Merayu Sang Single Dad
a
manis, tapi dia juga terlalu dekat-dekat denganku, seakan ingin menerka
yang menyebalkan. Aku tidak tahu mengapa begitu, tetapi yang kusadari adalah bahwa sepanjang malam aku merasa s
dengan berani mengundangku untuk mampir kedalam kerumahnya, sekedar untuk minum kopi katanya, tapi
kepada undangannya, tapi hany
i
untuk melakukannya..." Aku dengan sopan menolak ajakannya, tepat di teras depan rumahnya
mahnya sementara aku mempercepat langkahku dan kembali ke mobil. Aku menghela nafas lega, saat aku masuk ke mobilku dan pergi ke jala
uka percakapan, tapi sekali lagi dir
ni berujung bencana persis seperti yang sudah-suda
a akan menutup kedai kopi untukku. Diriku seperti biasa ingin menyendiri setelah kencan ya
berharap menghilangkan aroma parfum manisnya si Linda dari tubuhku dan
tidak mendapatkan apa yang inginku bayangkan ketika diriku hanya bisa mengingatnya ketika dia mengenakan hoodie usangnya, dan diwak
an menjadi mal
an mengistirahatkan punggung telanjangku di tempat tidur. Aku memutuskan untuk mulai membaca bukuku, tet
rnya menyerah. Aku tidak bisa tidur, hingga akhirnya memutuskan untuk menanyakan kabar Mable. Akupun
ika dia bercerita tentang apa yang mereka lakukan hari ini dan bagaimana Mable
salah satu dari mereka kesempatan. Saat ini masih jam sebelas, kamu mau datang dan membuatkan kami seduhan kop
udah dewasa...aku akan baik-baik saja..." Aku tertawa dan kami mulai berbicara lagi, setelah sebelumnya dia membuat diriku berja
**
bubuk kakao, dan biji kopi campuran spesialku untuk Angie dan tentu saja Amanda, semoga di
tidak apa-apa kamu uru
gan rambutnya yang masih acak-acakan dan wajahnya yang tanpa riasan. Dia masih memakai celana pendek dan atasan seksi, aku
jangan s
rti itu, berbahaya..." kataku cepat ketika akhirnya aku
n pada saat yang sama dia menggigit bibir bawahnya. Perbuatan yang
bersikap sopan! Aku meng
ahabat saudara perempuanmu, segalanya aka
dengan dirimu s
aku sangat
di pikiranku dan disaat yang sama
anda, biarkan dia masuk, ya? dia membawakan racikan kopi spesialnya. Aku tahu kamu
i ketika kamu selesai." Aku akhirnya bergerak melewati Amanda, aroma bunga tercium dari tubuhnya dan it
i sangat bur
tubuh bagian atasnya yang indah. Aku menghela nafas saat pemandangan menggiurkan itu tidak
" dia memegurku karena te
atapnya lagi ketika dia dengan sensual mencium aroma bubuk kopi spesialku. Rasanya seperti menonton film porno, diriku harus menghela napas, mengat
enjadi pagi yang