Pernikanan Kedua
jika kamu tidak berani membalasnya!" ucap ayah Rumi s
las perempuan itu sambil menger
ber
meninggalkanya dan menikah dengan lelaki lain. Sejak ibunya mengetahui bahwa Rumi mengalami gangguan sulit berbicara, selu
kas sudah berwarna hijau, sudah berjamur dan nasi yang
k untukku?" batinya. Rumi sama sekali tidak bisa berteriak atau
i berpura-pura tidak melihat dan mendengarkan wanita itu. Dia sangat in
ah pengaman. Hatinya mendadak tercabik dan sesak membalut seluruh tubuhny
tidak melihat
lalu meletakan piringnya di dapur dan bergegas masuk
anya untuk melayani lelaki itu. Araf terkadang s
enjijikan!" batin
alat kontrasepsi. Rumi tidak begitu menyangka bahwa Araf s
pesan kepada Ali, pengacara ayahnya yang sedang tugas di B
kanan ayahnya tidak pernah membalas pesan darinya. R
riak sua
suaminya sedang berjalan di ruang tamu. Araf selalu pulang tengah malam da
kamar. Araf selalu memanggilnya dalam keadaan mabuk untuk me
udut kamarnya. Dia menatap ada tongkat besar
ang-orang di dalam club itu sungguh brengsek!" umpat Araf. Rumi mengeru
umi menggelengkan kepala. Tongkat itu segera
kan tongkat itu. "Kau tahu! Aku bahkan menyewa seorang perempua
mengerti dengan jalan pikiran Araf. "Kau bersel
Rumi dan membawahnya keluar dari dalam kamar. Rumi berteriak t
raf membuangnya di dalam kasur d
enangis. Dia memundurkan tubuhnya saat
di depan Araf. Matanya menyala memandang
" tanyanya. Araf ters
an meninggal di tanganku jika kau
l
ghela napas panjang. Dia lalu keluar dari dalam kamar dan menutup p
in
rik sekilas dan wajahnya terlihat bahagia s
u bahkan bertahun-tahun!" begitulah kata-kata yang diuc
kepala tidak percaya. Apakah maksud lelaki itu,
uanya akan membangunkanya dan menyuruhnya mencuci pakaian bekas mereka. Rumi
kan itu selalu terdengar di waktu malam hari. Dia benar-benar tidak paham deng
i hempaskan dan tubuhnya di paksa berdiri oleh wanita itu. Wan
istirahat!" ucapnya sa
hkan dapur dulu!" ucap p
" kata-kata itu terlukis
at saja sekarang, sudah berapa bulan kamu menikah tetapi belum juga hamil? Kamu itu gimana!"
af
"Ibu ngak mau tahu, besok semuanya harus beres!" serun
Pak
epatnya pak dan hak atas semua alat kesehatan yang digun
Ali adalah orang yang bisa menolongnya. Tetapi lelaki itu tidak kun
ambu