icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dosa Berbalut Cinta

Dosa Berbalut Cinta

icon

Bab 1 1. Kepanikan

Jumlah Kata:1147    |    Dirilis Pada: 02/04/2022

Teng!

hamburan keluar kelas diiringi guru masing-masing. Tawa-tawa ceria dan celoteh mengge

ga yang menunggu dengan bahagia. Membayangkan keluarga saja, mereka sudah bahagia apalagi begitu tiba

ah. Karena apapun yang terjadi di kelas bagi guru tetaplah kegiatan terbaik dan terindahnya. Meraka akan me

berlaku pada Quinne Saschya

seorang wanita muda, berparas cantik terlihat resah

gilan wanita cantik ini. Ia begitu cemas dan panik setiap kali lonceng jam pembelajaran berakhi

yang seharusnya menjadi tempa

an lukanya tanpa satu pun orang yang tahu. Bahkan sahabatnya pun tidak tahu. Apalagi g

u tersenyum. Namun, saat sendiri te

ia cintai ternyata melukainya sedalam-dalamnya. Bukan han

engan berbagai cara. Padahal ia berusaha mengalah dan melakukan yang

pernah membuahkan hasil. Adnan tetap memperlakukannya dengan buruk

h nerakanya. Disingkapnya rok coklat tua selutut yang membalut kaki jenj

akukan kewajibannya sebagai istri. Rasanya begitu perih dan menyakitkan

eringas dan terus melukainya. Entah terbuat dari apa hati suaminya?

a bantuan, tetapi ia bahkan tidak tah

a terlalu takut membebani keduanya. Mendatangi psikiater, ia tidak ada keberanian bertemu dengan ahli

gahadapi semua perlakuan Adnan yang ia anggap

ksikan keharmonisan, keakraban atau kebah

ngan suaminya. Sosok yang pernah ia puja dan

a tersebut membuat jalan atau bahasa tubuhnya berubah hingg

karena dirinya ketiduran sampai terlambat menyiapkan makan malam. Sakitnya menyerang dan merasuk ke seluruh tubuh

ernah sekalipun ia memukul atau menampar wajahnya. Sengaja atau tid

tanpa ada riak atau gelombang besar yang menguji. Walaupun hingga kin

yang ia terima terkait rumah tangganya. Jika sudah dem

ar rumah. Berkegiatan apapun untuk men

e angka dua dan dua belas. Karena jam kerjanya berakhir di pukul 14.00. Namun, tak

g. Beberapa guru sudah duduk tenang menyelesaikan makannya. Begitu melih

buahnya. Selain itu memberikan senyum termasuk sedekah. Lumayan, kan se

SD, di ruangan tersebut juga digunakan ruang makan smeua jenjang dari Lembaga dib

arnya?" Seru salah satu

u pria dari jenjang SMA yang meminta

itasinya?" Tanya

ap diajukan. Bagaima

datang menilai semua jenjang di

k?" Sachi m

ran dari Mei," jawa

uanya te

rkan Bu Mei, lo

aja tertawa renyah mendengar kela

ria, pandai membawa diri dan simpel. Banyak r

raban antar sesama guru terjalin saat makan siang. Bahkan kepribadian

. Bahkan ada yang lang

chi tak lebih dari luapan kekecewaan dan kemarahannya. Usianya yang sudah lebi

Sachi di rumahnya sendiri. Bagi Adnan,

l di hadapan papa mertuanya. Ia terlupa, sejak saat itu ia berkewajiban Sepenuhnya kepada Sachi. Saa

edua orang tuanya yang melimpahkan banyak cinta dan kasih

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka