icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Anonymous Dating

Anonymous Dating

Penulis: Itnasusatir
icon

Bab 1 Bocor

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 15/04/2022

ewek berambut pendek yang duduk di sebelahnya. Tak hanya dia, Mela dan Septi juga demikian. Pasalny

tnya, kemudian berkata, "Hehe. Sorry. Gue lagi baca novel." Sindi dan yang lain mendesah, tapi

au lo mau cerita kalau si Angga ini baik, pacarable, ganteng, so

yang ia baca di novel romansa, dan setiap ia menyukai satu karakter, ia tidak bisa

pti menatap N

a cuma mendengarkan, kini ikut menimpali, pertanda dia

wok se-Indonesia juga masih banyak cowoknya, masa,

nnya tidak ada yang menarik, mereka cuma enggak tahu aja rasanya disakiti be

tahunya sekarang udah tunangan. Nah, si pendiam, Septi, dia cewek paling beruntung di dunia karena cowok yang dia sukai diam-

bertubuh ramping itu memandang Nina lekat. "Semua c

untuk jatuh cinta lagi. "Udahlah, nanti cowok juga dateng sendiri. Ng

a malah kek kutub es!" sungut Sindi. Sepertinya dialah ya

emannya jalan bareng sama pacarnya. Sementara ia hanya mengurung diri di apartemen sambil pura-pura asyik membaca novel online di platform yang semakin lama

eminar." Akhirnya satu-satunya yang bisa Nina lak

rgi meninggalkan kantin. Berbeda jurusan dengan teman-tem

na makalah dari dosennya sudah ia kerjakan kemarin dan tinggal menunggu di-acc, mela

i mana kelasnya berada. Tidak ada kuliah lanjutan, jadi Nina

He

mata bertengger di matanya yang tajam. Namanya Resky Bimantara

da untuk dipanggil Bapak, se

ekat, canggung.

i bingung. Kemejanya memang

ih jadi merah," katanya lagi yan

k, Nina berdecak. "Nggak jelas banget, s

rik lengannya kasar hingga Nina menabrak dada Re

ahangnya tegas, bersih dari rambut. Hidungnya mancung seperti perosotan anak PAUD. Tidak hanya itu, b

Ap

ndorong tubuh Resky. "Maa

elakang kamu merah," uc

belakang kemejanya dan .... "B

tu dengan tasnya. Ia memandang malu Pak

gangkat al

ni, saya nggak mungkin p

gu di

elaki itu sudah buru-buru berlalu. Alhasil, cewek itu memilih bersandar di poho

i, tapi malangnya baterainya habis. Maka, dengan perasaan dongk

ky, kenapa bisa seganteng itu

menepuk-nepuk kepalanya karena sempat berpikir iya-iya. "Kayaknya gue

i bekerja sama untuk menciptakan khayalan-khayalan yang membuat Nina bergidik ngeri. M

n plastik bertuliskan na

yak, Pak," uc

i plastik di tangan. Ingin rasanya ia menangis sekarang saat

na ada kemeja hitam size XXL dan secarik kertas bertuliskan, "Saya nggak tahu

l Nina. Namun, meski demikian, ia tetap mel

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka