icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
USTADZAH CANTIK

USTADZAH CANTIK

icon

Bab 1 Pertemuan

Jumlah Kata:2054    |    Dirilis Pada: 22/04/2022

zah C

aran sh*pee?" tan

erkesima melihat keindahan waja

abku sambil

market, aku melayani pengun

nya, Mbak," pint

ngaja memindahkan layar dan terlihat olehku fotonya tanpa memakai jilbab. Aku begitu terpesona meliha

lu memindahkan layar ponsel k

Fuji Latifah," uc

nya dengan s

ngan baik dan mengembalika

p seseorang pada ga

u," bal

h lagi apa?" t

Sh*pee, Bu

terkejut ternyata gadis cantik, manis d

," ucapnya sambil

sona bahkan lebih dari itu m

giginya juga bergingsul indah," gumamku sambil me

emparkan senyumnya. Aku kembali hanyu

tanyaku pada kasir ya

esantren sana," jawabnya sambil tan

itu. Aku pernah mengantarkan pesanan dan masuk ke lingkungan Pesantren itu. Saat itu aku dibuat

tadzah Indah?"

ngguk. Pikiranku terus tering

ah wajah dan sikapnya

. Sepanjang perjalanan pikiranku terus teringat akan sosok gadis berjilbab rapih itu. Aku sudah b

i istriku." Tanpa sadar kalimat itu terucap dari

dan terus beristighfar, tapi perasaan itu terus kurasakan. Malam itu aku terus melamun dan membayangkan wa

bihan dan aku ingin bertaubat dari segala kesalahan dan

r dan memasang alarm supaya aku terba

*

ah Indah saat aku berada di dep

" jaw

wat foto. Kamu sudah berbuat dzali

mengetahui, kalau aku melihat fotonya di ponsel mi

k sengaja." Aku berbica

ku berkali-kali meminta maaf, lalu ia pergi. Aku berusaha mengejar dan meminta ma

k pakai jilbab? Kamu jahil dan aku engga

pi ia tak menghiraukan mal

salah dia kenapa berfoto seksi di HP dan

atas kelakuanku melihat-lihat

*

ucapku setelah a

lihat-lihat foto pribadinya saat ia menunjukkan kode pembayaran online di ponselnya. Aku terus b

tik yang dipanggil Ustadzah itu. Namun, sampai waktu Dzuhur, aku tidak melih

Semoga aja dia kesini," ucapku pada Maemun

ng mana?"

ntik itu, Mu

ya? Cie, cie, kayaknya a

terdekat. Setelah aku shalat, aku kembali berdoa semoga berj

erada di depan Masjid dekat temp

ntan saat aku melihat ses

dah memangilku dan i

ku gugup saat ia b

Alfam*rt itu kan?" tany

u gugup dan men

antri, tapi enggak tahu gimana caranya ini?" Ia menunjuk

gimana, yah

, gimana yah? Ajarin dong," tanyan

bar dan sopan

dianterin, kan?"

alamat yang dikirim S

mau ke toko, tapi liha

lu mengucapkan istighfar sambil menu

h, Mas," pamitnya, lalu perg

engannya dan kurasakan peras

a jadi istriku." Aku

i Pondok Pesantren Modern dan katanya lulusan Pesantren Modern yang cukup terkenal. Aku mengorek informasi dari Embak Ita, penjual warteg dan warung kopi yang katan

calon, belum,

baru lulus tahun ini, lulus kuliah

shalat Maghrib, aku membuka media sosial berlambang huruf F dan menca

ku dalam hati mengingat de

a kali. Tutur kata, senyuman dan tatapan matanya selalu kuingat dengan jelas. Aku t

" panggi

muinya d

pengajian masyarakat di Masjid

uat konsumsi pengajian masyarakat. Setelah shalat Isha berjamaah di masjid, ak

gga yang jadi MC enggak bisa datang, katanya dia a

nah jadi MC di musyawarah pemuda Kar

dan bersiap-siap. Akhirnya aku pun berhasil menjadi MC dengan lumayan baik, meski sedi

*

bawain belanjaan ini?" tanya Ustadzah Indah, saa

a nanti saya bawain ke Pondo

, Mas Firman

Aku mencegahnya saat ia

mau ngajar lag

n belum? Saya suka sama U

pamit pergi dengan menunduk. Aku beru

apan saya yang enggak so

n berlari menghindar dariku. Aku han

ergi?" tanyak

*

pa maksud mimpiku, aku beristighfar dan menenangkan diri. Setelah mencuci muka dan ternyata sudah s

dan minta doa dari orangtua, terutama ibu kita, terus kita

aku bisa bersantai di rumah. Saat aku tertidur waktu Dhuha, aku kembali bermimpi tentang Ustadzah itu.

as Firman," ucap Ustadzah

hanya lewat mimpi. Saat berangkat kerja, rasanya aku ingin melewati pondok pesantren tempat Usta

sini loh, nanyain kamu," uja

?" tanyaku de

sama kamu itu mana, terus aku jawab

. Aku bekerja dengan semangat dan bahagia sore itu. Saat ada pesanan yang harus kuantar ke Ponpes itu, aku bersemangat

" sindir salah satu reka

erja dengan ha

gin ketemu sama Ustadzah

k mengantarkan pesanan. Saat aku masuk dengan berjalan kaki dan bermaksud ke ruang pengajar mengantarkan pesanan dalam plastik besar, aku kagum m

imana yah?" tanyaku p

mengant

ah mengajari para Santriwati. Aku berhenti sebentar untuk melihat. Aku begitu kagum

kamu guru Tahfiz Qur'an

ng tengah memperhatikannya. Tatapan mata kami

secara spontan sambil menatapnya dan m

ah itu melemparkan senyumannya. Ia pu

pnya sambil memalingk

apihkan jilbabnya. Kulihat ia ke

ucapnya dengan lembut sambi

ku gugup, lalu aku berjala

ba-tiba ia kembali menunduk setelah melemparkan senyuman indahnya. Aku berhenti sejenak memperhati

dengan dia." Tiba-tiba

melewati Aula yang disitu ada Ustadzah Indah teng

capku saat m

kat jalan yang kulewati itu kembali melirik

h, Mas," uc

ga kita ketemu lagi." Tanpa sadar

Kulemparkan senyuman dan ia pun membalasnya, lalu beristighfar dan kembali me

senyumnya. Ustadzah Indah, kamu emang cantik dan indah seindah namamu," gum

iga dengan Ustadzah cantik

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka