyuruh Pa
ik Arya. Dia mencoba bertanya pada Pak Supri, namunaki-laki paruh baya itu m
, mungkin m
tar dan membeli cemilan untuk mengembalikan mood nya yang tiba-tiba memburuk. N
Pak Supri meminta pada Rengganis agar menunggu di mobil. Padahal pria paruh baya itu
n belanja. Lagian aku bosan jika harus men
ahi saya." Memberikan alasan, selanjutnya Pak Supri kembal
membelinya sendiri." Lalu melangkah meninggal
suk kedalam dan membeli baran
e
t sosok laki-laki yang dia kenal
genalin mobil suami aku
itu terkejut melihat Rengganis
a, kamu
yang dia kenali menyus
ngikuti arah pandangan Arya yang da
a
nita itu. Dia tersenyum dengan wajah tanpa dosa, dan la
ua orang di depannya ini, lantas meneliti p
....Hamil
berdiri di depannya, namun tiba-tiba dia merasakan cengkra
ni maks
atap keduanya denga
Elisa seraya mengelus perutnya yang te
jika nanti K
kan diri mengat
is itu, seraya melepaskan tangan Elisa
ni ana
dia tidak ingin Rengganis menden
benar-benar
a tidak terus terang
ang apa?" tanya wanit
uknya, "Maaf, aku akan menjelaskan semuanya di
tu hanya mencebik da
aja," balas Rengganis menatap penuh curiga. Wa
udah banyak kebohongan yang selama ini dia lakukan pada Rengganis. Tidak
kaman CCTV itu. Padahal itu bukanlah rekaman yang asli. Sedangkan
ya. Sebelum tiba-tiba Rengganis kembali membuka suara."Mas! Sebenarnya ada a
narny
menghela napas panjang. Sungg
inya, dia menyerah. Kali ini A
isa cepat. "Ya, anak yang aku kandung
tadi diam, tanpa membuka suara. Rengganis harus tahu, seara
ar
ah
ebih
menjelaskan dan memperju
menahannya. Rengganis yang masih bingung,.hanya menatap kosong
masih berputar-p
Rengganis menggelen
i menajam menata
, Mas? Kalian p
p bingung, tidak tah
enang d
ini dengan kristal bening yang s
lasin sama aku?
emberi sebuah kecupan di kening wanita
ar? Elis
pat, "Ini memang anak Kak
s..
steris, hingga beberapa orang yan
n sakit, bahkan ia lupa kalau
gkin kan?" Renggani
li membawa Rengganis
mu bohongin aku, Mas? Kamu udah nyakiti
i yang sedari tadi melihat pertengka
ak," ajak wanita i
angan Rengganis hingga tubuh wa
m. "Lepas!!!" Menghempaskan
an menuju mobil, dan
strinya menjauh, segera b
tangan Arya, "Kamu mau ninggalin aku sendiria
s?" menyalak tajam, sambil me
k gadis itu ha
luan. Tapi, KAMU!" menu
gecut buat ngakuin sem
itu saja, "Aku capek Kak, to
manggilkan t
k..
anis sudah mengetahuinya. Jadi, tidak ada yang aku khawatirkan.
, Kak!!!" pekik g