icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MrP (Mertua Rasa Pelakor)

MrP (Mertua Rasa Pelakor)

icon

Bab 1 Menantu rasa Pembantu

Jumlah Kata:1332    |    Dirilis Pada: 23/03/2022

iliki pasangan dan jalan hidup yang sesuai keinginan hati. Akan tetapi, ketika Tuha

tidak ada yang ingin hidup susah. Sejatinya, wanita ingin m

ni dengan sebuah keterpaksaan,

hanya memiliki dua tangan, para wanita mampu melakukan semua pekerjaan

h. Memilih diam adalah caraku untuk tetap bertahan. Tinggal bersama me

i rumah ibunya. Tentu saja, bukan hanya kami yang tinggal

ya aku. Kamar utama, ditempati oleh mertuaku dan dua anaknya, Rian dan Ris

eperti layaknya keluarga pada umumnya. Bahkan, mereka t

u, mencuci pakaian, bahkan sampai mengambil air di sumur umum yang terletak di belakang rumah. Untuk kebutuhanku dan Fito, m

ndiran dan hinaan tak lupa mereka sampaikan kepadaku. Tentu sakit hati bi

ayar. Nge-charge pun pakai listrik, listrik itu bisa menga

is bukannya rajin dikit

kalau aku tidak tidur. Suamiku masih tertidur pulas, ia tak mendengar u

letuk Risa. Ingin menangis pun tak ada gunanya bagi

erja di salah satu toko di Jakarta. Sedangk

istri pemalas gitu. Asal ket

kah mereka menganggap aku sebagai pembantu? Meman

p paginya mengantarkan Risa sampai ke stasiun kereta, se

mereka pakai tadi. Setelah bersih, aku kembali merendam pakaian di halaman depan-perkarangan depa

ar begitu terasa, aku mencari sesuatu di dapur. Barangkali ada yang bisa dimakan. Ti

eli sesuatu pun tidak mungkin. Pukul sembilan pagi, kerjaan rumah tangga telah selesai diker

gkin ia lapar, buru-buru aku menghampiri dan menggendongnya. Takut ji

gegas membukakan pintu pagar persis asisten rum

tikan mesin motor, ia masuk begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapu

m. Gegas aku menghampiri pemilik rumah itu dengan seten

yeduh," ucapku menunduk. Se

gratis, pake berani-beraninya nga

terbuka. Ya, Mas Bo'eng bangun

?! Gak tau apa, ada yang

tau diri, udah bangun siang masih beran

dan menjambak ramb

mah orang bangun pagian dikit!" Bau mulutnya begit

, Tuhan akan membalas semua perlakuan mereka terhadapku. Aku s

di. Ia tak mau mencari pekerjaan, untuk membeli susu Fito pun

ng kembali. Aku tak ingin menerima lamaran Mas Bo'eng, memang sa

p, aku akan menerima semuanya dengan keikhlasan. Mes

saat usiaku 21 tahun. Terlahir dari keluarga misk

ris Indah, tangerang. Irma mengajakku untuk bekerja bersama dengannya. Pemilik warung p

i daerah Cengkareng, ia sering mampir ke warung ini di jam

, karena memang Irma adalah karyawan lama di warung nasi milik Mpok Minah. S

, dan memiliki rahasia lain. Aku pernah bertanya pada Irma, kenapa pengunjung lebih banyak laki-l

jarang mereka meraba bokong Irma ataupun teman-teman lainnya.

Lambat laun, aku mengenal Mas Bo'eng dari Irma. Aku pikir, Irma dan Mas Bo'eng ada hubungan sp

polos bertemu dengan pria kota, banyak hal yang diajarkan oleh Mas Bo'eng padaku. A

kali juga menyaksikan kegilaannya bersama perempuan lain selain diri ini, seperti orang y

etapi aku tak mempercayai ucapan mereka. Aku tahu jika Irma juga men

i kost kami. Aku terlelap begitu saja, sedangkan mereka masih terjaga. Entah kenapa aku t

alah sentuh. Mas Bo'eng mengira, Irma adalah aku. Tentu saja alasan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka