Menikahi Lelaki Brengsek
rbaring di sofa ruang tamu. Ia terpaksa pulang ke rumah se
tidak memiliki tenaga untuk menj
enapa, Yu?
up wajahnya sam
karang!" ajak Edi sambil
rlahan. "Nggak usah! Aku cuma
tanya Edi. Ia mengedarkan pandangannya. Menatap
pertanyaan dari tuan rumahnya itu. Mereka hanya melirik ke ara
epon si Sonny!"
nsel di saku jasnya dan mencari nomo
sambil meraih tangan ayahnya. Mencegahnya untu
hu, Ay!" sahut Rindu sambil berusah
?" tanya Edi
yahmu, Ayu!" pi
ke arah puterinya yang ti
, Ay?" t
ngatakan apa pun di depan ayah yang begitu menyayangi dan mencintainya
buat sampai bikin bundamu seperti ini?
ar suara ayahnya ya
ada apa!?" seru Ed
h. Nyaris tak terdengar oleh sua
wajah Ayu yang masih
awab Ayu sambi
E
terasa sangat sakit. Ia merasa, mendapat p
onselnya dan segera menyambu
ngan bilang ke S
rah dan segera melangkah pergi, menjauh dari puter
begitu panggilan tele
g ke Surabaya?"
nggu depan baru bisa pulang ke
kalian dipercepat. M
a tahun lagi? Aku masih belum menyelesaikan p
nikahan akan menghalangi karirmu!" pinta Edi. Ia menc
terburu-buru
kalian berdua saja sudah tidak
ud Pa
a hari lagi. Papa akan siapkan semuanya di sini. Nggak bisa
hami
angannya Ayu, tidak mau be
ni
...! Apa kamu
Aku akan pulang ke
teleponnya. Ia segera masuk kembali ke ruan
a sampai, langsung menikah saja! Papa akan persiap
h anak dari Sonny. Akankan Sonny menerima anak ini begitu saja? Ia sudah menghancurkan kesucia
menikah dengan Sonn
terinya, langsung memutar kepalanya menatap Ayu. "Apa? Kamu bilang apa?
Sonny," ucapnya lirih sambil mengumpulkan kekua
ni benar-benar pukulan yang sangat besar baginya. Ia tidak menyangka jika puterinya y
u yang satu itu, memang selalu memberikan pengaruh buruk.
ni semua nggak sepert
pendidikan, kasih sayang ... semuanya kami berikan untuk kamu. Kenapa kamu masih menjajakan diri di luar
gar kalimat terakhir yang
ke arah dapur dan kembali ke hadapan
n memeluk puterinya. Meski telah membuat orang tuanya terpukul, ia tetap sa
sangat malu. Keluarga kita begitu dihormati. Bagaimana jika semua orang tahu kalau puteri kesayangan ayah ini ternyata wanita jalang? Kamu sudah men
t di punggung kaki ayahnya itu. "Maafin ayu, Yah! Ayu nggak mau kayak gini. Ayu nggak seperti yang ayah pikirkan. Ayu terpaksa mel
am-dalam. "Kamu diper
gguk-anggu
Kita bisa lapor ke polisi kalau
Ayu malu ...!" liri
yang sudah berani melecehkan
nggup menyebut nama pria bre
membantumu," bisik Rindu sambil mereng
ngnya sambil mengusap air
e? Teman sekolah kamu yang
air mata mendengar
ggungjawaban atas perbuatan puteranya itu!" Edi langsung melangkahkan kakin