Yes, I Do
ian
t lho. Kita langsung pulang ke
elihat kalau Finn sangat khawa
i kemarin akibat datang bulan. Berhubung hari ini aku sudah merasa jauh l
tment. Aku lebih baik duduk di dalam kelas dan mendengarkan do
desain di Singapura. Sedangkan keluarga besar aku tinggal di Jakarta. Untuk sementara, han
i jalan Orchard, sebentar saja. Aku ingin
unda, 'kan?" tanya Finn masih berusaha
menunjukkan dua jari telunjuk dan jari tengah yang membentuk huruf V, sebagai ta
janji akan menemanimu seharian be
bukan ingin belanja kok. Aku hanya ingin me
angan kirinya membelai kepalaku denga
taanku. Biasanya, kalau benar-benar hanya sebentar, aku memang lebih suka jalan sendiri,
erlu," jawabk
rahkan mobilnya ke toko
n kendaraannya di tepi jalan, di dekat t
anya akan memeriksa pesan yan
pat tahun, dia lebih tua dariku. Di usianya yang terbilang masih muda itu, dia
nn selalu meluangkan waktu untuk mengantar dan menj
njemputku di kampus. Apalagi kondisiku yang baru sembuh begini
ih seperti Finn. Di dunia ini, aku merasa cukup memiliki seor
*
it terburu-buru, aku melangkah
an tangan yang sangat cepat aku menggeser gantungan b
an, tanpa sengaja, tiba-ti
u
lu menoleh ke arah laki-laki yang kebetulan berd
uru-buru dan tidak sengaja menabrak
ab laki-laki itu ramah, j
t-lihat hingga tanganku dan tangan lak
aku masih terus memerhatikan kemeja itu. Merasa suka dengan modelnya, aku mendekati se
aki itu. Apa kamu punya yang ukuran L?" tanyak
terlebih dahulu," jawab petugas toko itu sambil m
nunggu di sampin
saja, yang dipegang oleh laki-la
h?" gumamku
" ucap petug
embiarkan petugas toko itu
mendengar pembicaraan antara aku dan petugas toko karena tib
emang berniat ingin membel
terlebih dahulu. Aku akan memilih kemeja y
nabrak laki-laki itu dan aku tidak ingin merebut kemeja y
h!" Laki-laki itu berkata dengan nada
tidak mau?" tany
jawab lak
n membelinya. Terima kasih banya
ki-laki itu terus melihat ke arah kemeja pria yang aku bawa
amun, sebelum itu, aku menyempatkan diri untuk menoleh ke ara
apa langkah lagi akan tiba di mobil, tiba-tiba aku menden
R
TIN
rgeser dengan kasar sampai mengenai pembatas trotoar
ulit untuk digerakkan. Pikiranku benar-benar kosong. Antara percaya dan tidak percaya melihat mobil sport warna hitam mil
yang sudah menggenang di pelupuk mata, tidak memeduli
u dengan bibir