Dilamar Mr Jung
nyebalkan setiap kali aku mendengarnya, apalagi jika pertanyaan itu
dengan banyak cabang di beberapa negara. Sudah tiga tah
tap ke dalam jurang tanpa dasar. Siapa pun yang menatap mata itu akan merasa tekanan yang kuat seolah berhadapan
s ke arahku seolah-olah aku adalah orang b
kusadari aku akan segera menundukkan kepala sembari menggenggam ujun
ak bisa berhenti untuk tidak mencuri-curi pandan
t jelas untuk ukuran kebanyakan orang Korea yang tidak memilikinya, dan juga bibir tebal dengan warna pink meski tanpa lipstik, sebuah ke
aryawannya yang tidak dia sukai, atasan tanpa ampun yang tega memecat karyawan lama yang sudah berjasa untuk perusahaannya hanya kare
ukti seminggu sekali setidaknya selalu ada satu ata
rena dia blasteran antara Indonesia dan Korea Selatan. Jung hae in, untu
manggilnya Mr Jung, karena lebih gampa
ua berkas yang aku serahkan padanya,
perti itu, tapi aku tidak punya sedikit pun keberanian untu
ai kecil tak asing seolah meremehkanku terlihat jelas saat aku tidak sengaja me
*
wajah kusutku setelah keluar dari ruangan Mr.
ke di atas mejaku, minuman kesukaanku dengan
ke kafe sebelah gedung dan membeli minuman itu, se
ucap Gio sambil meminum ice yang sa
sal, rasanya muak setiap hari mendeng
njutnya dengan tangan sibuk menyendok whipp
ng berlepotan dengan cream dan cokelat, membuatku sangat sulit untuk mengabaikannya. Ak
mengajak orang menikah!" gumamku dengan
perti anak kecil!" Dia menghindar dan
asih kecil." Aku te
rutu dia mengambil kaca di saku bajunya lalu mem
mbahagiakan kakak sampai maut memisahkan
dia mengambil liptin di tasn
h pandai merawat wajahnya dan menjaga pena
adik kandungku, dia mempunyai wajah baby face di usianya yang sudah dewasa, sangat berbeda dengan wajah sangar adikku. dia juga salah
in!" tegur seorang gadis
setiaku yang sangat protektif dan selalu menjagaku dari setiap godaan dan hinaan yang kadang d
ahlawanku." Wajahnya selalu mem
ingkirkan tangan Rani yang melingkar di lenganku,
-tiba tubuhku menggigil mendengar s
ung berdiri tepat di sam
ik," ucapnya dengan
yang menatapku dia berteriak sangat keras. Segera ka
l menghela nafas aku menarik s
a juga saat-saat di mana workaholicnya muncul lalu mengurung kami di perusahaan dan membuat kita lembur berh
iaknya dengan tangan
tinya menuju ruangannya sambil membawa ice C
la nafas sambil terd
li mood dia tidak bagus, dia seolah menyal
!" bisik Gio denga
hatnya hanya m
u!" ucapnya sambi
, aku akhirnya bangkit dari tempat dud
uangannya, itu yang ia ucapkan. Aku menatap
gungan sambil meminum ice chocolate milkshake ya
padaku saat aku m
alu mengambil selembar
apku sebelum kelua
*
ja dekat jendela, vas yang ku isi dengan potongan bunga mawar putih kiriman dari adik ip
dari perusahaan tempat kerjaku. Segera aku membuka jendela dan menatap langit yang s
i masih cera
tuju pada rontokkan kelopak bunga matahari berhamb
u beberapa bulan yang lalu, aku menanamnya di pot kecil
ya, aku hanya menatapnya karena terlihat unik dan menggemaskan, tapi tiba-tiba saja set
p kali mengolokku dan merendahkanku tapi disisi lain, dia sangat bermurah ha
ersadar dari lamunanku, aku menol
ncul di layar ponselku.
o, k
jawabku
na kabar
k saja, giman
, aku hanya mau meny
ada
ucapannya. Sebenarnya saat ponselku berbunyi dan menemuka
iapa lagi?" suarak
saja biar ibuk
untuk segara pulang." Segera aku men