Escape
mua seakan berlari dengan cepatnya. Emily dengan kesibukan di setiap harinya. Beberapa hari telah berlalu tanp
ah tidak terbayangkan lagi baginya bagaimana ia akan melalui harinya. Hanya
lepas dari lamunan. Emily terkejut dan berusaha untuk tersenyum, membalas senyuman t
angsung berjalan menuruni tangga menuju pintu keluar dan tak lama kemudian sebuah taksi terlihat menepi, tanpa
seorang pria sambil berla
Wanita cantik tinggi semampai dengan tampi
n dokumen yang menggunung. Pekerjaan yang sudah menanti, dokumen yang nyaris memenuhi meja ke
di hadapannya. Pria itu tampak serius, tak terpengaruh dengan suara tu
pul diletakan di atas meja. Lengkap dengan sebungkus keci
mbil mengangkat wajahnya sebentar sebe
menelepon dan menanyakan Anda." Sang sekretaris menjelaskan pa
emindahkan dokumen di tangannya sebel
g menjawab, ia m
ir," jawab Anna. Keduanya saling menatap satu sama lain. Ethan mengangg
ya lakukan untuk
i-nya. Ethan menoleh untuk menatap Anna yang menjulang d
kembali ke mejamu. Terima kasih," imbuh Ethan ramah dengan seulas senyum. Anna Br
etik demi detik.
ya banyak mendapatkan proyek yang berhubungan dengan keamanan, mulai dari kepentingan pribadi layaknya pesohor dunia hingga keamanan negara
ankan penyelenggaraan Notting Hill Carnival yang tersisa beberapa bulan lagi.
dalam kategori pria tampan di sebuah majalah, kisah asmara yang tidak pernah terkuak. Mereka hanya tahu, Ethan seorang pria playboy. Berganti-ganti pas
as mejanya. Ia tampak mengernyitkan dahi sambil menatap dokumen di tangannya. Rasa
k ada yang terlewatkan. Pikirannya melayang, jauh menembus batas. Dokumen yang diterimanya saat ini, yang sedang
..baiklah," ucapnya
annya. Bagai glester dingin yang membekukan dirinya. Ethan beranjak dari duduk, berjala
sambil memberikan secarik kertas berisi deretan angka yang dit
Anna menerima tuga
bil tersenyum dan ke
orang diri ia duduk di sebuah kursi, ia telah membersihkan wajahnya dari serangkaian polesan kosmetik yang menyiksa bagi kulitnya. Sementara menanti hasil kerjanya h
ngan napas yang nyaris tersedak, dan mata membulat mendapati Alec menjulang di hadapannya. "Kau---" ujar Emily dengan ekspres
g tak jauh dari keberadaan Emily. Jeda sesaat saat Emily meng-hela napas
njang tenggorokan nya. Terasa menenangkan, meletupkan setiap saraf di tubuhnya se
tkanku," kata Emily
setelahnya.
menatap sampai pandangan mata Emily mendapati sebuah kamera di tangan Alec dengan tali yang menggantun
k Alec tersenyum puas meski ia belum mengatakan apa pun, dan itu membuat Emily menatap
elum Emily mendorong bahunya dengan bahu Alec, kemu
rius. Kau bisa lihat
ekurangan dan kelebihan dari setiap foto yang berhasil dihasilkan. Emily menyimak sebaik biasanya. Komentar demi komentar yang meluncur dari Alec usai pemotreta
letakan mug di tangannya. Menghela napas panjang, menghembuskannya perlahan seb
uat Emily merasa Alec sedang mencoba mencari hal yang mungkin saja ia sembunyikan
nti sepatu yang dikenakannya. Emily menanggalkan sepatu heels berganti dengan sepatu kets yang membuatnya mera
ia menggelengkan kepala sambil beranjak dari duduk untuk meraih tas milikn
et terlebih dahulu. Kulkasku sudah k
lama ini sungguh manis. Emily menepuk bahu Alec sambil tersenyum semanis yang ia bisa. "Tidak perlu teman.
an hangat dan Alec mengecup kedua belah pipi Emily se
Carnival." Ethan mengatakannya dengan tegas, membuat mata Ben mele
g membalut kemeja putihnya. Ethan hanya menatapnya lurus, tersenyum melihat kebingungan Ben. Mereka
emastikan semua berjalan baik sesuai dengan jadwal. Aku hanya perlu update d
nya yang menggantung. Ethan mengangkat tangan kanannya ke hadapan Ben untuk mengh
hal ini karena aku tahu kau mampu, Ben," u
i Si
kau mengerti," selak
u bisa hubungi Sophia untuk proyek ini," sambung Ethan setelah terdiam. Ben hanya mengangguk ta
ah file kepada Ben. F
ng kau tidak mengerti, kau boleh bertanya langsung padaku," ucap Ethan menambahkan. Ben menerima
kepercayaan ini, Sir," kata Ben den
ini kepada Sophia. Dan besok kalian akan
ak kaget. Ethan hanya te
an Ethan sambil menepuk bahu Ben mant
diri-nya mengacuhkan isi apartemennya. Begitu banyak pakaian kotor, lemari es yang
i. Mengocok adonan bolu spons, berbarengan dengan mesin
jadi lebih dari satu. Astaga, pikiran konyol yang melintasi isi kepala seorang Em
berhembus pelan menerpa wajahnya dari jendela yang dibiarkan terbuka. Terasa hangat yang menyusup sebelum dering telepon ter
Emily membuk
Ayah," jawaban dar
menutup mulutnya. Menatap layar ponsel-nya, nom
kata Emily dengan suara gembira dan penuh antusia
membuat Emily menghela napas panjang lalu men
g tiba-tiba terbatuk-batuk tiada henti. Terdengar seperti rasa gatal yang menggelitik. Men
b, ia masih terbatuk-batuk. Jantung Emily berdegup kencang. Ada r
k apa-apa,
b pertanyaan dari Emily, meski terdengar di sela napasnya yang ma
David menghentika
hongan seorang ayah yang tak ingin membuat buah hatinya cemas dan sedih
ng tanpa ada yang ia sembunyikan. Napasnya terdengar lebih tenang sebelum ayahnya terkekeh pelan.
cap David usai tarikan nap
h. Aku sangat
*