My Bastard Boss
da saja hal yang membuat dia berkutat di depan monitor. Kesibukan ini benar-benar membuat dia lupa akan kejadian
saannya sekarang. dia seolah mati rasa bahkan tidak tahu apa dia masih meny
rinya sendiri atas apa yang terjadi, tapi entah ini sebuah takdir atau apa dia sen
enangis walau hanya di bentak. Nayra gadis polos berkacamata dan rambut kepang itu
semata wayangnya, meski kelahirannya tidak diinginkan tapi Nayr
ayra masih setia dengan berkas-berkasnya. Dia terlalu serius bahka
tok
ehadirannya di sana. wanita itu mendongak untuk melihat siapa yang menggan
ni. dia benar-benar tid
dengan biasa saja, dan sekarang dia sudah tidak men
sebentar, dia sedang berusaha mencerna ucapan lela
ang masih saja menampilkan wajah dinginnya. Wanita itu tersenyum manis tapi ini persi
office girl. Anda bisa meminta mereka untuk membelikan anda m
annya dibantah, tapi dia bingung terhadap wanita satu ini entah kenapa s
an sikap kurang ajar wanita itu. Dia selalu saja puny
an ke ruangan saya segera." Terdengar mutlak dan tegas, tapi
n jika saya hanya seker
ulah Nayra. Tapi sayangnya wanita itu bahkan tidak memiliki rasa takut sedi
elingkar di pergelangan tangannya, bahkan ti
m makan siang jadi s
tu melangkahkan kakinya meninggalkan meja, Biru sudah mencekal pergelangan tangannya t
dengan sengit, dia benar-benar tidak suka
ah sengit, dia menatap tajam wanita yang selalu saja berhasil membuat dia d
And mmpphh-" Biru membungkam mulut Nayra menggunakan bibir
iumnya bahkan melumatnya dengan kasar, tiba-tiba Nayra mendor
lagi jika itu adalah boss besarnya. Mata wanita itu berkaca-kaca, setelah bayanga
k!" Ucap Nayra dengan penuh penekanan, dia menunjuk wajah Biru lalu
etika dia mendengar suara pint
g dalam pikiran Biru, tap
an rapat-rapat, dan dia langsung duduk di atas kloset yang tertutup rapat. Ja
rasa takut itu hadir dalam dirinya. Kejadian beberapa tahun lalu membuat dia menjad
kup pipinya. Tiba-tiba air bening itu mengalir dari pipinya, dia
ilet karena mereka bisa menyangka jika yang
tangisnya yang pilu. Dia membasuh wajahnya di wastafel dan memandangi dirinya yang
menyemangati dirinya sendiri agar tidak terlalu terbuai dengan kenangan
ahkan dia melupakan jam makan siangnya dan menghabis
okumen-dokumen pentingnya, karena besok lusa akan ada rapat penting deng
ru keluar dari ruangannya dan berdiri di depan mej
jadi bosnya itu Nayra mengambil sesuatu dari dalam lacinya lalu member
nghadapi wanita ini. bahkan dia tidak menatapnya untuk
ss Nayra mendongakkan kepalanya, dan saat itu juga Xabiru dapat meli
ita ini menangis karena ulahnya tadi? Ini
ai atasan saya tidak punya attitude Pak!" ucap N
enerka apa maksud dari ucapan gadis in
anita so
aya?! Apa kau lupa siap
dak punya sopan santun?! Anda tidak bisa menempatkan diri anda Pak Ray!" Emosi N
atkannya tentang sopan santun, lalu apa dia sendiri sudah bisa menempatkan dirinya
pada wanita yang sudah mati-matian menahan amarahnya, "kau benar-benar munafik! Aku melakukan itu saja sudah mem
a benar-benar marah dengan ucapan Biru yang merendahkannya. bahkan Nayra sana dengan ucapan Biru yang sangat merendahkannya b
emiliki hubungan apa-apa dengannya. tapi pria satu ini benar-benar
*