Pernikanan Kedua
nyimpan baju b
an mengeluarkan baju putih lusuh lalu melemparka
sambil memberi petunjuk lewat tangan. Ga
but perempuan itu lalu menghempaskan tubuh ring
mparmu!" ancamnya kemudian. Araf lalu berjalan meninggalkan Rumi ya
buatnya berdiri seketika dan segera mengikuti sumber suara
mu
omong lagi, kerjaanya nangis aja!" b
hkan dapur ini!"
hkanya atas tindakan Araf. Bahkan jika Araf memakinya, ib
sih berjalan, kamu bisa
segera ke kamar untuk menenangkan diri. Dia tidak akan
mendobrak pintu kamar Rumi dan menyeretnya keluar. Jika Rumi tidak mengerj
is bisu sepertimu!" makinya sambil menunjuk wajahnya. Rumi tidak
kan
lemas dan dia sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas berat
ka semua fasilitas kesehat
Rumi paham bahwa dirinya di rumah ini hanya
s namanya sendiri. Araf sudah menyita begitu banyak saham semenjak ayahnya di rawat. Rumi i
*
s memaki sampai dia terjatuh dan terlelap tidur. Rumi mendorong tubuh lelaki itu
oto?" s
elakukan ini dengan wani
Dia kemudian menjauhkan
a menuju dapur dan mengambil sebuah makanan di dalam nampa
bil mengerakan tangan ke wanita paruh
asi tadi siang itu!"
la napas panjang. Dadanya terasa tercabik saat ekor
au tunggu!"
gambil nasi yang sudah disiapkan untuknya. Air mata Rumi mengalir be
h baya itu berjalan menuju kamar anaknya. Dia tersenyum
ia?" bat
nya dalam hati. Hanya memakan tempe dan beberapa sayuran dingin, R
tak Araf sambil mengambil ponselnya dan tid
is
rusiku!" makinya. Rumi menatap ponsel yang di
ahut Rumi sambil me
sahut Araf mencoba mene
mar. Rumi berjalan menuju kamar kosong tempatnya selalu
Rumi mencoba meng
rnah menyukai
asuk ke dalam kamar
tidak tahan!" sahut perempu
a. Rumi meneteskan air mata. Rumi menutup wajahnya de
alian!" gumam R
mbenci
lan cermin. Wajah pucatnya membu
riak suara
erapa keperluan kan
saat ini. Dia tidak ingin bertemu Araf. Lelaki itu selalu k
teriak
juga bisu?"
. Dia menatap pintu yang su
teriak
buka pintu dan menat
ikan kerjamu!
keperluan di luar,
an?" bat
dan segera bergegas keluar dari dalam kamar. Pakaiannya sa
mengurusi kep
nting di hidup
erjalan menghampiri Arah dan segera menarik secara pak
aha merebut secara paksa benda persegi itu. Araf menahan tubuh Rumi.
rdiknya kemudian. Rumi tetap
Air mata terus me
ihat apa yang ada di benda itu. Bola mata Rumi membulat sempurna saat melihat foto gadis t
g mereka
ur bersama?" guma
ambu