Merebut Jodoh
meninggalkan rumah sakit, Sean su
peser pun dia tidak memiliki uang. Dia hanya mempunyai pon
u punya forum
ia teringat bahwa dia mempunyai nenek dari ibunya yang ad
u?" Sean tampak tertarik mendengar jawaban An
, Sean. Rencanaku ingin pulang kampung, aku i
yakin??? Katamu dulu tidak suka hidup di kampung, Ton. K
menjadi bebanmu, jadi tolong duk
a lebih lama lagi di rumah. Di sisi lain
onselmu," jawab Sean, dia memil
pertama kalinya Anthony mempunyai te
m menuliskan cerita di setiap detiknya. Mas
gnya, mengajak semua orang unt
r gembira. Bahwa aku sudah diperbolehkan
pak tidak begitu ramai antreannya. Apa mungk
yar biaya pengobatanku. Dia be
berapa mbak tagihannya,"
uta, yang 1 juta di awal sudah tidak
," sahut
arkan kartu debitnya, dia
itu, berharap penjual ponsel set
emani aku makan ya, aku penge
Ayo!"
h sakit, setelah berjalan beberapa langkah.
mie sudah terseduh dengan b
rja?" Aku bertanya, sambi
lihat, ponselmu ditawar 10 juta. Gi
uh cepat ni," jawabku. Aku san
Dia mengajak bertemu 30 menit lagi di depan
juga ikut senang
u dirumah, Sean
aksa mi panas itu kita makan mie nya saja dengan t
menit, demi bertemu dengan pembeli tersebut.
mah Sean, Anthony yang duduk d
ni. Aku akan cepat m
lari menuju kamar Sean. Dia melewati mama
dulu ke kamar Sean, Tan," k
i-hati baru sembuh, jangan berlari!!
tas baju di sebelah ranjang Sean lalu dia mengobrak-abrik isi di dalamny
eluar kamar, dia menjawabnya pertan
, Tan. Saya keluar
sedang menunggu, lalu masuk ke dalamnya. Tony
perintah Sean ke
tempat berikutnya, jalanan terlihat lengang setelah
ubernur. Sean membayar tagihan taksi i
ya, Sean. Pembelinya sudah sa
esan," sahut Sean, dia terlihat s
an halaman luas, tertata berbagai macam kenda
rja di dalam. Tunggu a
endahuluiku. Aku melangkahkan kaki de
nya kepada pegawai berb
ngan Bapak Murti Kencana. D
lihat papan petunjuk kantor Gubernur, ikuti saja. Pasti ketemu
terimakasih
tersebut, aku merasa pernah menden
an berusaha keras mengi
!!!" gumamku b
pintu tersebut. Sebelum itu aku melihat Sean, untuk minta persetujuannya. Dengan bahasa tubuh, d
kkan Gubernur yang sedang
bentar!!!" uc
disuruh menunggu di tempat duduk tamu. Gubernur
h dulu, saya ada tamu," kata penutu
telah dia sebut yaitu, 'Vanya'. Apakah Vanya seoran
setelah pasien yang ada di ruangan kemarin
jabatannya, Anthony masih sibuk dengan pikirannya. Di