icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Do Not Love Me

Do Not Love Me

Penulis: Lisuni98
icon

Bab 1 1 Bertemu Kembali

Jumlah Kata:1253    |    Dirilis Pada: 17/03/2022

berapa kali. Matanya menyipit saat diliriknya jam di dinding, menunjukkan hampir jam tujuh lewat lima menit. Mengerjap-ngerjapkan mata berharap apa

, bangkit dari tempat tidur sece

Kayla Prawijaya. Ibunya sedang merintis sebuah usaha di Jakarta Selatan. Meski ia sendiri tidak menginginkan pi

kacang yang sudah disediakan untuknya, mengunyah dan menelan secepat mungkin, melihat segelas susu putih, meneguk sampai habis t

lah ibunya, ia harus memahami

*

kolah turun dari angkot tak lupa juga membayar. Kaki Kayla bergemetaran, melihat tidak ada siapa pun yang di dekat gerbang. Satpan mulai menarik ujung pagar gerbang itu. Lari

emutar bola matanya menengok ke

m masuk kelas.' bat

ng, ia mematung detak jantung berdebar was-was. Menarik napas perlahan-lah

a d

Kayla memaksakan sec

rsenyum datar, guru yang berdiri di depan pintu menya

u?" tanya

jawabnya mang

asuk ke dalam kelas, diikuti

ata hitam, hidung apa adanya, berambut hitam panjang lebat yang menggendong tas ransel biru cerah. Pak Selamet berkumis putih tebal, r

Ia guru Mtk yang paling ditakuti semua siswa di sekolah, termasuk ke dalam guru killer kare

ak Selamet menatap siswa baru

.. " terdiam cukup lama

e dalam kelas terhenti ber

Megan

elaki itu. Ia memakai kacamata hitam, memakai masker hitam, semba

annya yang terhenti ta

ng berdiri di sampingny

reka mengarahkan pandan

karang juga!" bentaknya menat

ng sedang mengantuk berat, kepalanya hampir tumbang jatuh kepentok meja. Tiba-tiba matanya melek hampir keluar dari tempatnya. Bagaiman

suatu yang m

g. Tidak, Kayla tidak yakin betul ia tak pernah bertemu lelaki itu sebelumn

s yang saat ini berdiri di sampingnya

et!" jerit salah satu sisw

an pindah kelas, demi me

adzim, gue gak ja

yang tadinya hening, kini menjadi sangat berisik. Tidak men

kelas terdiam. Pada hal terdengar biasa saja, mungkin terbiasa dengan hawa

ditambah masker hitam lagi

ing memberi tatapan sebuah isyarat. Salah satu di antara mereka ingin Mexsi duduk di sebelahnya, mendorong teman sebangku sampai dia berdiri hampir jatuh, mengkedipkan mata geni

li menggeram, menggebrak papan tulis menggunakan penggaris panjang dua meter berbahan kayu ke

la menengok ke berbagai arah bahkan sudut ruangan tidak ada satu bangku pun yang kosong di sana, kecuali

an tempat duduk? Kayla menaruh tasnya

sana karena seorang gadis tak henti-hentinya terus mengganggunya. 'Si Toa Berjalan,' it

elas lagi dan lagi, hingga sekarang. Mendengar jika gadis itu sengaja mengikuti Mexsi,

menyebutkan nama orang yang membuat hari-hari terasa di neraka, mengeluarkan headset, untuk menyumpal telinganya tamp

pet dipojokan sambil menutup rapat kedua telinga tampak orang yang mendengar nama 'Malaikat Maut' yang akan mencabu

dang, Kayla menatap wajah

lagi. Mengambil plastik keresek di kolong meja berinisiatif membuang sampah beserta

yang tertutup rambut panjangnya yang hitam lebat, mengambil pulpen dengan tangan kanan. Mengangkat punggung, meny

, kedua alisnya terangkat, waja

, syok dan panik menahan amarah, mem

a di s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka