My Bastard Boss
yesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang sangat menusuk netra coklat itu. Ke
kiknya de
ya. Nayra menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya dan betapa terkejut dia, saat menyadari jika tubu
a siapa karena hanya dia sendiri yang be
a selama tiga tahun sejak pertama kali masuk sekolah menengah atas. Dia ingat betul jika tadi malam mereka
engalun merdu. Dia masih ingat ketika Chris mengajaknya untuk minum di meja kecil yang dihiasi dengan banyak bunga mawar merah ya
rasa panas dan tidak terkendali, bahkan dia ingin sekali mencium bibir tipis Chris tapi kekasihnya itu menahan dan malah
ah apa yang membuat dia malah memeluk Chris dengan tiba-tib
dilakukan oleh Chris, dia hanya terlihat pasrah saat tangan lembut dan kek
merengek berusaha menggapai Chris agar bisa menyentu
gecup pipi Nayra sekali lalu menuntunnya entah kemana, Nayra tidak tahu.
isini ya, aku
mau k
ntar
memutar tubuh Nayra menghadapnya, sebuah jari mengusap pelan bibir mungilnya dan perlahan mengecupnya dengan lembut hingg
uar sebentar. Lalu siapa orang yang kini berusaha menyentuhnya. Apakah Chris menjualnya pada orang
njang, meski dia berusaha untuk terus memberontak tapi gelenyar aneh dalam tubuhnya terlalu menguasai dia. perlahan dia mulai hanyut meng
Nayra dengar hanyalah desahan-desahan panas yang semakin membakar gairahnya. Hingga akhirnya Nayra mendengar orang menggeram keras dan dia merasakan
nya. Seluruh tubuhnya sakit dan remuk. Nayra meraung keras menangisi dan menyesa
gi yang menghiasi matanya benar-benar menggambarkan seperti apa dirinya. Nayra tidak pernah mau melakukan h
ancur hanya satu malam. Nayra tidak me
ulung tubuh polosnya. Nayra terduduk di bawah shower dan membiarkan air mengguyur tubuhnya. Dia merasa jijik pada
nya dengan keras di tengah guyuran air s
da Ayahnya yang otoriter itu. Apa ada orang yang akan mempercayainya
rtingkat dua itu dengan penuh ketakutan. Semalaman dia tidak pulang,
perempuan yang usianya tidak terpaut jauh darinya sedan
ua mencari kakak. Kenapa Kakak gak kasih kabar
t? Kok waja
h di dalam?" Hal yang paling dia tak
mau berangkat." Ah, dia baru ingat jika hari ini Kakak tersayang
k perempuannya, suara baritton dari dalam r
s dengan kumis yang tidak terlalu tebal. Pria yang ternyat
Pap
uyuran ya!" Dia menghardik dengan keras dan tidak p
i sampingnya itu berusaha untuk menenangkan dia, "Nayra kamu darimana sayang? Apa kamu
mati, jadi gak sempat mengabari Mamah. Maafin Nayra Mah." Dia menunduk sedih, sebenarnya ingin sekali Nayra menangis me
am-macam. Jangan menuduh anak sendiri yang bukan-bukan." Dia me
sudah menunggumu sejak tadi." Nayra mengangguk p
tapi dia tidak tahu apa yang a
*