Pembalasan Winter
tu melihat Winter yang berpenampilan baru tengah berjala
ri." Sambut gadis berambut kemerahan dengan cat kuku yang sangat canti
sedikit berantakan, bahkan komputer miliknya di corat-coret d
bernama Selina itu segera bangkit dan melew
Setelah tebal muka dan tidak tahu malu, sekar
ajam Selina. "Berhentilah bicara omong kos
n hanya meminta maaf meski di ganggu dengan berlebihan, kini dia me
undang tetaplah pecundang, kau harus tahu itu! Meski kini kau berani bicara dan menatapku, kau tidak akan pernah berubah karena semua orang akan tetap mengi
a teringat keberanian Winter yang menyatakan perasa
Hendery juga pantas malu dan memakimu saat kau menyatakan cinta kepadanya. Siapapun akan merasa t
santai. Menghadapi sepuluh sampai seratus
ia sudah pernah merasaka
kan ap
tak sama sekali dengan apa yang telah di lakukan Selia kepada dirinya. "Kalau m
keluar dari mulutnya langsung di patahkan oleh
an" geram Selina marah. "Aku benar-
aret, Winter harus melatih rahangnya agar sedikit berb
n melatih rahangnya dengan memaki dan m
h kelaslah dan be
lainnya. Mereka tidak merelai namun mendorong S
tas berada di level kelas ini!" bentak Seli
ang pembully biasanya suka mengganggu orang lain karena dia iri dan merasa posisinya terancam. Kau dan aku memang tidak satu level karen
apan Winter yang sangat
secara beramai-ramai. Kalian menganggap diri kalian keren? Astaga lihat wajah-wajah sampah kalian! Sikap kalian seperti setumpuk pecundang yang tidak mem
m dengan ucapan pedas yang
ku tidak akan mau berbicara dengan kalian karena aku terlalu sempurna," kat
elina yang kehabisan argument segera mundur dan kembali duduk. Selina te
*
egera mengambil laptopnya dan berpamitan p
ri duduk mereka dan pergi keluar
dah sangat lama dia tidak pernah belajar, kepalanya tera
, sekilas dia melihat pemuda yang berbicara dengannya
namun ekspresi di wajah tampanya
atapannya, gadis itu memilih
pagi, Winter yang sangat percaya diri tetap melangkah dengan tegas melewati orang-orang yang
setelah melihat denah sek
sekarang, Winter hanya ingin segel
e gym tempat dia melakukan terapi dengan bimb
ai, meski tidak seramai ruangan kantin gratis. Winter ikut mengantri dengan o
apapun yang enak. Winter tidak akan membatasi makanan apapun
ya, sesaat dia mengibaskan rambutnya sengaja menunjukan
is sedikit menantang si
dia mulai menikmati makan sia
i aku datang
ng mengangkat kepalanya, gadis itu berkedi
i jengkel bercampur jijik karena dia harus kemba
kan senyuman palsunya "Ada apa Pa
rtuju panda piring Winter y
adalah seorang vegetarian, tida
Ada banyak cake dan makanan manis kesukaannmu di sini, tapi ken
gin makan daging?" Tanya balik Winter yan
n dia memotong daging. "Aku hanya memakan daging, itu
r sangat menusuk dan membuat Paula sepe
inter menjadi sangat berubah dan sangat be
an cepat, apalagi jika menyangkut sebua
ah. Namun, di sisi lain Paula juga tidak mengerti, jika memang Winter berubah karena pert
nya Winter kepadanya saat kejadian wa
pertengkaran waktu itu adalah pertengkaran kecil yang mudah untuk di l
ang s
a yang sebenarnya t
gera duduk di hadapan Winter, Paul
nanti sore di restaurant biasa kita makan. Kau setuju kan? Kau jangan khawatir,
inter berhasil mengubah kekesalan di wajahnya menj
Paula curiga de
nya karena terlalu marah dan benci kepada Paula. Kedepannya, Winter akan berusaha
gan Winter dan menggenggamnya, kesedihan dan takut
tetaplah Winter, gadis buruk rupa yang bodoh
bu Paula akan segera mendapatkan hati Benjamin dan mereka menikah.
Tidak akan terjadi apapun, kau masih percaya ka
amu." Senyum Winter selebar mungkin meski d