Anonymous Dating
sinya, ia ke supermarket untuk membeli camilan dan kebutuhan bulanan lainnya me
an celana training dan kaos denim polos tetap membutuhkan bahan ma
demi rak yang untuk mencari kebutuhan dan keinginannya. Seperti kebiasaan sejuta Hawa di dunia, Nina tergoda untuk m
dana tersebut, satu tahan l
alu berhenti di depan cermin yang terpasang di dinding lantas mencoba bandana yang tadi ia a
uka di dekat sikunya, juga rahang tegas yang selalu Nina puja dulu. Ya, dulu sekali saat Nina masih mau dibodohi kata-kata
it itu sudah tidak ada. Patah hati itu sudah lenyap. Karena Nina sudah membuang jauh-ja
mpat sialan ini. Namun, semuanya menjadi sangat berantakan karena saat ia berbalik, s
aku!
a yang belum terisi banyak, tapi keduanya sama-sama bercece
g dengan buru-buru. "Maaf, Bu. Maaf," ujarnya panik.
iam masih mengharap cowok itu kembali. Oleh karena itu, sebelum langkah kaki di belakangnya semakin
f berkali-kali atau mengantarnya pulang barangkali. Kali ini Nina harus mengesampingkan jiwa
coba untuk tuli. Karena sepertinya dia buka
belum ada sepuluh langkah itu dihent
p tenang, lalu mendongak. "Saya ...." Suaran
ak pernah belaja
annya pembalut super panjang dan kemeja kedodoran
semakin membuat Nina nekad untuk menghilang d
gambil langkah ke samping untuk menghindar.
awab," kata
"Sudah saya bilang say
aannya berceceran karena ulah kamu, tapi kamu malah
at tiba-tiba berdiri di samping Nina. "Dia sudah minta maaf dan sudah mem
it mengendur dan melembut saat ibu yang Nina tabrak berjalan mendekat. Wani
bibir, merasa s
elaki dengan kemeja kebesaran itu mengambil alih belanj
i hati-ha
rhasil mengepakkan kupu-kupu di perutnya dari dulu samp
yang baru saja ia lakukan? Mencoba lari dari Dion? Untuk memperli
kehilangan selera untuk memilih barang dan berjalan ke sana kemari. Nyat
*
ikan. Tetapi, tidak bagi cewek dengan tinggi 155 cm yang tengah menyesap moccachino-nya tanpa minat. Sepasang matanya memandang
ali. Seandainya tidak ada dia di sana, Nina tidak akan bertindak ceroboh dan menabrak ibu-ibu bai
arusnya lo ikutan bahagia juga," bi
tiga sahabatnya bisa mengurangi beban pikiran. Lalu, kemudian tang
ua tangan. Tidak. Ia tidak boleh menangis. Tidak boleh menangisi kebaha
akin membuatnya sesak sampai air matanya tidak bisa la
na duduk di kursi paling ujung, jadi tid
ahnya. Ia mengambil ponselnya, membuka YouTube untuk menonto
k dengan komedian yang terlihat meyakinkan, Nina h
bebas ngobrolin apa aja? Anonymous Dating sol
ari aplikasi YouTube beralih membuka Play Store
ka merasa puas dengan kinerja aplikasi kencan tersebut. Ibu jarinya menekan to
ebelum memasuki beranda seperti: umur, orientasi seksual, dan jenis kelamin. Tidak ada display name, hany
il. Untuk berjaga-jaga, Nina menggunakan e-mail kloningannya y
but hitam itu mematikan ponsel. Namun, sebelum data selul
ma@gma
oleh k
*
Mei