Merebut Jodoh
ya?" tanya Sean ke
ama siapa, Mas?" tan
datang mbak, Anthony
itu memainkan jari diatas keyboard komputer
ganan awal dan termasuk obat yang ak
untungnya dia tidak lupa membawa dompe
cara debit bisa ya,
on duduk dulu,
nggu antrian. Sean tidak bisa tenang dengan duduk menunggu
si juga, mereka tampak kelelahan mengejar Sean. K
rapa biayanya?"
atir. Aku sudah meng
lihkan dengan suara pa
ien atas nama
u counter administrasi,
rahkan ke perawat IGD agar pasien c
an kartu debit milik Sean, lalu
ditangani dengan cepat. Sean disuruh menunggu di luar, dia s
"Sean, mama harus pulang karena saking pani
n disini menunggu be
dulu saja. Kalau ada apa-apa nanti Se
kataan putranya, selang bebe
tidak tega membiarkan mamamu pulang sendir
ti. Papa hati-hati d
ai hilang dari pandangannya. Suara pintu terbuka beras
ga pasien?"
mana dengan keadaanny
an seluruh organ tubuhnya. Kami pindahkan pasien ke kamar rawat inap, be
erimakasih,"
ain yang butuh pertolongan. Anthony yang masih tidak sadarkan diri itu terbaring di
epan segera mengikuti mereka. Ruang ekonomi dengan kamar yang luas itu harus dibagi untuk 5
diri dan Sean sendiri. Sean duduk di kursi mendekati sahabatnya, dia me
*
mati teh di sore hari. Pekarangan yang luas itu ditanami berbagai pohon, tanahnya b
r??? Ayo cepat masuk!!! Hari suda
anya yang megah nan indah, gaya bangunan Eropa yang mempunyai balko
tah orang tuanya, terutama maminya. Gadis cantik dengan tin
yang akan dilakukan Vanya besok. Vanya sudah du
h menengok pekerja yang kemarin kecelakaan dalam bekerja. Keluarga Vanya sangat s
u, agar dia merasa dihargai dan yang paling penting bersikaplah ramah agar menarik p
," jawab V
dah mami siapkan ya. Acara terakhir malam ini adalah ik
tidak bisa menentang apa yan
Mereka yang bekerja di dalam rumah akan mendapatkan gaji yang besar, tapi mereka semua harus menandatangani sebuah perjanjian y
malam semakin dekat. Mami Vanya sudah siap, dia
sar marah," kata peringatan dari pembantu yan
Lihat saja baju jele
Ini pilihan nyonya
eka tidak ada pilihan lain, jika tidak ingin kena murka nyonya besar. Bik Neni tahu betul perasaan Vanya, ka
cepat turun!!!"
n. Ayo cepat dipakai!!," s
h bik Neni, sebenarnya Vanya sudah siap tinggal
orot hampir memperlihatkan aset berharganya, baju berjenis dress selutut de
dihadiri oleh papi, mami, Vanya dan pak Purnomo. Aneh, kenapa pak Pu