icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dosa Berbalut Cinta

Bab 3 3. Sakit dan Kecewa

Jumlah Kata:1209    |    Dirilis Pada: 02/04/2022

tujuh t

belum pernah ada pria manapun yang menyentuh Sachi. Adnan seakan puas dengan

an air mata keluar dari kedua sudut netranya dengan mulus. Erangan kesakitan d

kembali jeritannya tak dipedulikan Adnan. Ia malah asyik menggenjot tubuh wanitanya menikmati lubang

ikan jeritan kesakitan Sachi yang memelas. Bagi Adnan jeritan Sachi dite

him Sachi dengan hangat. Bersamaan dengan erangan keras yang keluar dari mulut lelaki itu. Aset miliknya yang masi

rtubi-tubi dihujaninya kening Sachi dengan ciuman. Namun Sachi

gsung merebahnkan tubuhnya disamping Sachi. Dipelu

a

masih meneteskan air mata. Sesekali ia sesenggukan p

ki

kewanitaannya. Bahkan hatinya kini juga ikut me

ertama. Bahkan ia menjaga miliknya yang paling berharga hanya untuk

gia. kenyataannya, ia tak menemukan sesuatu yang diimpik

akan perihnya per

an sakit dan perihnya making love di malam pertama.

eka masih mengingink

tertidur. Dan tak pernah ada penolakan s

ce

get. Itu yang

kondisi sac

kaiannya. Setelah menemukan pakaiannya segera Sachi mengenakannya dan

r putih dari dispenser. Dicarinya toples ob

a bungkusnya dan menelannya dengan susah payah. Setelah

u suaminya itu ada di sana. Ternyata ruangan

peduli dengan suaminya itu, tapi tetap saja

*

ndi ia segera menunaikan sholat subuh. Sachi seg

uh tahun ini. Tak ada yang spesial setiap pa

wortel dan kembang kol. Dengan serius dan fokus sachi mulai memotong sayura

ebelahnya ia gunakan untuk menggoreng lauk. Hari ini Sachi sudah menyiapkan perkedel

um aroma masakannnya. Seolah aroma itu

ia suguhkan kepada setiap orang yang ia temui. Siapapun itu. Tak peduli ia orang ya

ke dap

achi menaburkan garam di masakannya dan mencicipinya. Setelah dirasa rasanya sudah sesuai dan pas dengan lidahnya Sachi

elanja. Iapun harus berhemat dalam belanja. Kehidupannya tidak seperti waktu diriya gadis dulu. Dim

harus mampu ia atur dengan rapi. Terkadang ia harus menambahkan dengan uang gajinya yang hampir

e kamarnya. Diciumnya badannya ada bau msakan. Sachipun kembali ke kamar ma

. Dipaduka dengan rok panjang dibawah lutut warna abu-abu dipadukan den

a make up natural di wajahnya. terakhir dipoleskannya li

lima belas menit, tanpa ragu sachi segera mencari lunch boxnya. Mengisinya dengan menu sarapannya, ia akan sarapan n

tas khusus lunch box. Sachi langsung berangkat, ia membiarkan makananya tetap di meja ka

dang. Lalu lintas masih sangat lengang, karena memang masih

a dan ucapan selamat pagi dengan ramahnya.Sachi membalas sapaan Pak Sa

dibagian depan pintunya. Yaa, Sachi di usianya yang semuda itu sudah diangkat menjadi kepala sekolah. Setahu

cemerlang di usia

mudian ia keluar menjajari guru-gurunya yang la

hnya. Dengan para siswanya ia menyapa dan sekedar menanyakan kabar atau kondisi siswanya. Sebagai bentuk kepedulian

chi bekerja maka ia juga ikut andil bertanggungjawab terhadap keberhasilan para asetnya itu. Apalagi di pendidik

*

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka