Suamiku Miskin Tapi Bohong
itu Rizki berbalik badan d
r kadang di bawah kadang di atas, siapa tahu nanti mertuaku yang baik ini kaya lagi, pasti Pak
endadak kalau bukan hasil m
mu gini, kucel, lusuh, jangan sok bijak, urus saja dirimu
sampai menghina, udah Pakdhe jangan emosi melulu,
sudi melihat muka kalian nanti
mau pergi juga kok, nggak betah juga lam
kdhe nggak boleh di diamin, dosan
ku malas, punya menantu kaya kamu nggak ada akhlaknya, me
ain sih ladeni Pakdh
," jawab Rizki sambil
k punya etika, memang kamu nggak diajari apa, hah!"
i sendiri lain kalau istri tetang
biar bagaimanapun dia juga sudah menjadi ba
nggak pernah menghinanya eh dia terus menghina Bapak sama Ibu, kalau Riski yang di hina
hi, di hina malah suka, senang, di mana-mana itu malah sakit hati buka
yu Pak," sahut Ayu yang
sip Riski ya Pak selama mereka tidak melalukan kekerasan fisik n
u over dosis nanti nggak ada obatnya, iya toh?" Hahaha .
lah yang dicari Riski dalam keterbatasan ekonomi mertuanya masih sanggup bertahan hidup dengan keik
rga seperti ini, dia lebih baik
namanya uang, tetapi jangan mendewakan uang, hiduplah sewajarnya saja karena kita tid
orang tua Ayu, bahkan anak kandungnya sendiri, mereka enggan mempunyai orang tua yang m
agai orang tua. Namun Pak Sugimin dan Bu Yati t
sehat dan bahagia. Kasih sayang orang tua sepanj
gan, tidak pernah meratapi nasibnya yang jatuh miskin, bahkan beliau bersyu
walaupun sering dihina karena jatuh miskin, padahal dulu merek
ena Pak Sugimin meyakini dirinya bahwa ini ada
umah Bapak sama kamu 'kan berdekatan, biar Bapak naik sepeda ini pelan-pelan
Ibu naik mobil Doni yang super kece ini, jadi kotor, bau mata
deng ini, enak kali ya bikin rusuh lagi," ucap Riski yang
ku jejer dihalaman rumah Bapak, baru satu mobil sudah sombongnya minta ampun, bagaimana kalau dia tahu ak
segera Riski memanggil Pak RT agar
k, mau pulang?" tan
loh ada Pak Sugimin
ngkat bicara, Riski m
Bapak bannya kempes, tapi alhamdulillah Pak, ada
etapi jika ditolak maka dia akan jadi bulan-bulanan
caya dia melakukan seperti ini, deng
lagian mobil saya yang mewah ini cukup mena
nggak ikhlas gitu mengantar Ibum
ke dalam mobil Doni, lebih adem nggak kaya d
au walaupun kita sudah dewasa dan sudah memiliki keluarga sendiri tetap masih menjunjung o
zamannya maling kundang bisa-bisa dikutu
i yang membuat Doni mer
ski yang masih tertawa lepas,
rang sayangilah orang tuamu selagi beliau
i permisi juga sudah so
lamu'
aikums
loh ya, banyak mata-mataku di mana-man
jawabnya s
a melaju dengan kendaraann
malu, ayuk Buk cepatan naik kalau nggak D
lnya dengan laju sehingga asapnya
gak apa-a